21

1.5K 258 4
                                    

Kemarin ada yang minta buat Crazy Up. Jadi sesuai permintaan kalian, author bakal Crazy Up. Selamat memembaca!

***

Aku muncul kembali ke permukaan bersama para koki, setelah menyelam begitu lama. Gas beracunnya masih ada di sana, pikirku ketika melihat asap dari gas beracun tersebut belum sepenuhnya menghilang di dekat restoran Baratie.

"Benar-benar orang gila..."

"Tak kusangka dia akan menggunakan gas beracun untuk bertarung."

"Dia itu iblis..."

"Ya, seorang manusia tak akan melakukan hal seperti itu!"

"Apa Sanji dan bocah pelayan itu baik-baik saja?"

"Tak tau, lihatlah asap gas beracunnya sudah mulai menghilang!"

Setelah asap dari gas beracun tersebut sudah benar-benar menghilang, aku langsung berenang kembali ke restoran Baratie. Sesampainya di sana, aku terkejut ketika melihat Gin seperti orang yang sekarat di depan Sanji.

Don Krieg langsung tertawa melihat Gin. "Dasar bodoh, kau mengorbankan nyawamu itu karena kau yang merasa berhutang budi pada makanan. Yah, kurasa orang bodoh tak akan pernah mengerti sebelum mereka menghadapi kematian," ucap Don Krieg.

"Ano-yaro, dia bahkan mematuhi perintahnya untuk tidak memakai masker itu..."

"Seperti itukah perlakuannya pada anak buah setianya?!"

Aku langsung berlari menuju Gin dan memeriksa keadaannya yang terbilang cukup parah. Racunnya langsung menyebar ke seluruh tubuhnya, pikirku.

Aku langsung menoleh ke Luffy. "Luffy, kita tidak punya penawarnya kau tau, kan?" ucapku pada Luffy.

"Ya, aku tau," ucap Luffy.

"Don... Don Krieg!" ucap Gin dengan susah payah.

"Gin!" ucap Sanji. "Gin, sepertinya... Sepertinya kau telah salah mengikuti orang."

Don Krieg lagi-lagi tertawa. "Jadi kau juga menaruh simpati pada sampah itu?" tanya Don Krieg.

"Sampah, katamu?!" geram Sanji.

"Benar sekali, orang bodoh yang kehilangan tujuannya dan tak mematuhi perintahku itu artinya dia sudah tak berguna lagi. Tak ada jaminan kalau dia tak akan mengkhianatiku lagi. Bukankah aku sudah berbaik hati dengan mengakhiri penderitaannya selamanya?" ucap Don Krieg.

"Kau!" geramku langsung berdiri.

Ketika aku berniat menyerang Don Krieg, Luffy langsung merentangkan sebelah tangannya dihadapanku bermaksud untuk menghentikanku. Aku langsung menarik napas dan menetralkan emosiku.

"Kejam sekali..." ucap Patty membuatku dan Sanji menoleh ke arahnya.

"Patty, kita memiliki penawar racun, bukan?!" tanya Sanji.

"Ya, tapi itu untuk mereka yang keracunan makanan," jawab Patty.

"Tak masalah, cepat bawa saja ke sini!" ucap Sanji.

"Bodoh! Jika kau ingin menyelamatkannya, pakaikan masker pelindung itu padanya! Seharusnya di dalam masker itu terdapat obat penawarnya. Bawa dia ke lantai dua dan biarkan dia mendapatkan udara segar, hanya dengan cara itulah kita bisa menyelamatkannya!" ucap Zeff.

Sanji langsung memakaikan masker pelindung tadi pada Gin. "Cepatlah, Patty, Carne!" teriak Sanji.

"Baiklah aku mengerti, berisik!" ucap Patty kesal.

"Aku juga?!" tanya Carne.

"Percuma saja, dia akan tersiksa selama satu jam," ucap Don Krieg.

"Jangan mati, Gin," ucap Luffy membuatku menoleh ke arahnya. "Jangan mati di tangan orang seperti dia! Kau harus bertahan hidup, mengerti?! Aku akan menghajarnya!"

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now