Kill message

1K 81 5
                                    

Jangan lupa teken bintangnya 👀

Selamat MALJUM gais. Akhirnya bisa up lagi. Ini maljum gak sih wkwk. Yaudah lah ya...

Selamat membaca~
.

Part sebelumnya di dare:
"Shh..gak boleh berkata kasar sayang~," ucap Cici sembari tertawa pelan.

———————————

"Katakan lagi," kata Grace pelan menatap Cici seakan-akan ingin menerkam perempuan itu. Ia ingin sekali melahap bibir kenyal itu dan melempar tubuhnya bersama Cici di jok belakang. Tapi apa daya ia terlanjur menerima syarat perempuan itu.

Cici menampilkan wajah lugunya saat Grace menatap dirinya seperti bongkahan daging siap santap. Ia sangat tahu apa yang dipikirkan lelaki dihadapannya ini.

Tangannya terangkat menyentuh pundak Grace yang dibalut kemeja putih, mata dan jari telunjuknya bergerak bersamaan menyusuri dari pundak ke leher dan berhenti tepat dirahang Grace, sambil menatap iris mata lelaki itu, ia berkata, "katakan apa?"

Grace mencengkram kemudi erat, berusaha menahan birahi yang sejak tadi tertahan oleh perlakuan langka dari Cici padanya.

Andai bukan syarat konyol dari perempuan itu....

Memejamkan mata, Grace menggeram sedikit kesal. "Saya mau kamu-," omongan Grace terhenti saat sesuatu dibalik celana seperti ingin mendesak keluar. Ia merasa panas sekarang sebab perempuan ini. Sekarang Grace merasa menyesal mendesak Cici. Jika saja ia lebih sabaran maka perempuan itu tidak melempar syarat itu.

Membuang napas kasar, "katakan sekarang Cisandra." Lanjut Grace memperjelas, dengan nada menekan.

Kedua alis Cici bertaut tampak mengerti akan sikap Grace, kedua sudut bibirnya terangkat dan dengan santai berucap, "gak mau." Bersamaan dengan tubuhnya yang mundur kebelakang memperlebar jarak.

"Cisandra!" Panggil Grace sedikit membentak saat Cici bergerak membuka pintu mobil.

"Aku lapar!" Hanya itu yang diucapkan Cici sebelum benar-benar keluar dan menutup mobil Grace.

Grace menganga lebar melihat kepergian Cici dari balik kaca mobil. Tengah berjalan anggun, tapi sialnya fokus Grace jatuh pada bokong Sintal Cici yang bergerak naik turun.

Pandangannya turun kebawah melihat bagian selangkangan yang kepenuhan dan menyempit. Ingin menyusul perempuan itu tetapi tak bisa ia butuh pelepasan sekarang, dan tentu harus melakukannya sendiri.

"Damn it." Umpat Grace, dengan tangan yang memukul pelan kemudi.

Sedang Cici yang sedang berjalan di kawasan parkir RSGM menuju lobby tampak tertawa bahagia.

"Barangkali makan ayam malam ini akan sangat enak." Gumamnya sembari terkekeh pelan dan melintas cepat menuju kliniknya setelah memasuki lobby RSGM.

.

Besoknya....

Sibuk berkutat dengan beberapa laporan adalah makanan Cici setiap malam hingga pagi. Sekali lagi ia merasa bersyukur kepada asisten yang telah membantunya memeriksa pasien, alhasil hanya laporan kasus lah yang dapat ia kerjakan.

Tak lama kemudian getaran di meja menghentikan aktifitasnya. Cici menoleh, ternyata Hpnya lah yang bergetar. Mengingat semalam, saat ia sangat berharap dapat satu pesan dari Grace atau mendapat pesan dari kemarahan lelaki itu atas perbuatannya, tetapi itu hanya harapan tinggi yang terlampau jauh dari realita. Malah yang ia dapatkan adalah pesan dari Prof Jaja agar mengirim laporan kasus secepatnya. Rasanya ia ingin melempar dirinya di sumur keramat rumah sakit ini.

Baby with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang