Dating!?

1.6K 112 1
                                    

Ayo lah yaa divote dong sayangku, cintaku padamu. Tanganku keriting nih up melulu, malah kalian gak vote wkwk. Candaa wkwk, tapi gpp kok itu hak kalian 💋

Vote dan Komen 😪

Aku paling ngehargain sama yang ngevote dan komen di cerita aku. Terima kasih banyak yaa. Sekali lagi terima kasih karena udah semangatin aku lewat vote dan komen kalian.

Salam kiss and hug dari pengagum rahasia Squidward. 🐙

Karena pasrah, lelah, capek dan ingin hari ini berlalu begitu saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Karena pasrah, lelah, capek dan ingin hari ini berlalu begitu saja. Disinilah Cici berada, di mobil SUV milik Grace. Duduk tenang, dengan pikiran yang berkelana kemana-mana. Menatap kosong jalan didepannya. Beberapa kali ia menghela napas, tetapi mobil yang dikendarai Grace tak kunjung berhenti. Pantatnya mulai keram, dan mulai gelisah duduk di kursi mobil ini.

Mengingat pekerjaannya yang ia tinggalkan dimeja telah ia berikan pada anak koas yang menjadi asistennya. Mau tak mau ia mempekerjakannya hari ini. Karena Grace yang menyuruhnya untuk cepat pergi meninggalkan kliniknya.

Apalagi si lelaki pemaksa disampingnya ini menggenggam tangannya kemana-mana tadi. Membuat heran disekitarnya, apa ada hubungan diantara keduanya. Ia yang tak mau ambil pusing karena lelah, menuruti keinginan lelaki ini.

Oh ayolah ia tak mau berdebat dengan lelaki pemaksa disampingnya ini. Raga dan jiwanya lelah.

Tapi hatinya kembali menghangat kala pria itu menyelipkan jarinya diantara jari kecilnya. Walaupun ia sedang menyetir.

Melihat Grace yang selalu berbuat sesukanya, ia pun memutarbalikkan bola matanya. Ia jengah melihat sikap Grace, tetapi anehnya disetiap perlakuan lelaki itu membuat hatinya tiba-tiba menghangat. Ia mendengus sesaat jengkel dalam hati.

Karena bosan dan punggungnya mulai pegal ia pun membuka suara, "Grace?"

Grace hanya bergumam tanpa mengalihkan tatapannya dari jalanan.

"Kita mau kemana?"

Senyum tersungging diwajahnya membuat Cici melumer ditempatnya. Sudah Cici bilangkan kalau senyum apapun yang tampil di wajah Grace itu membuat orang-orang disekitarnya berdegup kencang, termasuk ia sekarang.

"Lihat aja nanti."

"Berapa jam lagi?"

"Hampir sampai."

Mendengar jawaban dari Grace, lagi dan lagi ia mendengus. Sedaritadi ia berusaha sabar, duduk menunggu, ingin rasanya ia ingin mencakar wajah tampan-cantik nya itu.

"Udah sampai," ujar Grace dengan cepat melepas selipan tangannya pada Cici yang merasa kehilangan kala selipan tangannya terlepas.

Grace dengan cepat keluar dari kursi kemudi, lalu beralih membuka pintu yang ditumpangi oleh Cici. Menyodorkan tangannya membantu Cici keluar dari tempatnya, Grace tersenyum saat Cici menerima sodoran tangannya.

Baby with meWhere stories live. Discover now