52

928 146 4
                                    

Keesokan paginya.

"Maaf Vivi-chan, tak memberikan sambutan yang layak," ucap Toto.

"Tidak apa-apa, santai saja. Baiklah, kami akan pergi, Oji-san!" ucap Vivi.

"Oh, Luffy-kun! Bawalah ini," ucap Toto sambil memberikan sebotol air pada Luffy.

"Wuah, air!" pekik Luffy senang.

"Air!" pekik Usopp senang.

"Kau menemukan sumber air?" tanya Luffy.

"Kemarin malam, setelah kau ketiduran saat menggali, galianku mencapai bagian pasir yang lembab. Dan air itu kuperoleh dari mengekstrak kelembaban air tersebut!" ucap Toto.

"Woah! Sepertinya rumit juga caranya, tapi arigatou!" ucap Luffy.

"Itu adalah air asli dari Yuba! Maaf, hanya segitu saja yang bisa kuberikan," ucap Toto.

"Aku akan menghematnya!" ucap Luffy.

Kemudian kami pergi berjalan meninggalkan kota Yuba. Namun ditengah perjalanan, Luffy tiba-tiba saja berhenti dan duduk dengan santainya di bawah pohon.

"Hei Luffy, apa yang kau lakukan?" pekik Usopp.

"Luffy?" ucap Nami.

"Ada apa, Luffy-san?" tanya Vivi.

"Aku berhenti," ucap Luffy.

"Hah?" tanggap mereka semua bingung, sementara aku hanya terdiam mengerti akan maksud Luffy.

"Maksudnya berhenti?" tanya Nami tak paham.

"Luffy-san, apa maksudmu?" tanya Vivi.

"Hei, Luffy! Kami tak punya waktu meladeni rengekanmu, cepat berdiri!" ucap Usopp.

"Kita akan kembali, kan?" ucap Chopper.

"Benar sekali. Kalau kita tak kembali ke Katorea dan menghentikan pemberontakan, jutaan penduduk di negeri ini akan bentrok dan situasinya akan memburuk! Ini demi Vivi-chan! Baiklah, ayo berangkat!" ucap Sanji kemudian menarik baju Luffy untuk bangkit berdiri.

"Membosankan," ucap Luffy kemudian mendorong Sanji hingga terjatuh.

"Apa kau bilang?!" pekik Sanji kesal.

"Vivi!" panggil Luffy dengan serius.

"Ada apa?" tanya Vivi.

"Aku ingin menghajar Crocodile, tahu! Kalau kita bisa menghentikan pemberontakan, apa Crocodile juga akan berhenti bertindak? Dari awal, kita tak bisa melakukan apapun di Katorea! Karena kami itu bajak laut. Sebaiknya kami tak ikut campur," ucap Luffy.

"Kadang dia memang bisa langsung bicara ke intinya tanpa berpikir dulu ya," tanggap Sanji.

"Meski dia seorang Luffy ya," ucap Usopp.

"Tidak, dia memang seperti itu orangnya," ucapku.

"Me-mengenai itu─" Ucapan Vivi terhenti seketika karena Luffy tiba-tiba saja berbicara.

"Dalam pertarungan ini, kau tak ingin ada yang mati, kan? Penduduk negeri ini, ataupun kami! Meski lawan kita adalah seorang Shichibukai, dan jutaan orang akan mengamuk, dan kau tetap berharap semuanya akan aman dan tenang? Bukankah itu naif sekali?" ucap Luffy.

"Chotto, Luffy! Kau coba mengertilah perasaan Vivi juga!" ucap Nami.

"Nami-san, tunggu," ucap Sanji.

"Tapi..." ucap Nami.

"Perhatikan saja dulu," ucapku.

"Memangnya apa yang salah dengan itu?! Memangnya salah kalau aku tak ingin ada yang mati?!" tanya Vivi tanpa sadar meninggikan suaranya.

One Piece x Reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang