True

902 66 7
                                    

Jangan lupa teken bintangnya 🥺
.

Part sebelumnya di false:

Dengan senyum puas Grace menunduk menipiskan jarak tubuhnya dengan Cici, lalu melanjutkan ucapannya, "and i will make you say, you love me."

______________
_______

⚠️ 18+

Cici tidak dapat berkonsentrasi dengan apa yang diucapkan Grace, karena  tak kuasa menahan gejolak gairah yang muncul bertubi-tubi atas perbuatan Grace.

Saat Grace berhenti dengan aksinya, tersisa jari lelaki itu di dalamnya, tak elak ia merasa sesuatu mengganjal. Dengan mata yang ditutupi gairah, terpaksa ia menarik kepala untuk menatapi pria itu. Justru yang muncul di penglihatannya, hanya tatapan tajam disertakan senyum miring lelaki itu.

What the hell. Apa yang akan dilakukan laki-laki itu lagi sekarang!? Menggantungnya lagi?

Menarik napas kasar, akibat tangan yang terikat ditahan oleh Grace, merasa tak bebas sekarang, malah rasa ingin menyentuh lelaki itu meningkat. Rasa frustasi memuncak dikepala ketika lelaki itu masih saja tak melanjutkan apa yang mesti ia lakukan.

Kalau ia menggoyangkan pinggul, justru itu akan mempermalukan dirinya. Ia mengumpat dalam hati, mengapa Grace sangat pandai dalam menggoda. Menurunkan kepalanya, menarik napas panjang, "Gracee just do it please." Lirihnya memohon.

Puas lagi dengan rasa putus asa Cici. Sembari menarik keluar kedua jarinya Grace saling mensejajarkan wajah. Memperhatikan lekat Bibir Cici yang membentuk 'o' sempurna tanpa adanya desahan.  Bergeliat dengan Sexy dibawahnya sangat memanjakan pemandangannya saat ini.

"Say you love me right now, and you'll be mine Cisandra." Geram Grace, menggigit kecil bibir Cici yang sedikit terbuka.

Ketika Grace memasukkan kedua jarinya lebih dalam lagi, Tubuh Cici melengkung kembali, mulutnya terbuka, kini satu desahan "ahhh," lolos dari bibirnya. Jantung Cici berpacu dengan cepat nafasnya kian melambat. Dengan terengah-engah ia pun berucap, "Gra—ce." Lirihnya terbata-bata tak tahan dengan perasaan nikmat yang tiba-tiba muncul.

"Yeah babe, I need your moan but what's more important is that, you say you love me Cisandra." Grace berucap sembari menempelkan bibirnya satu sama lain.

"Ini pemaksaan Grace—ahh," Cici tak melanjutkan ucapannya sebab Grace kembali memasukkan kedua jarinya cepat dan mengeluarkannya dengan tempo yang lambat.

Grace merasa geram atas perkataan Cici. Menghentikan aktifitasnya. Menumpu kedua tangan di masing sisi kepala perempuan itu. Kepala Cici sedikit terguncang, sempat kaget dengan tindakan Grace.

Dengan mata nyalangnya Grace berkata, "Masih mengatakan ini pemaksaan, walau jelas kamu menikmatinya juga? Saya tahu dari mata kamu Cisandra, berapa kali saya perlu mengulangnya?" Grace sedikit berteriak. Mata Cici membulat kaget, kaget atas perkataan itu.

Lima detik saling menatapi, tatapan Grace perlahan meredup. Cici tak dapat mendeskripsikan tatapan Grace sekarang, tapi tatapan itu sedikit mencubit hatinya. "Please just say it, and i am yours and you'll be mine right now." Bisik Grace dengan nada putus asa.

Terenyuh Cici saat mendengar nada putus asa yang keluar dari mulut Grace, baru saja ingin mengeluarkan balasan, terhenti sebab cengkraman di pergelangan tangannya perlahan melonggar. Grace mulai bangkit dari tubuh Cici, tahu kalau perempuan itu akan menjawab tak sesuai ekspetasinya.

Terkejut dengan bangkitnya Grace, Cici ikut bangkit juga. Menatapi Grace yang terduduk disisi ranjang.  "Grace aku-,"

"Sampai kapan kamu mau menahan saya seperti ini?" Potong Grace cepat, seperti berbisik saking merasa frustasinya. Kemarahan dan nafsunya menyurut sebab ucapan Cici yang baru saja keluar.

Baby with meWhere stories live. Discover now