53

815 130 3
                                    

Crocodile masih saja tertawa, sementara tangan Vivi baru saja diikat ke belakang dan duduk terdiam di kursi yang sudah disediakan. Disisi lain, aku, Luffy dan yang lainnya masih saja terkurung di dalam penjara besi milik Crocodile.

"Apa yang akan kau lakukan pada Alabasta?" geram Vivi.

"Apa kau ingin tahu orang seperti apa yang paling kubenci? Yaitu orang yang mengagung-agungkan sesuatu yang dinamakan, 'Kebahagiaan banyak orang'," ucap Crocodile.

"Kau berniat membunuh ayahku? Kau pasti tak akan bisa melakukannya!" pekik Vivi dengan marahnya.

"Jangan berteriak begitu. Aku tak punya niat seperti itu. Dia tak layak dibunuh. Aku ingin Cobra merasakan penghinaan yang lebih menyakitkan daripada kematian," ucap Crocodile.

"Lebih menyakitkan dari kematian?" tanggap Usopp.

"Putri kerajaan harusnya tak memasang wajah seperti itu," ucap Crocodile sambil tertawa pelan ketika melihat Vivi memandangnya dengan tatapan penuh kebencian.

"Kutanya sekali lagi! Apa tujuan dari Operasi Utopia? Beritahu aku!" ucap Vivi.

"Hei, hei, apa kau tak menyadari situasimu saat ini?" ucap Crocodile.

"Jawab saja pertanyaanku!" pekik Vivi.

"Benar-benar putri yang pemberani. Ya, sudah. Lagipula operasinya sudah dimulai. Bukankah sudah kuberitahukan? Rencanaku adalah mengakhiri negeri ini. Operasi Utopia itu adalah..." ucap Crocodile kemudian memberitahu kami semua perihal Operasi Utopia yang selama ini direncanakan oleh Crocodile.

"Benar-benar rencana yang kejam..." ucap Nami.

"Bagaimana? Apa kau menyukainya? Rencana yang pernah mengikutsertakan dirimu dulu, saat ini telah bermekaran. Kalau kau dengar baik-baik, kau pasti akan mendengarkan deruan perang di Alabasta. Dan mereka semua berpikir seperti ini, 'Lindungi Alabasta, lindungi Alabasta, lindungi Alabasta'," ucap Crocodile.

"YAMETE! Kenapa kau bisa melakukan hal sekejam itu?!" ucap Vivi sambil terisak.

"Sangat menyayat hati, bukan? Kecintaan pada kerajaan ini justru akan menghancurkan kerajaan ini," ucap Crocodile.

"HUAAA!!"

Aku langsung menoleh ke arah Luffy yang tiba-tiba saja berteriak dan mulai berlari menuju pintu penjara dengan wajahnya yang penuh amarah. Luffy berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan pintu penjara tersebut, namun seketika tubuhnya langsung terjatuh lemas.

"Dia itu bodoh? Apa dia tak mendengar penjelasanku dan temanmu tadi?" ucap Smoker.

"Dia memang bodoh. Tapi karena itulah kami menjadikannya Senchou," ucap Zoro membuatku tersenyum ketika mendengarnya.

"Crocodile, aku pasti akan menghajarmu..." ucap Luffy kemudian terjatuh lemas.

"Sudah banyak hal kulakukan untuk mencapai semua ini. Menghasut para penduduk dan membuat pasukan kerajaan bersalah. Kenapa aku melakukan semua ini untuk mengambil alih negeri ini? Apa kau mengerti?" ucap Crocodile sambil memandang Vivi dengan wajah sombongnya.

"Mana mungkin aku mengerti otak busukmu itu!" geram Vivi.

"Kau benar-benar putri yang pandai berkata kasar ya," ucap Crocodile.

Vivi kemudian menjatuhkan dirinya ke samping.

"Vivi!" seru Usopp terkejut.

"Hei, hei, apa yang ingin kau lakukan, Miss Wednesday?" tanya Crocodile.

"Menjatuhkanmu! Aku akan menghentikanmu! Masih ada waktu! Jika aku bisa pergi ke Alubarna... Jika aku bisa sampai kesana sebelum pasukan pemberontak, mungkin aku bisa menghentikan mereka!" ucap Vivi berusaha bergerak walaupun tangannya terikat di belakang. "Aku takkan membiarkan rencanamu berjalan!"

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now