51

1K 153 4
                                    

Aku, Zoro, dan Chopper memandangi gurun yang terbentang sangat luas di hadapan kami dengan terdiam. Sementara Luffy yang digendong oleh Chopper masih saja tak sadarkan diri sejak tadi.

"Enghh..." gumam Luffy yang mulai tersadar.

"Sepertinya dia sudah sadar," ucap Chopper.

"Are?" tanggap Luffy.

"Akhirnya kau kembali seperti semula, ya?" ucap Zoro.

"Merepotkan saja," ucapku.

"Eh? Are? Are? Yang lain mana?" tanya Luffy terheran-heran.

"Entahlah," ucapku bersamaan dengan Zoro.

"Kenapa bilang 'entahlah'? Kalian tak tahu di mana?" tanya Luffy.

"Yang jelas, aku tak tahu," ucap Zoro.

"Apa-apaan itu?" tanya Luffy.

Zoro kemudian tertawa dengan kakunya, sementara aku lebih memilih untuk berdiam berusaha memendam kekesalan.

"Bukan waktunya tertawa, kan?" pekik Luffy garang.

"Benar sekali," ucap Zoro.

"Jadi kita tersesat lagi?" tanya Luffy.

"KAU PIKIR INI SALAH SIAPA?!" pekikku, Zoro, dan Chopper dengan garang.

"Apa? Sa-salahku?" tanya Luffy.

*Flashback on*

Saat kami di tengah-tengah perjalanan menuju kota Yuba, aku yang sedang mengelap keringat karena panasnya terik matahari langsung terlonjak kaget ketika mendengar suara teriakan yang berasal dari suara Luffy.

"WUAH!! MATTE, CROCODILE!" teriak Luffy sambil berlarian.

"Hah?" tanggap Sanji.

"Nani?" tanya Vivi.

"Kenapa dia ribut banget?" tanya Nami.

"Dia juga bisa terbang," ucap Sanji.

"Apa dia memakan kaktus aneh lagi?" tanya Usopp.

"Sepertinya begitu," ucapku.

"Aduh, apa kita tak bisa lepas dari masalah? Chopper!" panggil Nami sambil menoleh ke belakang.

"Kurasa dia tak bisa membantu," ucap Zoro ketika melihat Chopper terbaring tak berdaya di atas kereta kecil.

"Mau bagaimana lagi. Zoro, (y/n), tolong, ya!" ucap Nami membuatku menghela napas lelah.

"Kenapa harus aku?!" protes Zoro.

"Mau kutambah hutangmu?" tanya Nami.

"Kalau kau tak jatuh ke neraka, aku sendiri yang akan menendangmu ke sana!" geram Zoro kemudian menyusulku yang sudah berjalan duluan menuju ke arah Luffy.

"Kutunggu, ya!" seru Nami sambil tersenyum lebar.

"Dasar bodoh, buka matamu!" seru Zoro kesal melihat Luffy.

"Dia tidak akan sadar dengan mudahnya," ucapku.

"Ttaku, cepat tusuk dia dengan jarum atau semacamnya!" ucap Zoro pada Chopper.

"Ya, lakukan..." ucap Chopper yang masih saja terbaring.

"Tolong ya," ucap Zoro kemudian ia menoleh ke arahku yang mulai duduk di atas pasir. "Hei, (y/n)!"

"Aku lelah, biarkan aku istirahat sebentar," ucapku.

Membawa Akikaze juga melelahkan karena cukup berat, pikirku sambil melirik ke arah pedangku.

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now