Shooping

1.2K 90 1
                                    

Jangan lupa teken bintang-nya yahh sayang-sayangku 👀

Di Vote sayang dan di komen yaa~

Yang penting aku udah kasih tahu yaaa.

Authornya ngantuk sambil nulis ini, mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan kegajean didalam-nya.

.

Gelap, sunyi dan senyap, melihat tidak ada tanda-tanda kehadiran manusia. Bernapas lega, Cici pun menyusup masuk dalam rumah-nya sendiri. Sudah jelas kalau mama-nya sekarang pergi berbelanja bersama para kawanan bunda-bunda hots dan hits. Dasar mamah.

Sambil melangkah kan kaki-nya pelan ia menelusuri ruang tamu, memakan beberapa cemilan kesukaannya dengan hari senang.

Lalu kedapur untuk mengambil minuman, membuka kulkas mengambil beberapa eskrim lalu memakan-nya dengan khidmat.

Kemudian menuju kamar-nya, menyapa standing chart dari Kim Nam Joon BTS.

Menatap sedih, wajah tampan Kim Nam Joon di standing Chart, "maafkan aku ya sayang, aku baru pulang, aku lagi marahan sama mamah. Mungkin lain kali saja kita bersama lagi." Sambil mengelus wajah Kim Nam Joon yang sedang tersenyum.

Matanya bergerak sekitaran rak buku kamar-nya, yang dipenuhi jejeran album BTS. Semoga saja kalian baik-baik saja disini, Cici bernapas lega karena sang mamah tak lagi mengancam-nya, membakar semua album-album kesayangannya.

Mengingat tujuan-nya kemari, dengan langkah cepat, ia pun membuka almarinya memilah-milah pakaian, lalu mengambil salah satu dari mereka dan memasukkannya dalam koper. Hanya beberapa helai kain saja, karena nanti ia akan kembali lagi.

Terakhir ia merestleting koper-nya, menajamkan telinga-nya siap siaga. Jika mama-nya tiba-tiba pulang. Merasa aman ia pun keluar dari kamar-nya, menutup pelan, sambil menarik koper.

Masih tetap berjalan pelan menuju pintu keluar, melirik kiri dan kanan, ia berlari kecil kembali ke ruang tamu untuk mengambil setoples cookies kesukaan-nya. Lalu ia pun benar- benar melangkah keluar dari rumah-nya.

Halah bodo amat, kalau mamah-nya nanti curiga ada pencuri, toh pencuri-nya anak-nya sendiri. Ia pun terkikik geli lalu menuju mobil-nya yang terparkir manis menunggu-nya.

Di klinik..

Sambil maskeran Cici berbaring di sofa, menselonjor-kan kakinya ke pegangan kursi. Wajahnya serius menatap layar hp serta jari tangan-nya tak berhenti men-scroll layar hp membuka bergantian aplikasi instagram dan aplikasi WA.

Hingga hp-nya tiba-tiba bergetar nyaring. Terkejut, membuat tangan-nya kurang seimbang, hp-nya pun meloloskan diri dari genggaman tangan, jatuh dengan cantik ke wajah yang terbalut kan masker.

"Aw," ringis Cici. "Siapa sih!" Menamgambil hp-nya kasar, matanya melotot ketika melihat id caller di layar  hp-nya. Pura-pura tak melihat, baru ingat kalau Grace mengambil nomor-nya baru-baru ini. Mendengus kasar ia pun membiarkan-nya bergetar disamping-nya hingga ia terlelap menutup mata.

Untuk apa coba Grace menelpon-nya larut malam begini. Bikin kesel aja.

Besok-nya. Cici melihat tampilan dirinya di kaca, yang hanya memakai dress kasual saja. Karena Ia mempunyai waktu luang harus ini.

Baby with meWhere stories live. Discover now