Touch to touch

2.3K 113 0
                                    

Vote dan Komen 🤔

Aku paling ngehargain sama yang ngevote dan komen di cerita aku. Terima kasih banyak yaa. Sekali lagi terima kasih karena udah semangatin aku lewat vote dan komen kalian.

Salam kiss and hug dari pengagum rahasia Squidward. 🐙

Seharusnya Cici menerima penawaran perawat itu, ia akan meminum teh dan bersantai ria terlebih dahulu sebelum badai petir menerjang, jika ia tahu kalau wali dari pasien janji temu kali ini adalah lelaki dihadapannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seharusnya Cici menerima penawaran perawat itu, ia akan meminum teh dan bersantai ria terlebih dahulu sebelum badai petir menerjang, jika ia tahu kalau wali dari pasien janji temu kali ini adalah lelaki dihadapannya.

Melihat senyum polos Grace membuat tatapan jengah menghias wajah Cici.

"Ayolah apakah wajah saya begitu buruk, sehingga kamu membuat ekspresi seperti itu?"

Dengan cepat ia bertanya, "Nama walinya siapa?" Mengabaikan pertanyaan lelaki itu.

Mau tak mau Lelaki itu menjawab dengan ekspresi sedih, "Steven Grace, saya om dari bocah ini. Oh ayolah jangan formal begini, ini pertemuan kita yang ke-empat. Apakah kamu melupakan saya?"

Cici memfokuskan melihat data pasien yang ia rawat dan mengabaikan pertanyaan Lelaki itu. Kini ia mengalihkan kepalanya menatap anak lelaki dihadapannya dengan senyum manis, "halo anak tampan. Apa kabar? Namanya siapa?" Tanyanya ramah berusaha profesional.

"Galiel Grace."

Nama marga yang sama, Cici melirik lelaki itu, ia jadi penasaran kenapa dia dipanggil tuan Grace bukannya tuan Steven.

Menangkap lirikan perempuan itu Grace berucap, "Nama marga kami memang sama, kamu tidak tahu marga Grace?"

Berlagak tidak peduli ia pun bertanya kembali, pada pasiennya, "jadi sekarang masalahnya apa, sayang?" Tanyanya lembut mengabaikan pertanyaan Grace.

Grace yang merasa diabaikan, pun mulai gemas dengan perempuan yang mencuri perhatiannya ini dari awal. Ia memangku dagu disalah satu tangannya, tampak berpikir. Hingga beberapa detik kemudian sudut bibirnya terangkat.

"Gigi aku kembali sakit dokter,"

Dia ingat keluhan anak ini kemarin juga sama sakit gigi, tapi Setelah Cici memeriksanya, ternyata gigi anak ini hanya berlubang sedikit ia pun memberikan perawatan alternatif agar lubang di giginya tidak membesar.

"Oh sakitnya bag-,"

Ucapan Cici terhenti ketika ada sesuatu yang mengelus betisnya lembut dengan gerakan naik turun, dibawah meja kerjanya dan kebetulan dia hanya memakai rok span selutut. Ia melirik Grace yang menatapnya dengan senyum polos sedang memangku dagu tampak menyimak.

Itu sangat jelas sesuatu yang terjadi dibawah mejanya disebabkan oleh lelaki brengsek itu. 'Itu kaki dia kan?'

"Dok?" Wajah bingung dari anak lelaki itu membuatnya tersadar, membatalkan analisis lebih lanjutnya, sudah jelas kalau kaki itu adalah dia. Mungkin tidak sengaja pikirnya diawal.

Baby with meWhere stories live. Discover now