What!?

2.2K 143 5
                                    

VOTE dan KOMEN 😚

Aku paling ngehargain sama yang ngevote dan komen di cerita aku. Terima kasih banyak yaa. Sekali lagi terima kasih karena udah semangatin aku lewat vote dan komen kalian.

Salam kiss and hug dari pengagum rahasia Squidward. 🐙

Suara khas bell restoran berdering menandakan seseorang masuk, Cici termasuk salah satu dari orang tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suara khas bell restoran berdering menandakan seseorang masuk, Cici termasuk salah satu dari orang tersebut. Sehingga ketika ia melangkah masuk suara ramai pengunjung yang sedang berbincang-bincang, dentingan sendok yang beradu pada piring, dan lantunan suara piano tersampir ke pendengarannya.

Cici menuju ke reservasi dan bertanya, "pemesanan meja atas nama pak Aryo yang mana ya?"

Pelayan tersenyum sambil menunjuk ke arah kiri sembari mendampingi Cici menuju meja no 37 hingga menampilkan siluet pria setengah botak yang telah berumur duduk ditempat tersebut kemudian pelayan izin undur diri.

'Apakah mamah sudah gila mengirimkan pria berumur di kencan ini, tapi tak apa kita jalankan saja rencananya.'

"Ini mah cocok kalau pasangan kencannya mamah bukan aku," gumamnya sambil menghampiri meja yang telah direservasi.

Cici menarik kursi dan mendudukkan dirinya, lalu tersenyum manis hingga manampilkan deretan giginya yang rapi, menyapa pria berumur dihadapannya, "Selamat malam pak."

Sang pria hanya membalas senyuman Cici hangat dan sopan lalu bertanya, "apakah anda Nona Cisandra?"

Melihat kesopanan pria dihadapannya, membuat Cici terkejut sekaligus kagum.

"Ia saya Cisandra pak," ucap Cici sopan.

Pria tersebut terkekeh melihat kesopanan Cici padanya, "anda cantik seperti yang ada di foto tuan, dan tolong panggil saya Aryo," ungkapnya.

Cici menekuk alisnya bingung, 'tuan? tuan siapa? Bos-nya?"

Baru saja Cici ingin menanyakan hal tersebut, tetapi ia urungkan tatkala seorang pelayan membawa makanan satu persatu hingga memenuhi meja mereka.

"Silahkan dimakan nona Cisandra," ucap Aryo membuka suara.

Ia tersenyum senang ketika dipersilahkan, ia pun melahap makanan satu persatu dengan rakus.

'Hmmm enyakkkk, aku tidak boleh menyisakannya.'

Makan restoran bintang 5 memang bukan main-main, ia masih melahap makanannya dengan hati-hati, takut tersedak.

Namun kunyahannya terhenti ketika melihat pak aryo hanya duduk menatap dirinya makan dan mengecek jam-nya.

"Anda tidak makan pak Aryo?" Tanya Cici bingung.

Aryo kemudian terkekeh lalu berkata, "Melihat anda makan dengan lahap sudah membuat saya kenyang nona."

Cici hanya tertawa sambil melanjutkan aktifitas malahap makanan yang tersaji dihadapannya, ia tak peduli orang menatapnya bagaimana karena entah mengapa ia lapar sekali sekarang.

"Nona tuan sudah menuju kemari," ucap Aryo pelan.

"Tuan siapa ya pak Aryo?" Ucap Cici sambil mencomot jarinya yang tertempel saus ayam goreng satu-persatu.

"Apakah anda belum diberitahu oleh tuan Grace?" Ucap Aryo hati-hati.

'Tuan Grace, siapa tuh? Bukannya yang reservasi meja ini adalah pak Aryo? tapi gak mungkin juga sih kalau pak Aryo ikut kencan buta begini.'

Cici hanya menggeleng sebagai jawaban karena mulutnya penuh oleh makanan.

"Sebenarnya saya disini untuk menggantikan Tuan Grace nona, karena Tuan Grace ada urusan mendadak makanya ia tidak sempat hadir tepat waktu kali ini, sehingga saya diutus menggantikan beliau sementara," jelas Aryo.

Setelah menyimak penjelasan Aryo, ia mengerti dan sedetik kemudian tersenyum miring.

'Pria pengecut, banyak alasan pula. Terapi bagus juga, dengan begini rencana aku akan berjalan cepat tanpa hambatan apapun.'

"Sekalian aja suruh Tuan Grace gak usah datang pak Aryo, mungkin urusannya lebih penting dari ini," ucap Cici berpura-pura agak marah.

"I-itu Nona saya-," pak Aryo mulai gelisah.

"Aku juga banyak urusan penting lainnya, Tetapi aku bela-belain datang tepat waktu, bukannya itu tidak adil Pak Aryo? Masing-masing sudah menyetujui tempat dan waktunya, dan berjanji untuk datang, mestinya Tuan Grace dong yang berada dihadapan saya bukan pak Aryo. Apakah ia menganggap enteng pertemuan ini? Oh gak bisa dong ini masalah tanggung jawab dan disiplin waktu," Kesal Cici tiba-tiba.

"Sebelumnya saya minta maaf nona atas nama tuan Grace." Ucap Aryo sambil menundukkan kepalanya.

"Aku gak perlu minta maaf pak Aryo, lihat makanan aku juga telah habis, kita batalkan saja pertemuan ini," ujar Cici menyilangkan tangannya angkuh.

"Batalkan apa?" Ucap suara berat disamping telinganya hingga deru napas itu sangat terasa di leher, hingga menciptakan gelenyar aneh di dirinya.

Otomatis Cici menoleh dan wajah cantik yang ia lihat diseberang jalan kini muncul sejajar dengan wajahnya, tetapi bedanya rambutnya telah terurai.

Otomatis Cici menoleh dan wajah cantik yang ia lihat diseberang jalan kini muncul sejajar dengan wajahnya,  tetapi bedanya rambutnya telah terurai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aryo otomatis berdiri ketika melihat tuannya, kemudian menunduk sopan dan mangatakan, "Selamat datang tuan Grace."

"Saya mohon maaf tuan Grace sepertinya nona Cisandra ingin membatalkan pertemuan ini," Lanjut Aryo menjelaskan.

Grace menegakkan punggungnya kembali sambil mengusap dagu, "sepertinya terlalu cepat, padahal saya baru datang loh," ia kemudian menoleh menatap Cici yang juga menatapnya dengan wajah bengis.

'Sial. Cari kesempatan lagi.'

"Oh sepertinya saya telah buruk dimata anda, bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar saja?"

"Maaf saya ada urusan lain," cuek Cici sambil berdiri ingin pulang.

Lelaki itu tersenyum manis tak kehabisan akal, "anda harus berutang budi dong, karena makanan yang telah saya beli anda habiskan semua."

Cici tersenyum sinis tak menjawab lalu menoleh menatap Grace, 'dasar lelaki licik.'

Melihat tidak ada jawaban dari Cici.

Grace mendekat pada perempuan itu lalu menangkup pipinya, kemudian ibu jari Grace bergerak mengusap bibir Cici yang belepotan saus.

Ekpresi terkejut menghias wajah Cici tatkala melihat Grace menghisap ibu jarinya yang tertempel saus dengan mata yang tetap menatapnya dalam.

Grace lalu membuka suara, "tidak ada jawaban dari kamu, berarti iya kan?"

Membenci lelaki: 99%

.

VOMENT-nya zeyenk~

Baby with meWhere stories live. Discover now