ARGANTA - Embracing The sun (...

By wgulla_

10.6M 968K 103K

FOLLOW DULU SEBELUM BACA, Privat!! Spin off Arsena Cover by @putri_graphic Jangan baca kalau nggak mau jadi S... More

Prolog
BAB 1
Bab 2
Bab 3
BAB 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Pre- Order Novel Arganta
EXTRA CHAPTER ARGANTA
Squel Arganta
Arganta Lanjutan

Bab 41

127K 14.3K 1K
By wgulla_

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Mau sampe bab berapa cerita ini?

***

"Kamu lagi ngapain?" Tanya Arga melihat Zara yang sibuk dengan ponselnya.

Arga duduk di sebelah Zara menghimpitnya di sofa kecil sudut kamar. Sudah lebih dari dua Minggu mereka tinggal bersama. Zara mengabaikannya sedari tadi, pertanyaan juga tak dibalas. Arga tak terima diduakan oleh benda kecil itu.

"Apa ponsel itu lebih ganteng daripada aku sampai kamu mengabaikanku?"

"Ganteng banget sampai bikin aku terpesona." Balas Zara sengit berharap Arga menepi. Ia sedang serius dengan apa yang dibaca. Sialnya Arga malah menggangunya dengan memberikan sentuhan-sentuhan di tubuhnya. Ia jadi tidak konsen.

"Zara!!" Arga kesal, lalu merebut ponsel dari genggaman Zara. Memasukkannya ke dalam saku.

"Apaan sih mas!! Aku tuh lagi sibuk."

"Sibuk sih sibuk tapi mas nggak suka kalau kamu mengabaikan mas."

"Ini tuh lagi penting banget mas menyangkut hidup dan matiku."

"Kamu sakit sayang?"

"Kamu sakit apa? Jangan-jangan selama ini kamu punya penyakit mematikan? Kasih tau mas kita berobat?" Muka Arga berubah khawatir. Tangannya memeriksa suhu badan Zara. Ia juga mengangkat tubuh Zara ke dalam gendongannya memindahkannya ke kasur.

Zara memutar bola matanya melihat tingkah Arga yang aneh. "Aku nggak sakit mas. Aku cuma takut aja, aku lagi dalam bahaya."

"Kasih tau mas siapa yang neror kamu! Bukannya Rizal sudah di penjara." Muka Arga tambah panik.

"Hahaha..." Zara tertawa terbahak-bahak. Ia tidak menyangka jika Arga akan berpikir berlebihan seperti ini. Padahal ia baik-baik saja.

"Kamu kenapa ketawa? Mas serius khawatir sama kamu."

"Mas lucu banget sumpah. Akutuh lagi takut sama acara kumpul Persit besok. Jadi aku baca-baca tentang Persit di internet. Eh mas malah mikir aku sakit sama di teror orang." Arga terdiam sejenak mendengar penjelasan Zara. Kemudian ia menghembuskan napas menatap Zara  tajam.

"Ckckck, nakal." Arga mencubit kedua pipi Zara hingga mengembung.

"Mas ssakitt lepasss ihhh ampunnnn."

"Lain kali jangan gitu lagi."

"Mas tuh lain kali jangan asal mikir di dengerin dulu istri mau ngomong."

"Jadi mas yang salah?" Arga tidak habis pikir dengan Zara. Kenapa hobi sekali menyalahkannya? Bahasa wanita memang susah dimengerti.

"Iya dong masa aku. Sini kembaliin hpnya." Pinta Zara.

"Saya kira kamu sibuk balesin chat dari cowok-cowok di media sosial." Arga berpikiran seperti itu karena sudah lebih dari dua jam Zara fokus di depan layar gadget. Arga yang sengaja bolak-balik di depan istrinya dianggap setan yang tak terlihat. Karena istrinya tidak menoleh sedikitpun.

"Mas Arga mikirnya kejauhan. Lagian mana mungkin aku ngelakuin itu. Akukan udah punya suami yang limited edition di dunia dan akhirat masa aku duain." Arga tersenyum senang, ia mendaratkan ciuman ke bibir Zara cepat.

"Jadi apa yang kamu takutkan dari acara Persit besok?" Kemudian Arga ikut berbaring di sisi kanan Zara. Ia memiringkan badan 90 derajat menghadap Zara.

"Cuma takut aja mas, akukan belum pernah ikut acara gituan. Takut salah jadi aku baca-baca aja biar nggak malu-maluin."

"Mas baru ingat kalau kamu itu sukanya memalukan diri sendiri." Goda Arga.

"Mas jangan bikin aku marah deh." Zara menatap Arga masam. Seharusnya Arga tidak menjelaskannya secara gamblang perilakunya. Zarakan jadi malu.

Arga tidak takut dengan ancaman Zara, ia malah membelai rambut istrinya sayang. "Anggep aja Persit itu kayak kumpul arisan ibu-ibu."

"Memangnya sama?"

"Beda."

Zara langsung melayangkan pukulan ke bahu Arga. Ia memutar bola matanya sebal. Untuk apa memberinya saran jika ujung-ujungnya tidak berguna.

"Mas Arga nyebelin."

"Maaf sayang tadi mas cuma bercanda. Besok kamu santai aja, hanya perlu duduk manis dan berbicara seperlunya aja."

"Hm."

"Apa mau mas temenin?"

"Tapikan diundanganya cuma khusus istri aja."

"Zara kamu itukan istri wakil ketua batalyon, kamu jangan takut. Kamu harus tunjukkan ke orang-orang kalau istri seorang ketua batalyon sangatlah hebat dan pemberani."

"Nah itu mas masalahnya. Aku jadi insecure gara-gara jabatan kamu yang tinggi banget. Akukan jadi merasa kecil dan nggak pantes jadi istri kamu. Aku takut aja nanti orang-orang pada ngomongin aku kalau aku bersikap salah dikit aja."

"Kamu biasa aja, lagian kamu nggak perlu dengerin omongan mereka. Kalau kamu dengerin orang-orang capek nggak akan ada habis-habisnya. Kamu besok cukup jadi diri sendiri aja yang penting ingat sopan santun."

"Oke, semoga aja aku nggak ngomong yang aneh-aneh. Aku tadi soalnya sempet merinding baca artikel ada tentara yang di pecat gara-gara istrinya nyiyir di media sosial."

"Memang ada peraturannya setiap tentara akan bertanggung jawab atas keburukan yang diperbuat keluarganya. Jadi itu nanti kamu akan dikasih tau gimana sih etika main sosmednya persit."

"Nahkan ribet! Ya ampun mas pantes aja kamu jadi manusia batu jarang gabung sama netizen."

"Sebenarnya nggak ribet sayang. Tapi harus ngikut aturan militer aja, soalnya takut mencemari nama baik militer. Yang penting nggak melanggar SARA terus nggak ikut menjelek-jelekkan pemerintah. Mas jarang main sosmed memang karena menurut mas nggak penting bukan karena aturan militer."

"Oh begitu sangat dimengerti."

"Mas tadi aku nggak sengaja lihat tentara lagi yel-yel di YouTube keren banget ih. Mau lihat nggak?" Zara menunjukkan sebuah video yang dia download di YouTube.

"Nggak usah diliat pasti kerenan mas." Arga menolak, ada sedikit rasa kesal karena Zara memikirkan pria lain selain dirinya. Kalau boleh Arga hanya ingin Zara memikirkannya seorang.

"Ih PD. Emang mas bisa yel-yel bucin."

"Bisa dong."

"Mas tau bucin itu apa?"  Kening Zara berkerut memandang Arga tak percaya ketika suaminya mengangguk. Baru kali ini Arga tahu bahasa gaul. Biasanya suaminya itu menggeleng.

"Budak cinta benerkan?"

"Ih kok mas bisa tahu." Zara bangkit dari tidurnya. Ia duduk di atas ranjang, Arga juga ikut sehingga mereka saling berhadapan. Zara memandang Arga takjub seolah-olah hal itu adalah kejadian langka dan luar biasa.

"Mama aku suka bilang gitu ke papa."

"Oh pantes." 

"Mas coba dong nyanyiin yel-yel bucin, katanya bisa." Entah kenapa Zara tiba-tiba ingin melihat Arga nyanyi yel-yel.

