ARGANTA - Embracing The sun (...

By wgulla_

10.6M 969K 103K

FOLLOW DULU SEBELUM BACA, Privat!! Spin off Arsena Cover by @putri_graphic Jangan baca kalau nggak mau jadi S... More

Prolog
BAB 1
Bab 2
Bab 3
BAB 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Pre- Order Novel Arganta
EXTRA CHAPTER ARGANTA
Squel Arganta
Arganta Lanjutan

Bab 40

147K 14.7K 700
By wgulla_

Satu kata buat Arga Zara?

Jangan lupa love dulu 💜

Vote koment and follow biar Author semangat update

***

Malioboro menjadi tujuan terakhir mereka sebelum pulang. Saat ini Zara dan Arga sedang berfoto di sudut jalan 0 kilometer. Tempat ini semakin malam semakin ramai. Untungnya mereka tidak perlu berebut tempat untuk mengambil foto.

Zara tersenyum puas ketika berhasil membuat Arga memakai bunny hat di kepalanya. Manusia batu itu nampak imut dan lucu. Ternyata mudah sekali membuat Arga menurut. Ia hanya perlu mengancam pria itu tidur di luar. Kadang Zara merasa aneh dengan Arga yang terlihat takut tidur sendirian. Bukankah pria itu seorang tentara kenapa harus takut tidur sendirian? Sungguh tidak masuk akal.

Lalu mereka duduk di salah satu kursi dekat lampu-lampu sambil melihat beberapa foto yang mereka ambil tadi. Zara tertawa kecil karena beberapa pose mereka berdua yang nampak lucu. Khususnya Arga yang mau menuruti keinginannya.

"Mas lucu banget."

"..." Arga diam tidak menjawab. Dia sudah frustasi dengan tingkah konyol Zara. Ia jadi takut dengan keinginan Zara lainnya, ia jadi membayangkan jika Zara hami terus mengidam. Pasti istrinya itu akan meminta yang aneh-aneh.

"Aku upload di Instagram ya mas."

"Kalau mas bilang nggak boleh emang kamu nurut. Pasti nanti ngancem tidur diluar lagi."

"Hahahaha mas bisa aja."

"..."

Zara mengerucutkan bibirnya melihat fotonya dengan Arga. Kenapa ia terlihat sangat pendek di sisi Arga? Padahal Arga menurutnya tidak terlalu tinggi.

"Mas kok tinggi banget sih, aku jadi keliatan pendekkan." Mendengar itu Arga menyeringai.

"Jangan salahkan badan mas yang tinggi, kaki kamu aja yang pendek." Kemudian Arga tertawa karena berhasil membuat Zara cemberut kesal.

"Ih kata siapa aku pendek, kaki aku tuh cuma kurang panjang aja. Dari pada mas kayak tiang listrik."

"Selamat ya, kamu punya suami tiang listrik." Balas Arga sambil menggelengkan kepalanya, ia merasa konyol sekarang.

"Hahaha, apaan sih mas masa aku kayak Patrik nikah sama tiang." Zara teringat film kartun Spongebob Squarepants ketika tuan crab merubah gambar Patrik yang sedang menatap tiang menjadi menikah dengan tiang.

"Lagian kamu punya suami tampan dibilang kayak tiang listrik. Kurang tampan apa lagi?" Ujar Arga narsis sambil menarik telinga panjang bunny hat tersebut. Arga sudah frustasi memakai barang couple yang diberikan Zara.

Melihat tingkah konyol Arga, Zara tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengabadikan moment tersebut.

"Kalau Ilham dan kawan-kawan lihat mas kayak gini reaksi mereka gimana ya?" Goda Zara menunjukkan hasil jepretannya.

"Zara jangan main-main." Zara seolah tidak takut dengan ancaman Arga, ia malah meleletkan lidahnya.

"Mas kok itu kayak Reza??" Ujar Zara kaget. Arga yang hendak merebut ponsel Zara diurungkan. Ia menatap ke arah yang Zara tunjuk.

"Kok dia bisa sama Iin ya?" Zara semakin curiga. Apa mereka cinlok? Kemarin Tiara sama Ilham? Sekarang Iin sama Reza nanti siapa lagi.

"Ayo kita samperin."

"Janganlah mas nanti mereka malu."

"Kenapa harus malu, mereka kan pake baju?" Perkataan polos Arga membuat Zara mendengus, ingin sekali ia mengatakan bukan gitu konsepnya. Reza sama Iin pasti malu karena kepergok jalan bareng oleh Arga bukan malu karena nggak pake baju. Tahukan rasanya lagi pacaran eh malah ketemu atasan.

"Emang mas nggak malu ketemu mereka?" Tanya Zara.

"Enggaklah" Zara tersenyum dalam hati. Arga sepertinya lupa dengan penampilannya yang imut itu.

"Oke kita samperin mereka."

Kemudian mereka berjalan ke arah Reza dan Iin. Seperti dugaan Zara keduanya terkejut karena dipergoki. Namun raut wajah kaget mereka diganti tawa samar. Lalu mereka saling menyapa satu sama lain.

