Aku Cisandra, akrab dipanggi Cici. Umurku 25 tahun, dan bekerja sebagai Dokter Gigi Spesialis Anak. Diriku perempuan lajang yang tidak ingin sama sekali menikah, karena membenci laki-laki, tapi aku masih menikmati boyband korea.
Aku ditawarkan oleh...
Aku paling ngehargain sama yang ngevote dan komen di cerita aku. Terima kasih banyak yaa. Sekali lagi terima kasih karena udah semangatin aku lewat vote dan komen kalian.
Salam kiss and hug dari pengagum rahasia Squidward. 🐙
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah 3 hari berlalu setelah pemeriksaan dan pengambilan sel telur yang dilakukan pada Cici. Dan yayah menelfonnya tadi pagi dengan suara yang ceria mengatakan bahwa penyatuan sel telur dan sel sperma nya berhasil, lalu besoknya akan dilakukan pemasukan sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahimnya. Dan hasilnya besok akan ditentukan setelah pemasukan sel telur itu, kata Yayah selama beberapa minggu, menunggu berhasil atau tidak.
Mendengar suara ceria dari Yayah, Ia juga berharap semoga selama beberapa minggu itu eksperimennya berhasil. Cici semakin tidak sabar.
Cici tersentak dan keluar dari pikirannya ketika suara ketukan pintu klinik nya diketuk.
"Dok, pasien selanjutnya akan masuk," ucap perawat yang berada diluar.
Kok cepat banget sih, perasaan jam istirahat baru mulai, ini udah ada pasien aja. Ia melirik jam loker kliniknya dan ternyata udah jam satu lewat. Ternyata dia terlalu larut dalam pikirannya.
"Iya persilahkan masuk." Ucap Cici pelan menyuruh perawat tersebut untuk memberitahu pasiennya untuk masuk.
Tak lama kemudian seorang anak laki-laki masuk bersamaan dengan seorang lelaki yang masih muda.
'Bukan orang tuanya? Mungkin om nya kali yaa, tapi kalau dilihat-lihat wajah lelaki itu cantik.'
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Cici menampilkan senyum manis hingga memperlihatkan deretan giginya yang putih. Dan lelaki itu pun membalas senyumannya dengan cantik pula.
'Wah baru kali ini ia melihat lelaki secantik ini'
Ia pun menyapa dan kembali fokus pada pekerjaannya dan melakukan prosedur perawatannya sepertia biasa.
"Huft capek juga," ujar Cici lelah. Bayangkan saja berapa banyak pasiennya seharian ini, mungkin ini hari adalah yang terbanyak. Apalagi ngururusin anak-anak bukanlah hal yang mudah. Ia pun menghela napasnya pelan dan memijit pelipis nya.