"Nanti kamu BAPER kalau saya nyanyiin."

"Nggak papa dong baper sama suami sendiri." Sahut Zara.

"Oke tapi jangan lupa napas ngeliatin mas nyanyi."

"Mati dong kalau nggak napas."

Arga tertawa kecil, lalu membuka kaosnya hingga terlihat dada bidangnya. Zara terkejut, pipinya merona. Walau sering melihat suaminya telanjang. Ia masih belum terbiasa. "Mas kok buka baju."

"Panas, enak gini."

"Bilang aja mau modus."

"Nanti habis Yel-yel lanjut tempur biar semangat." Pipi Zara tambah merona mendengar itu. Astaaga Arga bisa-bisanya berpikiran mesum.

"Ih apaan sih mas pikirannya kesitu terus. Cepetan nyanyi aku mau denger."

"Oke."

"Zara, Zara, Zara ku sayang janganlah kau bersedih. Memikirkan Abang merebut brivet raider. Disini aku Zara, Zara, Zara ku sayang selalu memikirkan dirimu. Rindu, rindu, rindu Abang rindu ya rindu setengah mati. Nantikan Abang kembali ke pangkuan Zara kusayang. Untukmu Zaraku sayang kusematkan Brivet raider. Cinta yang Abang berikan sedalam dalam lautan, seluas luas samudra dan setinggi langit biru." Arga menyanyikan itu sambil menepuk tangan dan bahunya layak seorang prajurit yang sedang yel-yel. Entah kenapa Zara jadi tersenyum-senyum sendiri mendengar itu. Jadi baperkan, padahal cuma di nyanyiin yel-yel.

"Nahkan baper." Goda Arga.

"Itu mas yang bikin sendiri?" Arga menggeleng polos. Wajah Zara jadi masam.

"Dulu pernah nyanyi gitu sama anak-anak tapi nama Zara-nya diganti Dinda. Buat seru-seruan." Mendengar penjelasan Arga, Zara jadi tambah lesu. Ia langsung merebahkan dirinya ke kasur berbalik memunggungi Arga. Padahal ia kan maunya Arga yang buat. Bukan orang lain apalagi udah dinyanyiin banyak orang. 

"Kamu marah sayang?"

"Hm."

"Maafin mas."

"Hm."

Arga ikut berbaring memeluk Zara dari belakang. "Lepas mas nggak usah peluk-peluk. Zara nggak mau deket-deket sama mas."

Deg!

Arga mendesah frustasi dengan sikap Zara. Kenapa ia dimusuhi tanpa alasan? Apa salahnya? Arga bingung dengan sikap Zara. Tubuh Arga lemas memandang punggung Zara. Rasanya menyakitkan dekat tapi terasa jauh. Arga jadi mellow seketika.

***
Gimana part ini?

Kurang apa?

Semoga suka ♥️
.tolong sebarkan kebucinan ini ke teman-teman kalian 😭😭

SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE

Nyantai dulu alurnya...

Coming soon part Uwu menuju konflik 🤣🤣

Belum keliatan konfliknya bab ini masih pemanasan kan masih pengantin baru wkwkwk biasanya manis-manis dulu..

Info spoiler Instagram @gullastory

Buat kalian yang baca cerita ini bisa tag aku di insta story' @wgulla_

FOLLOW INSTAGRAM KARAKTER CERITA AKU (Role Play)

@arganta.anggara | Arga
@zara.yrva |Zara
@diirawan05 | Dirga
@ilham.juangp_ | Ilham
@aiin.prmthaaa | Iin

INSTAGRAM AUTHOR
wgulla_

Info update Instagram @gullastory

Istri sahnya Lee min ho
Gulla

Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 118K 25
[SUDAH TERBIT] Freya memang menyukai Gerald. Namun, dia tidak pernah berekspektasi tinggi, apalagi sampai bermimpi untuk menikah dengan Gerald sepert...
4.8K 749 78
Menjual tubuh adalah satu satunya cara untuk Lisha memenuhi kebutuhan dan keinginan berfoya foyanya di kampus, hanya itu yang bisa ia lakukan semenja...
2.1M 235K 43
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
4.6M 170K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...