69

641 42 7
                                    

Aku langsung terkejut ketika melihat sebuah kapal yang akan melintas dihadapanku. "Gawat!" ucapku kemudian menoleh ke arah Zoro dan langsung menenggelamkan kepalanya ke dalam air.

Sesaat setelah kapal tersebut melewati kami, kami langsung kembali ke permukaan untuk bernapas. "Ini semua salahmu! Kenapa kau menyeretku ikut bersamamu?!" tunjukku geram pada Zoro.

Kenapa aku pisah dari Luffy?! pekikku dalam hati.

Baik, baik, biar aku perjelas secara singkat bagaimana aku bisa bersama manusia lumut hijau satu ini.

Sebelumnya memang baik-baik saja, bersantai sambil menunggu untuk mendarat. Hingga aku melihat tingkah bodoh Luffy yang melompat-lompat membuat gurita tersebut menyusut dan kini kita terjatuh di markas angkatan laut, yang benar saja?!

Dan seperti yang terlihat ketika semua orang dengan paniknya pergi dari kapal, Zoro dengan cepatnya menarik pedangku kemudian terjun ke dalam laut. Mengingat hal ini, tentu saja membuatku geram!

"Lebih baik kita pergi ke daratan," ucap Zoro membuatku tersadar.

"Baiklah," ucapku sambil menghela napas.

Setelah itu kami berdua pergi ke daratan. Sesampainya di daratan, aku segera mengeringkan rambutku dan bajuku, sementara Zoro mengkibas-kibaskan bajunya agar kering.

"Setelah ini kita harus ke mana?" tanya Zoro.

"Lebih baik kita mencari informasi yang dibutuhkan untuk kabur. Tempat ini tidak bisa dikatakan aman," ucapku dan Zoro menyetujuinya.

Aku dan Zoro kemudian pergi memasuki markas angkatan laut. Hingga berjam-jam kami mencari, kami belum mendapatkan informasi apapun. Kini, entah mengapa aku merasa bahwa kita hanya berputar-putar dari ruangan satu ke ruangan yang lainnya.

Kenapa aku dengan bodohnya mengikuti Zoro? Dia 'kan buta arah, ucapku menghela napas ketika tersadar bahwa kita tersesat.

"Roronoa Zoro dan Shadoukira no (y/n). Mereka bilang, kapal hantu itu milik kapalnya Mugiwara no Luffy. Atas perintah Komandan Jonathan, kita pasukan yang berada di bawah komando Letnan Drake, diberi misi rahasia untuk menangkap mereka. Saat kita bertemu dengan anggota paling kuat mereka..."

"Roronoa Zoro... Dulu dia itu seorang pendekar pedang yang ditakuti sebagai pemburu bajak laut, kan? Kudengar, dia itu pengguna aliran Santoryu."

"Pokoknya, kita harus menangkap mereka, lalu membuatnya menyesal datang ke sini."

"Siapa yang akan kalian buat menyesal?" tanya Zoro ketika mendengarnya.

Aku yang melihat sekitar langsung terdiam. "Bukannya tadi kita habis lewat sini?" tanyaku.

"Oh, kau benar," ucap Zoro.

Tiba-tiba saja kepalaku dan Zoro dipukul dengan keras. "Kenapa kalian berjalan di sini sesantai itu?!" pekik Nami garang.

"Teme, konoyaro!" pekik Zoro kesal. "Kukira siapa, ternyata kamu ya."

"Oh, Nami!" sapaku senang.

"Kalau kau membawa tiga katana seperti itu, kau akan langsung ketahuan, tahu! Kau juga (y/n)! Pedangmu sebesar itu!" pekik Nami garang kemudian dengan cepat Nami merebut pedangku dan Zoro membuat kami berdua memekik protes. "Bahkan aku juga akan tertangkap! Mattaku!"

Tiba-tiba saja kami mendengar suara langkah kaki yang membuat kami semua menoleh.

"Pokoknya, kita harus sembunyi dulu!" ucap Nami kemudian berlari ke balkon.

"Hei, pedangku!" pekikku dan Zoro bersamaan.

"Sudah waktunya kita makan."

"Harahetta na!"

Bạn đã đọc hết các phần đã được đăng tải.

⏰ Cập nhật Lần cuối: Feb 03 ⏰

Thêm truyện này vào Thư viện của bạn để nhận thông báo chương mới!

One Piece x Reader [HIATUS]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