15

1.8K 269 0
                                    

Di suatu hari yang cerah, aku dan Nami sedang bersantai sambil membaca buku. Usopp yang sedang membersihkan ketapelnya dan Zoro yang sedang tidur. Sementara Luffy, ia membawa sekotak bertulisan 'DANGER' yang terlihat sangat berat dan menjatuhkannya begitu saja membuat kami semua sontak menoleh ke arahnya kecuali Zoro karena ia sedang tertidur dengan nyamannya.

"Apa?" tanggap Usopp.

"Ini berat sekali," keluh Luffy

"A-apa itu?" tanya Nami.

"Aku menemukannya ini di tempat penyimpanan," jawab Luffy membuatku langsung berjalan mendekatinya dan melihat isi kotak tersebut.

"Ini bola meriam, kan?" tanyaku.

"Untuk melawan musuh kita harus bisa menggunakan meriam," ucap Luffy.

"Kalau begitu, aku yang akan mengurus soal itu! Aku pikir aku sudah melakukan setengah perjalanan ke seluruh dunia dengan menaiki meriam," ucap Usopp.

"Bagaimana caranya menggunakan ini?" tanya Luffy tak mengengarkan ucapan Usopp, ia justru menoleh ke arahku. "Apa kau tau, (y/n)?" tanyanya dan aku spontan menggelengkan kepala.

"Hoi! Dengarkan aku!" pekik Usopp.

"Hoi Zoro! Apa kau tau cara menggunakan ini?" tanya Luffy namun tak dapat jawaban.

"Dia sudah tidur dari tadi," ucap Nami.

"Cih, tidak menyenangkan sekali," ucap Luffy.

"Jika kita pergi sedikit ke selatan, di sana ada tempat yang sempurna untuk berlatih," ucap Nami sambil melihat peta.

"Benarkah? Ayo ke sana, ayo ke sana!" ucap Luffy bersemangat.

"Hoi, kau bisa menembakkan meriam seperti aku? Semua orang memanggilku Master Meriam," ucap Usopp tapi Luffy tidak memperdulikannya. "Dengarkan aku!"

Luffy kemudian mencoba untuk menembakkan meriam tersebut pada batu karang yang sudah ditargetkan sebagai tempat latihan, namun meleset.

"Are? Aku meleset," ucap Luffy.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Zoro yang terbangun akibat mendengar suara tembakan.

"Kami sedang berlatih menembak dengan meriam, tapi ini lebih sulit dari pada yang aku pikirkan," jawab Luffy.

"Aku sudah bilang padamu, biar aku tunjukkan bagaimana seharusnya melakukannya," ucap Usopp kemudian mengarahkan meriam tersebut pada target. "Dengan jarak kita saat ini... Ini adalah yang benar. Tembak!"

Usopp langsung menembak dan tepat sasaran mengenai batu karang tersebut.

"Sugoi!" pekik Luffy. "Kau mengenainya dengan sekali tembakan!"

"Itu benar-benar mengenai target?" tanggap Usopp terkejut, kemudian ia mulai menyombongkan dirinya. "Bagaimana menurutmu? Aku hebat kalau masalah membidik, apa kau terkejut?"

"Kau adalah penembak jitu mulai sekarang," ucap Luffy.

"Apa? Aku bukan kapten?" tanya Usopp.

"Aku kaptennya!" protes Luffy.

Setelah itu, kami semua memasuki ruang makan dan berbincang-bincang di sana. Zoro tentu saja langsung tertidur, Nami menulis sesuatu dan aku masih membaca buku sejarah yang tadinya kupinjam dari Nami.

"Itu tidak masalah, aku akan memberitahumu posisimu mulai sekarang," ucap Usopp pada Luffy. "Namun jika kau melakukan pekerjaan dengan buruk, maka aku akan menggantikanmu."

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now