17

1.7K 289 3
                                    

"Ini kesempatan yang bagus, kenapa kau tidak pergi saja dan menjadi bajak laut seperti mereka?" tanya Zeff membuat Sanji menoleh ke arahnya terkejut. "Kami tidak membutuhkanmu di sini lagi!"

Sanji langsung menggeram kesal mendengarnya. "Hoi, kuso Jiji! Bukankah aku Wakil Kepala Koki di sini? Apa maksudmu dengan tidak membutuhkanku lagi di sini?" tanyanya.

"Kau selalu bertengkar dengan para pelanggan, dan kau menggoda wanita cantik setiap kali kau melihat mereka, serta kau membuat makanan yang tidak selayaknya. Kau tidak lebih menjadi beban di restoran ini," jawab Zeff. "Itulah kenyataannya."

"Apa katamu?" tanggap Sanji, sementara koki lain yang mendengarnya langsung tertawa mengejek.

"Sepertinya para koki lain tidak menyukaimu lagi. Kenapa kau tidak menjadi bajak laut saja dan segera meninggalkan tempat ini?" ucap Zeff.

"Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa dan kau ingin memecat kepala kokimu, kuso Jiji. Aku tidak peduli dengan perkataanmu tadi, tapi aku tidak akan membiarkan masakanku di hina. Aku akan tetap tinggal di sini. Jika kau tetap mengusirku, aku akan menghajarmu!" ucap Sanji berjalan menuju Zeff dan menarik kerah bajunya.

"Beraninya kau menantang bosmu sendiri," ucap Zeff langsung membanting tubuh Sanji ke arah meja kami.

Aku, Zoro, Nami, dan Usopp secara spontan langsung menyelamatkan makanan kami yang ada di atas meja ketika melihat Sanji akan menabrak meja kami.

"Kuso! Jangan bercanda! Tidak peduli seberapa banyak kau mencoba mengusirku, aku akan tetap tinggal di sini sebagai seorang koki sampai kau mati!" ucap Sanji.

"Aku tidak akan mati," ucap Zeff sambil berjalan pergi. "Aku akan hidup sampai seratus tahun lagi."

"Dasar kuso Jiji pemimpi," ucap Sanji.

Sementara Luffy langsung berjalan menuju Sanji dan menepuk pundaknya. "Bukankah ini bagus, Ossan itu mengijinkanmu. Sekarang kau dapat bergabung dengan kita," ucap Luffy.

"Tidak akan!" pekik Sanji garang.

Kemudian Sanji membereskan meja kami kembali seperti semula dan memberikan pelayanan spesial padaku dan Nami.

"Maafkan aku atas kejadian tadi, sebagai permintaan maaf aku akan memberikan kalian berdua buah Macedonia, nona-nona," ucap Sanji sambil menyajikan makanan dan minuman padaku dan Nami.

"Arigatou," ucapku sambil tersenyum.

"Wah, arigatou! Kau sungguh baik sekali," ucap Nami.

"Tidak juga," ucap Sanji.

"Tidak adil! Mengapa kau tidak meminta maaf sama kita?! Aku akan menghajarmu, dasar koki bodoh!" protes Usopp garang.

"Aku sudah membuatkanmu secangkir teh panas, kan? Berterima kasihlah padaku, nagai hana," ucap Sanji.

"Kau menantangku? Kau takkan mudah mengalahkanku! Hajar dia Zoro!" seru Usopp.

"Lakukan saja sendiri," tanggap Zoro.

"Yamete! Jangan ribut karena aku," ucap Nami.

"Baiklah, aku akan berhenti," ucap Sanji dengan matanya yang lope-lope.

"Siapa yang ribut karena dirimu?" pekik Usopp garang.

"Ngomong-ngomong, tuan koki," ucap Nami.

"Haik?" tanggap Sanji.

"Makanan di sini sungguh enak sekali, tapi itu terlalu mahal untukku," ucap Nami menggoda Sanji dengan mengelus rahang pria tersebut.

"Tentu saja, buat dirimu ini gratis!" jawab Sanji dengan mata lope-lopenya.

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now