33

1.2K 191 0
                                    

"Hei, minna! Ini keren banget tau!" ucap Luffy yang baru saja memasuki rumah Bokuden.

"Apa yang terjadi di sini?" tanya Nami.

"Mereka masih tertidur," ucapku ketika melihat mereka masih tertidur dengan pulasnya.

"Dan lalu generasi ke 1201 rajanya adalah..." ucap Bokuden yang masih saja bercerita walaupun ia sudah tertidur.

"Masih saja bercerita? Memang tak ada habisnya," ucap Nami sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Hei, dengarkan aku berbicara," ucap Luffy sambil memecahkan gelembung tidur Usopp membuat Usopp terbangun dan berteriak terkejut.

Aku langsung menghampiri Zoro. "Zoro, bangun," ucapku sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya.

"Apa? Sudah pagi ya?" tanya Zoro yang baru saja terbangun dan aku mengangguk.

"Karena mendengar cerita panjang Jii-san itu, aku jadi ketiduran," ucap Sanji yang baru saja terbangun.

Tiba-tiba saja pintu rumah Bokuden terbuka dan seseorang muncul di sana. "Ada masalah gawat! Bokude-san, di mana Apis?" tanya salah seorang penduduk desa tersebut membuat kami semua menoleh ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Nami.

"Ah, kalian bajak laut, bukan? Angkatan laut telah memblokade pelabuhan!" ucap orang tersebut.

"Masaka, mereka melakukan itu untuk menangkap Apis?" tanya Nami.

"Kenapa mereka tetap mengejarnya?" tanya Usopp.

"Hei, minna, ikutlah denganku!" ucap Nami.

"Haik, Nami-san!" pekik Sanji langsung berdiri.

"Kenapa?" tanya Luffy.

"Lakukan saja!" ucap Nami.

"Bagaimana dengan Jii-san itu?" tanya Zoro.

"Sepertinya dia tertidur, biarkan saja begitu. Hei, kalau Bokuden-san sudah bangun, katakan ini ya. Kami akan melindungi Apis," ucap Nami.

"B-baik," ucap orang tersebut.

Kami kemudian pergi menuju ke tempat Ryuji berada. Sesampainya di sana, Zoro, Sanji, dan Usopp langsung terkejut ketika melihat Ryuji.

"Yo, minna!" sapa Apis yang berada di atas tubuh Ryuji.

"Ini adalah Densetsu no Sennenryu yang diceritakan Bokuden Jii- san," jelas Nami.

"Lihat, kan? Keren, kan?" pekik Luffy.

"Jangan bilang seolah dia milikmu!" pekik Nami garang.

"Kalau sudah masuk Grand Line, kita akan menemui hal-hal aneh semacam ini ya?" tanya Zoro.

"Karena monster laut saja benar-benar ada, wajar saja kalau yang seperti ini juga ada," ucap Sanji.

"Apa dia benar-benar tak berbahaya?" tanya Usopp kemudian Ryuji mendekatkan kepalanya pada Usopp dan menjilatnya.

"Ah, kadang dia pikun, jadi saat dia berpikir kalau kalian makanannya, jangan sampai ke makan, ya!" ucap Apis.

"Sudah terlambat!" pekik Usopp yang kepalanya sudah digigit oleh Ryuji.

"Tapi tak sakit, kan?" ucap Luffy sambil tertawa. "Mulutnya sudah lembut, ya?"

"A-apa yang kau katakan?! Dia ini bukan anjing tau!" pekik Usopp.

"Kalau kau diam saja, kau akan ditelannya," ucap Zoro.

"Zoro!" pekik Usopp.

"Hentikan, dia itu beracun!" ucap Sanji.

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now