"Eh Komandan, nggak nyangka bisa ketemu." Reza menahan tawa melihat Arga mengenakan baju warna pink couple yang norak bahkan ada tulisan suami Zara. Bukan hanya itu komandannya yang terkenal galak menggunakan bunny hat kelinci.

"Kamu kenapa nahan ketawa seperti itu?" Arga mengeluarkan suara lantangnya. Matanya menatap Reza tajam seakan ingin membunuh.

"Nggak kenapa-kenapa Komandan. Cuma kaget aja sama penampilan Komandan malam ini makin ganteng dan imut." Mendengar pernyataan Reza membuat Arga tersadar. Ia lupa melepas topi sialan ini! Pantas saja Reza mentertawakan nya diam-diam. Mau dia lepas juga percuma Reza juga sudah melihatnya. Untung cuma Reza, andai ada Ilham dan rekan-rekannya yang lain hancur sudah reputasinya.

"Hm.." Arga berdehem membuat suasana menjadi tegang.

"In, sejak kapan jalan sama Reza? Kalian kok bisa bareng? Naik apa kesini?" Cerca Zara mengurangi ketegangan yang terjadi.

"Ah itu seminggu yang lalu zar, tadi kita naik motor kesini."

"Nanti kalau nikah undangannya jangan lupa."

"Hahaha bisa aja lu Zar, doain aja."

"Yaudah ya in, gua mau cabut dulu sama Mas Arga. Keburu malem belum makan nih." Zara menarik paksa Arga dari pasangan tersebut. Ia tahu jika Reza dan Iin agak tidak nyaman karena kehadiran mereka. Mungkin karena hubungan mereka yang masih baru dan malu-malu.

"Kok pergi, mas belum ngomong sama Reza." Protes Arga.

"Mereka tuh lagi quality time mas masa kita ganggu. Mas lupa kita jalan-jalan juga buat bulan madu bukan ngobrol bareng temen-temen."

"Bener juga."

"Kita cari makan aja yuk mas."

"Mau makan dimana?"

"Cari tempat yang sepi aja mas. Disini rame banget."

"Oke."

Arga menggandeng tangan Zara menyusuri tepi jalan Malioboro menikmati malam sambil mencari tempat makan yang cocok. Sesekali mereka bercanda menggoda satu sama lain menikmati malam.

***

Pukul 7 pagi Arga dan Zara berangkat. Sesuai yang Arga katakan bahwa pria itu ingin bertemu seseorang. Kalau tidak salah namanya Brigjen Mahendra. Beliau dulu adalah komandan sekaligus guru Arga. Bahkan Arga sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Menurut pengamatan Zara, suaminya itu tipe pria yang suka membangun relasi dengan cara silaturahmi. Ini juga salah satu cara agar bisa dikenal dan dipromosikan naik pangkat.

Kita tahu di negara manapun, promosi jabatan bukan hanya dilakukan karena bakat tapi juga karena kenal. Disaat petinggi mengenal kita, mereka pasti akan merekomendasikan kita karena sudah mengetahui bakat kita bisa dipertanggungjawabkan.

Zara berdiri di samping Arga. Baru kali ini ia memasuki kompleks militer. Jantungnya berdebar takjub dengan sekeliling. Ia melihat banyak sekali pria yang sedang berlari-lari, naik panjang tebing, baris berbaris dan sebagainya.

"Mas yakin aku boleh masuk?" Zara takut diusir karena ia merasa tidak layak masuk sini. Apalagi ia tidak mengenakan seragam militer seperti Arga.

"Boleh, kalau ada yang ngusir kamu nanti mas tembak dia." Zara tersenyum, lalu mengalungkan tangannya di lengan Arga.

Mereka kemudian masuk ke sebuah tempat. Telinga Zara berdengung mendengar suara tembakan. Mereka sedang berada di tempat latihan menembak. Ada beberapa tentara yang sedang latihan. Melihat sosok pria paruh baya diantara mereka membuat Zara menebak jika orang itu adalah Mahendra.

Arga menyapa Mahendra sekaligus mengenalkan Zara sebagai istrinya. Pria itu juga memberikan kue yang tadi malam mereka beli kepada Mahendra. Lalu mereka terlibat perbincangan.

"Kamu tunggu sebentar, ada hal penting yang ingin mas bicarakan." Arga menyuruh Zara untuk duduk di tempat itu, sedangkan pria itu pergi sedikit menjauh. Zara tahu pasti pembicaraan penting itu tidak boleh diketahui dirinya mungkin sebuah misi negara.

Zara yang bosan mengeluarkan ponselnya. Ia jadi teringat Iin semalam, lalu ia membuka grup KKN khusus cewek.

Zara
Iin hayo semalem ngapain sama Reza di Jogja..

Aul
Serius?

Novi
Anjay diem2 menghanyutkan

Pj in mumpung ada promo di dkt kampus..

