56

1.1K 164 17
                                    

Kapal kami mulai berangkat meninggalkan pulau Alabasta dan kapal Angkatan Laut tetap saja mengejar kami, membuat kami kerepotan untuk mengurus lemparan bola meriam dan tombak besi yang diarahkan pada kami.

"Wah, cepat banget ya mereka!" ucap Luffy.

"Yang jelas, kapal kita yang melambat!" ucap Sanji.

"Airnya masuk ke kayu yang berlubang. Kalau begini, kita takkan bisa lolos," ucap Nami.

"Musuhnya tiga kapal!" ucap Zoro bersiap untuk bertarung.

Tak ada pilihan lain, ya?" ucap Sanji bersiap untuk bertarung.

"Yosh, ikuzo!" ucap Luffy.

Namun saat mereka bertiga akan berlari, tiba-tiba saja mereka tersandung tumpukan tombak besi yang entah sejak kapan sudah tertumpuk rapi di hadapan mereka.

"INI APAAN?!" pekik mereka bertiga dengan garang.

"Oh, sore? Usopp bilang kita harus menyimpannya kalau-kalau butuh digunakan buat sesuatu," ucap Nami.

"MENGHALANGI, TAHU!" pekik Zori garang.

"KITA NGGAK BUTUH BEGINIAN!" pekik Sanji garang.

"Kalau begitu, kita buang saja?" ucap Luffy.

Luffy kemudian melempar semua tombak besi yang tanpa sengaja justru mengarah ke kapal Angkatan Laut. Sanji dan Zoro yang melihatnya langsung melongo seketika.

"Yosh, mau kita mulai?!" ucap Luffy kemudian membalikkan badannya bersiap untuk bertarung, namun yang dilihatnya justru ketiga kapal tersebut sudah hancur. "Are?"

"Sekaranglah kesempatan kita," tanggap Zoro. "Kecepatan penuh!"

Kami semua kemudian melarikan diri dari kapal Angkatan Laut dengan cara mendayung Going Merry sambil diarahkan oleh Nami. 

Setelah terlepas dari kejaran para Angkatan Laut, aku dan Zoro langsung terheran-heran melihat mereka terlihat seakan ingin menangis sambil berpegangan pada pagar.

"Sepertinya Angkatan Laut tak mengikuti kita lagi. Kita berhasil menjauh dari mereka, kan? Ano na... apa maksud dari sikap acuh itu?" tanya Zoro sweatdrop.

"Kalian kenapa?" tanyaku sweatdrop.

"Aku merindukannya!" pekik mereka semua.

"Jangan cengeng begitu! Kalau kalian memang ingin dia ikut, harusnya kalian memaksanya!" omel Zoro.

"Ah, dasar kejam!" pekik Chopper.

"Jahat!" pekik Nami.

"Marimo," ucap Sanji.

"Santoryuu," ucap Luffy.

"Matte, Luffy. 'Santoryuu' itu bukan penghinaan," ucap Usopp.

"Yontoryu," ucap Luffy langsung menggantinya.

"Bukan masalah jumlahnya, tahu. Dengar, kamu tahu natto, kan?" ucap Usopp. "Meski disebut natto busuk, takkan menghina─"

Krek! Suara pintu kabin tiba-tiba saja terbuka dan munculah seorang wanita berambut hitam dari sana.

"Sepertinya kita berhasil menjauh dari pulau itu, ya!"

"Ya," ucap Zoro.

"Terima kasih atas kerja kerasnya," ucap Robin.

"Oh, akhirnya kau menampakan dirimu," ucapku.

"EHHH?!!" pekik mereka semua kemudian kepala mereka semua terbentur pagar karena terlalu terkejut, sementara Zoro langsung mengambil sikap siaga.

"Kau mau balas dendam?" tanya Zoro sambil memegang pedangnya.

One Piece x Reader [HIATUS]Where stories live. Discover now