When She's Coming

1.9K 94 16
                                    

Jangan lupa teken bintangnya👀
.
Yeay i'am back again. Semoga part ini, memuaskan kalian yaa. Maaf kalau ada typo soalnya cepet2 aku ngetiknya sangking gak sabarnya mau up 😭😭😭.
____________
______

__________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ceklek. Pintu terbuka, seorang lelaki berjas rapi masuk, dia sedikit menunduk. "Pak Grace, tuan Ghalil sudah datang." Suaranya menggema di ruangan kerja dari arah pintu, dia berdiri.

Grace yang sedang menandatangani beberapa kertas terhenti sesaat. "Persilahkan masuk."

Lelaki tadi yang merupakan sekertaris mangangguk mengerti, dia berbalik, lalu membuka pintu, tampak dia berbicara pada orang yang bersangkutan.

Tiga puluh detik kemudian Ghalil masuk dengan tubuh tegaknya, berjalan dengan penuh percaya diri. Sampai di meja kerja panjang yang di tempati Grace, ia menyerahkan beberapa berkas berisi laporan.

"Kamu cukup lama nganterin laporannya." Ucap Grace masih berkutat dengan pekerjaannya.

"Saya bertemu teman lama pak." Balas Ghalil.

"Apakah teman lama yang kamu maksud itu Cisandra?" Ghalil membeku mendengar pertanyaan Grace yang tepat sasaran.

Grace menghentikan pekerjaannya, menaruh pulpen yang dipakainya. Lalu mendongak diikuti dengan jari jemari yang menyatu menopang dagunya. Keduanya bersitatap dengan tenang.

"She's mine." Suara Grace menajam, membuat bulu kuduk siapa saja berdiri. Tetapi tidak bagi Ghalil, ia hanya menatap lurus bosnya tanpa berkedip..

"Yes sir." Jawab Ghalil semenit kemudian.

Grace mendengus kasar, "Saya tahu itu bukan jawabanmu,"

"Maaf sir." Ghalil menjawab sekali lagi.

"Maaf untuk apa?"

"Karena saya tidak ingin menyerah."

"Apakah ada alasan tertentu kamu tidak ingin menyerah?"

"Saat ini Cisandra Ragu pada anda."

Grace tertegun dengan pernyataan itu. Ragu? Ia membatin mulai terlihat cemas. "Saya sudah menduga hal itu." Ucapnya kemudian. Karena tentu saja tak semudah itu Cisandra menerimanya.

Apakah itu alasan Cisandra menolaknya? Mungkin saja. Ungkapnya dalam hati. Ia menjadi cemas setelah mendengar pernyataan dari Ghalil. Kedepannya ia perlu berhati-hati jika ingin berada di sisi Cisandra.

"Lagipula saya menyuruh kamu memantau Cisandra, bukannya malah berharap begini. Kamu licik seperti biasa ya Ghalil."

Ghalil terkekeh, "tenang saja pak, saya ditolak. Ini penolakan kedua kalinya." Smirk Grace muncul, "sure, that's my lady." Bangganya.

"Tapi saya masih tidak ingin menyerah." Tambah Ghalil dengan senyum ramah, yang jelas membuat Grace geram.

Mata Grace menyipit tajam, "why." Ucapnya penuh penekanan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 07, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Baby with meWhere stories live. Discover now