Dewi
Wah parah Iin incerannya tentara pantes nolak Beni

Tiara
What happened with Beni? Dia suka Iin jg?

Dewi
Ia waktu itu Iin pernah cerita

Aul
Banyak yg cinlok ya..

Novi
@iin keluar lu jgn sembunyi aja kta bth klarifikasi

Iin
@Zara @dewi ember bocor!

Zara
Wkwkwk
Kabar bahagia tuh hrs dibagi2
Biar para jomblo di grup ini pd iri

Novi
Wah mulutnya Zara minta dicabein mentang2 udh wik2

Zara
Kepengen bos?
Tapikan situ jomblo wkwkwk 😝

Sejujurnya Zara ingin menceritakan tentang Tiara dan Ilham tapi ia urungkan. Ia takut Tiara marah padanya. Karena Tiara itu paling nggak suka privasinya di sebarluaskan. Jadi ia hanya fokus meledek yang lain di grup.

"Mau nyoba nembak?" Suara Arga membuat Zara mengalihkan perhatian dari ponsel.

"Emang boleh?"

"Boleh."

"Tapi akukan bukan prajurit. Mana boleh.."

"Kamu spesial Zara, kamu bukan orang luar, tapi kamu istri dari seorang prajurit." Ucap Arga sambil mengacak rambut Zara.

"Mas Arga bisa aja kalau ngomong."

"Ayo mas ajarkan menembak."

Zara melangkah maju dan berdiri di tempat Arga baru saja berdiri.
Arga ada di belakangnya, mengajarinya cara mengambil pistol dan membidik. Arga dengan telaten menerangkannya dengan perlahan.

Kedua tangan Arga memegang tangan Zara yang berbalut pistol dengan erat, ditambah dada bidang Arga yang menempel dipunggungnya. Zara menahan napas kenapa belajar menembak terasa begitu intim. Apa ini Arga cuma mau modus? Bahkan Zara bisa merasakan hembusan napas Arga di lehernya.

"Kamu fokuskan ke arah piringan di depan sana."

"Oke."

"Rileks."

Dor!!

Kemudian Zara menembak peluru tersebut. Zara membuka matanya untuk melihat apakah pelurunya mengenai sasaran.

"Sebagai pemula, istri kamu lumayan berbakat juga." Zara menoleh, ia kaget melihat Mahendra mengamatinya. Awalnya ia kira pria paruh baya itu akan mengomelinya karena berani bermain di wilayah militer.

Meski peluru Zara tidak berada di tengah piring bidikan, tapi lumayan karena berhasil mencapai angka 7 meski bukan angka 10.

"Terima kasih pak." Balas Zara canggung mendengar pujian Mahendra.

"Kalau begitu lanjut lagi latihannya." Mahendra kemudian berjalan ke arah prajurit yang sedang menembak juga.

"Aku kira Pak Mahendra mau ngomelin aku." Ujar Zara sambil menghembuskan napas.

"Kurang kerjaan aja ngomelin istrinya Arga." Balas Arga.

"Ya kan bener mas ini bukan tempat umum buat main-main, kamu tuh ini namanya menyalah gunakan kekuasaan tau nggak. Coba aja Pak Mahendra nggak kenal kamu, pasti aku diusir dari sini."

"Ini namanya bukan menyalah gunakan kekuasaan sayang, tapi namanya benefit dari sebuah kekuasaan."

"Sama aja mas." Zara merenggut sebal.

"Ayo belajar lagi. Jadi istrinya Arga harus pinter nembak."

"Kamu nggak takut nanti aku tembak mas?" Goda Zara.

"Hahahaha memangnya kamu rela nembak suami kamu yang tampan. Saya ini limited edition di dunia, hanya ada satu."

"Narsis!!" Kemudian mereka tertawa melanjutkan latihan menembak.

***

Gimana part ini?

Kurang apa?

Semoga suka ♥️

SPAM NEXT DISINI BIAR CEPET UPDATEEEE

Nyantai dulu alurnya...

Coming soon part Uwu menuju konflik 🤣🤣

Info spoiler Instagram @gullastory

Buat kalian yang baca cerita ini bisa tag aku di insta story' wgulla_

FOLLOW INSTAGRAM KARAKTER CERITA AKU (Role Play)

@arganta.anggara | Arga
@zara.yrva |Zara
@diirawan05 | Dirga
@ilham.juangp_ | Ilham
@aiin.prmthaaa | Iin

INSTAGRAM AUTHOR
wgulla_

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 243K 44
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
319K 25.2K 81
Cinta hanya untuk manusia lemah, dan aku tidak butuh cinta ~ Ellian Cinta itu sebuah perasaan yang ikhlas dari hati, kita tidak bisa menyangkalnya a...
1.5M 70.6K 52
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
1.9M 118K 25
[SUDAH TERBIT] Freya memang menyukai Gerald. Namun, dia tidak pernah berekspektasi tinggi, apalagi sampai bermimpi untuk menikah dengan Gerald sepert...