67

563 86 30
                                    

Hai para readers, maaf kalau semisal udah nggak pernah up. Aku ga nyangka ternyata 2 tahun ini aku ditunggu-tunggu, padahal banyak banget cerita Wanpis diluar snaa. Maaf yang sebesar besarnya karna aku anak kuliah, jadi bagi waktunya agak sudah dan bingung.😭🙏

Btw chapter pertama sampai Alabasta, lagi aku revisi pakai sub Netflix biar lebih jelas percakapannya.

Sekali lagi aku minta maaf kalau ga pernah up lagi😭

I hope you enjoy my story~

***

Enel langsung tertawa dengan kerasnya melihat tindakan kami yang mengarahkan senjata ke arahnya.

"Aku yang akan mati? Aku tak habis pikir," ucap Enel kemudian tertawa lagi seakan-akan ia meremehkan kami semua. "Kalian yang berhasil bertahan dalam permainan ini memang berani ya. Tapi, sepertinya kalian belum mengerti siapa yang kalian hadapi ini. Tampaknya kalian belum paham apa itu Dewa. Pak tua yang mengharapkan kebahagiaan untuk Skypiea. Prajurit yang menginginkan tempat asalnya kembali dan pencuri dari lautan biru yang mengincar emas. Dunia ini berat, jadi aku tak peduli apa yang kalian para domba inginkan. Tapi, sejak awal negeri ini sudah keliru."

"Kalau kau bisa bicara omong kosong, lebih baik kau memberitahuku dimana Prajurit Dewa berada! Sebenarnya apa tujuanmu?!" seru Gan Fall.

"Aku ingin pulang, Gan Fall," ucap Enel.

"Pulang?" tanggap Gan Fall.

"Benar, setelah berkunjung, Dewa akan pulang ke tempat yang semestinya," ucap Enel.

"Maksudmu, kau akan meninggalkan Skypiea?" tanya Gan Fall.

"Benar, aku harus kembali ke suatu tempat. Di pulau langit tempat aku lahir, tempat itu disebut-sebut sebagai hunian Dewa. Orang-orang menyebutnya sebagai Fairy Vearth. Di sana membentang daratan sejauh mata memandang! Di sanalah dunia impian yang kunantikan! Fairy Vearth-lah tempat yang pantas untukku! Memperebutkan Vearth kecil seperti Upper Yard itu konyol sekali," ucap Enel sambil mengarahkan tongkatnya ke arah kami satu per satu. "Dengar ya, penyebab pertikaian kalian itu adalah sesuatu yang lebih rumit lagi! Pikirkanlah baik-baik! Meski bukan awan, tapi terlihat di langit! Meski bukan burung, tapi hidup di langit! Negeri yang mengakar di langit ini adalah keberadaan yang misterius! Tanah punya tempat asalnya sendiri. Manusia punya tempat asalnya sendiri. Dewa pun juga memiliki tempat untuk pulang," ucap Enel.

"Ma-masaka kisama..." tanggap Gan Fall.

"Bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebagai Dewa, aku hanya melindungi alam. Benar, aku akan menjatuhkan semua manusia di langit ini ke permukaan!" ucap Enel membuat kami semua terkejut mendengarnya.

"Kau berniat melenyapkan negeri ini?!" tanya Gan Fall.

"Sudah sewajarnya," ucap Enel.

"Jangan sombong dulu, Enel! Istilah Dewa hanyalah gelar penguasa negeri ini!" seru Gan Fall merasa emosi.

"Benar, setidaknya sampai sekarang ini," ucap Enel.

"Dewa yang sebenarnya tak hidup di dunia ini!" seru Gan Fall.

"Mantan Dewa, Gan Fall," ucap Enel kemudian tertawa sejenak. "Kau mengkhawatirkan Prajurit Dewa, kan? Enam tahun yang lalu, pasukanku menghabisimu dan bawahanmu pun berada dalam kekuasaanku. Pagi ini, mereka sudah menyelesaikan pekerjaan yang kutugaskan pada mereka di pulau ini. Sudah kubilang, kan? Yang berdiri di pulau ini sekarang hanyalah kita bertujuh. Sayang sekali."

"Ka-kau..." ucap Gan Fall terkejut tak percaya.

"Bukannya aku ingin menyakiti mereka. Saat aku memberitahu tujuanku pada mereka... Mereka langsung menerjangku dengan wajah marah!" ucap Enel sambil tertawa.

One Piece x Reader [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang