ARGANTA - Embracing The sun (...

By wgulla_

10.6M 968K 103K

FOLLOW DULU SEBELUM BACA, Privat!! Spin off Arsena Cover by @putri_graphic Jangan baca kalau nggak mau jadi S... More

Prolog
BAB 1
Bab 2
Bab 3
BAB 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Pre- Order Novel Arganta
EXTRA CHAPTER ARGANTA
Squel Arganta
Arganta Lanjutan

Bab 44

127K 13.8K 1.1K
By wgulla_

Jangan lupa love dulu buat part ini ♥️♥️

Selamat membaca..

Salam dari istri sahnya Lee min hoo yang cantiknya ngalahin Suzy wkwkwk.

Yuhu..

Apa kabar kalian?

Kaget ya akhir-akhir ini aku updateeee trus.. sengaja sih soalnya kuotaku mau habis wkwk.

Terimakasih dukungan kalian cerita ini nggak kerasa udh 400K view semoga bisa lebih. 

Tolong jangan pelit komen sama vote ya kasian author nanti nangis 😭😭

***

Kamar rawat inap yang tadinya sepi sekarang ramai. Karena semua keluarga Arga datang. Lengkap dengan Pandawa. Zara tersenyum kaku melihat banyak bingkisan makanan yang dibawa. Namun sayang Afiqah pamit pulang terlebih dahulu karena hari sudah malam. Ia masih harus membantu Arsha mengerjakan tugas. Maklum saja masih punya anak kecil pasti repot. Paling tidak Zara senang bisa berbincang dengan ibu mertuanya. Sejak mengenal Afiqah, ia merasa memiliki ibu. Karena bentuk perhatian yang diberikannya. Zara terharu memiliki mertua yang baik dan mau menerimanya.


"Mbak Zara ini aku beli odading khusus buat mbak dijamin nanti anak mbak jadi iron man." Ucapan Sadewa membuat Zara tertawa kecil.

"Konyol!" Arjuna menatap Sadewa geli.

"Eh bocil! Lu beli pake duit gua ngaku-ngaku lu yang beli, dasar adik laknat!" Sahut Nakula tidak terima karena Sadewa mengaku membelikan Zara.

"Ckckck Kak kayaknya lu lupa sama pelajaran yang pernah dikasih bunda. Kata bunda kita ini saudara harus saling berbagi. Jadi uang kakak adalah uang gua juga. Apa perlu gua ajarin konsep berbagi?" Ujar Sadewa kayaknya Patrick yang mengajari Sponsbob.

"Susah ngomong sama orang bego."

"Nakula Sadewa diem! Kalian bikin Mbak Zara takut tahu."

"Maaf ya mbak mereka memang nggak ada akhlaq. Maklum baru keluar dari RSJ." Yudhistira tersenyum minta maaf. Nakula dan Sadewa otomatis melototi Yudistira, mereka tidak terima di bilang bekas pasien.

"Lu tuh yang baru keluar dari RSJ. Pasti Kak Yudish lupa ingatan."

"Bener yang di inget cuma cewek cantik aja." Yudhistira terdiam, ia merasa rahasianya tidak lagi aman. Kemarin ia kepergok nganterin pulang dari sama anak SMP. Bisa bahaya kalau Arga tahu, ia bisa diintrogasi. Awalnya pertemuan Yudistira dan gadis itu karena hanya sebatas ingin menolongnya.

"Mbak mau aku kupasin buah pisang nggak?"

"Mbak mau aku pisahin biji semangka nggak?"

Zara mulai pusing dengan perhatian keponakan Arga. Mereka semua mengerubungi Zara.

"Kalian nggak pada pulang ini udah mau jam delapan malam?" Tanya Arga. Mencari cara untuk mengusir bocah-bocah laknat ini.

"Nanti mas." Jawab Arjuna.

Arga hanya menghela napas panjang. Keponakannya ini susah diatur. Ia jadi kasihan dengan Pangeran yang memiliki banyak anak laki-laki semua lagi. Pasti bikin kepala setres.

"Keponakan kamu banyak juga ya."

"Itu baru setengah."

"Masih ada lagi?" Zara menatap Arga takjub.

"Anaknya mbak Putri. Keluarganya tinggal di Surabaya. Paling nanti pas liburan baru ke Solo. Mbak Putri waktu itu sakit jadi kemarin nggak ke Solo pas nikahan."

"Jadi pengen kenal sama saudara mas pasti seru."

"Mbak Zara kok mau sih nikah sama Om Arga nggak takut nanti ditinggal mati karena tugas?" Suara Bima membuat ruangan hening sejenak. Semua mata memandangnya. Semua laki-laki disana cemas takut ucapan itu membuat Zara sedih.

"Aku salah ngomong ya?"

"Bukannya fakta ya om Arga suka jaga perbatasan konflik."

"Bima mungkin mbak takut ditinggal mas Arga. Tapi itu resiko yang harus mbak tanggung karena menikah dengan Tentara. Mas Arga itu bukan cuma punya mbak tapi juga punya negara. Mbak harus mendukung pekerjaan suami mbak. Kalaupun Mas Arga gugur saat bertugas. Mbak dan anak mbak pasti bangga punya ayah seorang pahlawan." Jawab Zara dengan bijak.

"Mbak nggak usah khawatir misal nanti mas Arga mati karena tertembak kami Pandawa lima siap menggantikan posisi mas Arga." Ucap Bima bijak.

"Monyet!" Sadewa melempar pisang ke arah Bima kesal dengan perkataannya.

"Maksud lu apa setan mau jadi suaminya mbak Zara bawa-bawa kita lagi."

"Bim lu kayaknya sakit."

"Konyol!"

"Nggak jelas."

"Pantes dari tadi diem jangan-jangan lu cari cara biar bisa jadi suaminya mbak Zara."

"Mati lu dibunuh om Arga mampus!"

"Bukan gitu maksud gua."

"Trus apa setan? Lu sendiri yang bilang mau gantiin posisi om Arga."

"Lu pikir mbak Zara Dropadi yang punya suami lima. Siap-siap aja lu di gantung sama Om Arga. Gua nggak ikut-ikutan."

"Mending kalian pulang sebelum saya gantung terbalik di pohon bringin di belakang rumah sakit." Ucap Arga dengan nada dingin membuat kelima Pandawa tersebut menggigil ketakutan.

Kelima manusia itu langsung kabur tanpa pamit meninggalkan ruangan. Zara masih bisa mendengar sumpah serapah yang dilontarkan mereka kepada Bima. Zara terkikik dengan kelakuan mereka.

"Sabar mas. Katanya mau punya anak banyak ngadepin mereka aja kamu udah nyerah."

"Beda sayang mereka kan anaknya mas Pangeran bukan anak mas. Kalau anak mas nggak mungkin kayak mereka. Lagian mas kesel sama ucapan Bima yang nyumpahin mas mati. Amit-amit."

Suara pintu dibuka membuat Arga dan Zara terdiam. Mereka kira ke lima manusia itu akan kembali. Namun yang masuk adalah Ilham dan Tiara. Sontak membuat Zara terkejut. Beda dengan Arga yang biasa saja. Zara penasaran kenapa mereka bisa tiba barengan. Ia juga belum memberitahu Tiara jika ia dirawat. Zara mulai curiga.

"Maaf, gua lupa bawa bingkisan." Ujar Tiara karena hanya membawa tangan kosong menjenguk Zara. Ia baru tahu kalau Zara masuk rumah sakit, disaat ia tidak sengaja mengikuti Ilham.

Awalnya Tiara tak sengaja melihat Ilham di salah satu rumah makan. Pria itu sedang menelpon Arga. Tiara sempat mencuri dengar. Maka dari itu ia buru-buru mengikuti Ilham. Sekaligus pendekatan biar dibilang jodoh karena tidak sengaja bertemu di rumah sakit.

"Santai aja gua nggak kaget kok Ar, gua tau lu anak kos plus pengangguran pasti nggak punya uang." Ledek Zara disambut senyum kaku Tiara.

"Apaan sih Lo Zara merusak citra gua." Bisik Tiara kesal.

"Mas keluar sebentar sama Ilham ya sayang mau ada yang diomongin."

Kemudian Arga keluar dengan Ilham meninggalkan mereka berdua. Zara memandang Tiara dengan rasa keingintahuan. Hal itu membuat Tiara takut.

"Mata lu minta di colok tau nggak Zar."

"Haahahhaha habis lu bikin gua jantungan bisa dateng sama Ilham. Udah sejauh mana sama dia?"

"Nggak seperti yang lu pikir Zar. Belum ada perkembangan apa-apa. Kayaknya susah deh buat maju ke tahap berikutnya."

"Why?"

"Karena nggak ada peluang."

"Jangan pesimis dong. Yakin aja kali yang penting lu pinter-pinter aja bisa bikin moment sama dia. Manfaatin waktu sebaik mungkin. Kalau cuma diem aja mana bisa Ilham tau lu suka dia." Tiara diam mendengarkan ucapan Zara yang ada benarnya.

"Tumben lu pinter."

"Anjay! Kenapa dari tadi orang-orang bilang gua tumben pinter emang biasanya gua bego gitu."

"Ya gitulah."

Zara mendengus sebal mendengar jawaban Tiara. Jadi selama ini orang-orang menganggapnya bodoh. Menyebalkan!

***

Tiga hari berlalu setelah kepulangan mereka dari rumah sakit. Zara menghabiskan waktunya untuk revisi skripsi. Sebentar lagi ia akan seminar proposal. Masih ada bab 3 yang belum  di ACC. Jadi Zara ingin ngebut. Paling tidak akhir semester ia bisa seminar lalu semester berikutnya sidang. Ia ingin cepat-cepat lulus.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore Arga belum kembali. Zara sudah menyiapkan makan malam, bukan ia yang memasak. Tadi ia beli lewat online. Lagipula ia tidak pandai memasak.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam mas."

"Lagi ngerjain apa?" Arga mendekat ke ranjang menaruh kepalanya di pangkuan Zara.

"Skripsi mas udah mau selesai kok."

"Revisi lagi tadi?"

"Cuma dikit sih mas. Yang lama itu nunggu dosennya."

"Pijetin..." Ujar Arga manja sambil mengarahkan tangan istrinya ke kepala.

"Tadi aku udah pesen makan mas buat nanti."

"Makasih sayang."

"Aku mau belajar masak deh mas."

"Beneran?"

"Iya mas."

"Kamu yakin?"

"Yakin mas masa iya sampe anak aku gede aku nggak bisa masak. Kasian nanti anak aku makan masakan orang terus."

"Jadi kamu cuma kasian sama anak kita nggak kasian sama aku." Arga mengikuti ucapan yang sering Zara lontarkan.

"Mas kok ngomongnya gitu. Mau bales dendam ya."

"Sekali-kali biar kamu ngerasain apa yang mas rasain."

".."

"Bentar deh mas tadi aku beli sesuatu buat mas." Zara tidak membalas ia malah mencari bahasan baru.

"Beli apa?"

"Tada..." Zara menunjukkan beberapa palaroid yang bergambar foto-foto member boy band Korea.

"Ini foto siapa? Foto mantan kamu?" Zara tertawa mendengarnya. Suaminya itu begitu polos.

"Iya ganteng-gantengkan mas?"

".." Arga menatap datar Zara kesal.

"Kok mas diem aja. Mas cemburu ya?"

"Hahahaha... Mas polos banget sumpah. Mereka itu boy band Korea pacar-pacar online aku. Gantengkan tapi tetep mas Arganteng nomer 1 buat aku." Mendengar kalimat terakhir Zara membuat Arga senang.

"Oh bilang dong. Aku udah terlanjur cemburu."

"Aku mau ngenalin mas sama mereka."

"Hah buat apa?" Arga memandang Zara takjub. Apa manfaatnya menghapal boy band Korea?

"Biar mas juga suka mereka kayak aku suka mereka." Arga punya firasat buruk. Ia harus mencari alasan pergi dari sini.

"Badan mas udah lengket mas mau mandi dulu." Arga bangkit secepat kilat lari meninggalkan Zara ke kamar mandi. Lebih baik ia mandi dari pada menghapal nama-nama boy band itu. Istrinya itu semakin hari semakin aneh tingkahnya. Arga jadi curiga jenis kelamin apa anaknya nanti.

"Mas kok pergi sih. Akukan belum nyebutin nama-nama mereka. Dasar Argagak nyebelin.."

***
Semoga suka ♥️

.

.


Bantu follow ya guys

.tolong sebarkan kebucinan ini ke teman-teman kalian 😭😭

Aku belum siap nulis bab 45 😭😭
Dari kemarin nulis uwu setelahnya ngk bisa uwu lagi 😭🤣🤣

Nanti ada anaknya Putri yuhuu pasti penasaran... Suami masih dirahasiakan wkwk..

Mau ngomong apa ke Arga?

Mau ngomong apa ke Zara?

Mau ngomong apa ke Tiara?

Mau ngomong apa ke Ilham?

Mau ngomong apa ke Pandawa lima?

SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE

Info spoiler Instagram @gullastory

Buat kalian yang baca cerita ini bisa tag aku di insta story' wgulla_

FOLLOW INSTAGRAM KARAKTER CERITA AKU (Role Play)

@arganta.anggara | Arga
@zara.yrva |Zara
@diirawan05 | Dirga
@ilham.juangp_ | Ilham
@aiin.prmthaaa | Iin

INSTAGRAM AUTHOR
@wgulla_

Info update Instagram @gullastory

Istri sahnya Lee min ho
Gulla

Continue Reading

You'll Also Like

5.8M 308K 73
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
2.8K 298 36
DON'T COPY MY STORY!!! ***** Ini bukan perbedaan antara dua sahabat, melainkan perbedaan antara orang yang mereka cintai. Menjalin persahabatan dari...
28.5K 559 72
Disini tempatku bercerita, akan rasa yang tak kunjung usai. Sebuah rasa yang masih saja mekar. Ini bukan juga ceritaku dan dia. Cerita ini bisa juga...
4.7K 748 78
Menjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenja...