Bisa di tonton trailernya ♥️
Semoga suka.
Ramaikan Trailer Arga biar viral ngalahin kekeye😜 dan Mimi peri 😂😂 Coment juga yak..
YouTube: Wakhidah Gulla
Jangan lupa vote, follow and Coment..
Follow Wattpad aku dan share cerita ini 💜
Sudah siap jadi sarjana bucin?
Love dulu buat part ini ♥️
***
Zara menatap layar ponselnya dengan panik. Sial! Apa yang harus ia lakukan? Tidak mungkin bukan ia mengangkat panggilan Arga dengan penampilan seperti ini, baju tidur ala kadarnya dan juga masker yang menghiasi wajahnya. Namun jika ia tidak mengangkat panggilan itu ia tidak bisa menjelaskan kepada Arga perihal pesan itu.
"Ayo berpikir! Cari cara untuk menghindar!"
"Arghhh!!"
Zara menyesal telah menulis pesan aneh itu, udah dia bawa-bawa pengen kirim santet online segala. Zara menarik napas, lalu mengetikan pesan di WhatsApp Arga.
Maaf kapten, aku kebelet 💩💩💩izin ke kamar mandi sebentar atau kapten mau ikut EE?
Send.
Bodo!
Ia sudah tidak peduli lagi jika Arga tambah ilfil dengannya.
Terpaksa Zara berbohong kalau mau buang air besar. Dari pada harus menghadapi Arga dengan kondisi yang mengenaskan ini, muka penuh masker yang sudah retak, rambut awut-awutan, muka sembab habis nangis kayak panda. Turunlah harga dirinya di mata Arga. Cukup ia mempermalukan dirinya sendiri dengan menyerang Arga di tempat umum.
Kapten Arganteng 💜
Saya tunggu 10 menit
Zara
Makasih 💜
"Yes!!" Zara bersorak senang, kemudian lari ke kamar mandi cepat membersihkan muka. Setelah itu menyisir rambutnya, dikiranya sudah rapi diikat dengan kunciran dan tak lupa memakai make up yang tipis menurutnya untuk menutupi wajahnya yang habis menangis. Serta memakai jaket hitam milik Tiara. Katakan dia lebay harus berdandan hanya untuk Videocall. Tapi Zara yakin bukan cuma dia aja, tapi orang-orang juga, apalagi kalau di Vidcall sama pacar pasti dandan cantik.
Setelah selesai ia menghubungi Arga. Semoga saja pria itu tidak sadar jika ia berdandan tadi.
"Assalamualaikum, Kapten." Ujar Zara setelah melihat wajah Arga di layar kaca. Pria nampak berada di halaman rumahnya.
"Waalaikumsalam, sudah selesai Buang Air besarnya. Lipstik kamu nampak belepotan?" Arga menekan kata itu, karena merasa janggal dengan wajah Zara yang begitu menor nampak habis berdandan. Apa gadis itu habis jalan-jalan keluar tadi malam-malam begini?
"Eh." Mati! Zara langsung mengaca dan merutuki kelakuannya. Liptisk sialan! Seharusnya tadi ia tidak usah berdandan.
"Tadi sekalian dandan biar cantik. Lama ya?" Arga hanya tersenyum lalu mengalihkan pembicaraan. Ia ingin membicarakan perihal lamaran, ia sudah izin dengan ayah dan ibunya.
"Apa maksud kamu ngirim pesan seperti itu pada saya?"
"Ah itu, maafkan aku Kapten, waktu itu aku panik karena mendengar Kapten tertembak dan orangtuaku memutuskan untuk menjodohkan ku dengan orang yang tidak aku cintai."
"Aku frustasi rasanya aku ingin mati saja, tidak tahu lagi harus apa, hanya kapten satu-satunya tempat yang aku harapkan bisa menolongku. Hanya kapten yang selalu ada setiap aku kesulitan, bagiku Kapten adalah pahlawan. Aku hiks.. cuma mau menikah dengan Kapten. Aku takut sekali, membayangkan menikah dengan orang lain..." tanpa sadar Zara menangis, ia mencurahkan apa yang dia rasakan. Sakit sekali ketika tidak ada satupun orang yang berpihak dengannya bahkan orangtuanya sendiri.
"Jadi tolong jangan membenciku Kapten, jangan pergi meninggalkanku, jangan batalkan niat kapten yang ingin melamarku. Aku mohon..hiks.. aku tahu aku tidak punya sopan santun, bar-bar dan bodoh.."
"Zara.."
"Pliss kapten jangan tinggalin aku hiks..hiks.."
"Zara, saya ingin -"
"Kapten, aku takut jika kapten pergi. Pasti Kapten jijik dengan sifat ku yang bar-bar dan tidak tahu sopan santun. Aku tidak pantas untuk-" Arga menghela napas sabar, ketika ucapannya di potong oleh Zara berkali-kali.
"ZARA, I STAND WITH YOU."
Zara mendongak, menatap mata hitam di layar kaca ponselnya. Pria itu tersenyum sambil mengatakan itu. Jantung Zara berdebar, lalu apa yang Arga inginkan? Kalau bukan untuk menghakimi dirinya yang sudah tidak sopan pada pria itu.
"I see an Angel now, she cry at me but she look beautiful."
"You're beautiful, it's true Zara."
"Kamu sekarang memang tidak punya sopan santun, saya akui itu. Dari awal kamu sudah mencuri ciuman pertama saya lalu mengatai saya yang tidak-tidak, bahkan memukuli saya seperti penjahat." Zara malu mendengar ucapan Arga membuatnya semakin merasa rendah, pasti malaikat sudah banyak mencatat dosa-dosanya. Bar-bar sekali dirinya. Ia harus belajar jadi anggun nanti, tapi bukan anggun artis iklan shampo.
"Saya tidak masalah dengan itu, karena sifat seseorang bisa berubah dengan seiring berjalannya waktu. Kamu hanya perlu belajar, dan saya siap membimbing kamu untuk berubah menjadi lebih baik." Pipi Zara bersemu mendengar itu. Astaga kenapa akhir-akhir ini Arga jadi suka gombal. Apakah ini sifat asli si manusia batu? Zara menghapus airmatanya, malu sekali dirinya karena telah menangis tidak jelas tadi. Sialan! Pasti Arga mentertawakan nya dalam hati. Sudah berapa kali coba dia mempermalukan diri di hadapan Arga. Malaikat roqib dan atib pasti sudah bosan mencatat tingkah lakunya.
"Jadi kapten nelpon Zara mau ngomong apa? Aku kira mau bahas pesan santet online itu."
"Hahahaha."
"Saya cuma mau bilang, kamu lucu sekali berani mengancam membunuh saya. Sudah punya sabuk karate apa berani mengancam saya?" Arga mencoba bercanda, jujur ia jadi gugup untuk mengatakan lamarannya itu.
"Apa! Kapten tahu nggak aku udah panik! Aku kira kapten mau batalin lamar aku! Dasar Argagak jelek!"
Arga menaikan alisnya mendengar perkataan itu. "Argagak? Bukan Arganteng? Tadi katanya Arganteng."
"Nggak jadi, kalau kapten nyebelin jadi Argagak, tapi kalau kapten baik baru Arganteng. Aku kirim santet online sekarang juga."
"Jadi saya jahat? Baik kalau itu mau kamu. Kita sampai disini saja." Setelah itu ponsel Zara gelap. Panggilan di matikan.
Deg!
Arga sedang tidak bercanda bukan. Tiba-tiba dunia Zara seakan runtuh. Mulut kurang ajar! Ngomong nggak bisa dicerna dulu. Zara dengan panik menghubungi Arga lagi, namun nomer itu tidak bisa di hubungi, di chat juga cuma centang satu.
Kapten bohongkan..
Kapten lagi bercandakan.
Sumpah! Kapten Arga ganteng kok, bukan Argagak, kapten ngk jahat kapten baik bgt. Bahkan ngalahin Baim wong yang suka bagi-bagi rezeki di YouTube. Kapten juga ganteng banget ngalahin Soo Jong Ki.. beneran deh bahkan malaikat menjadi saksi.
Kapten bales..
Jangn marah..
Zara janji ngk nakal lagi.
Kapten Saranghae
SARANGHAE
I LOVE YOU
Tidak ada balasan.
Nomer Arga seolah-olah hangus dan tak dapat dihubungi.
"Argh!! Gimana nasib gua! Gua nggak mau nikah sama Rizal!! GUA MAUNYA SAMA KAPTEN ARGA!!!"
Lalu ponselnya berbunyi, awalnya Zara senang. Ia kira itu Arga ternyata ayahnya.
Besok pulang ada acara penting! Kalau tidak ayah yang akan menyeret kamu sendiri kerumah dan menarik semua fasilitas yang ayah berikan.
Zara rasanya ingin mati membaca itu, pasti itu acara pertemuannya dengan Rizal.
Sial!
Double sial!
Bagaimana ini?
Bahkan orang yang menjadi harapannya saja sudah mengakhiri hubungan ini. Entahlah hubungan seperti apa, karena mereka tidak pernah jadian juga selain menjadi tunangan pura-pura. Zara baru sadar itu, ia dan Arga bukanlah apa-apa.
"Hiks..hiks..hiks.."
Zara benar-benar ingin mati! Hancur sudah impiannya menikah dengan Arga.
***
Zara menarik napas berjalan menuju ruang tamu yang nampak ramai. Ia terpaksa pulang, ia juga memakai pakaian asal-asalan celana training dan jaket bomber. Ia sudah tidak peduli jika di pandang jelek oleh keluarga Rizal. Ia malah senang jika mereka ilfil padanya lalu memutuskan perjodohan ini.
"Ayah?" Panggil Zara.
Semua orang di sana menoleh, Zara terpaku melihat Arga disana didampingi seorang pria paruh baya yang gagah dan juga dua wanita yang salah satunya ia kenal. Jadi ini bukan pertemuan keluarga dengan Rizal tapi Arga. Tiba-tiba Zara malu dengan penampilannya sekarang! Udah disana ada calon mertua dan adik ipar.
Sialan!
Argagak!
Bukannya pria itu semalam telah memutuskan hubungannya? Lalu untuk apa pria itu kesini? Atau jangan-jangan semalam Arga ingin mengatakan perihal lamaran tapi Zara dengan bodohnya malah membahas santet online.
Mati!
Zara paham situasi ini. Ia dikerjai oleh Arga tadi malam. Padahal ia menangisi pria itu semalam, sekarang Arga malah tersenyum penuh kebahagiaan menatapnya seolah-olah tidak ada yang terjadi apa-apa.
Argagak sialan untungnya ganteng! Zara tersenyum miris, kenapa hidupnya selalu sial seperti ini.
"Bugh!!"
Suara benda jatuh mengalihkan perhatian Zara. Leni ibu tirinya berdiri di belakangnya seperti orang bodoh. Tasnya jatuh ke lantai. Entahlah, apa yang membuat wanita angkuh itu nampak shock? Apa Leni merasa kalah karena ia tidak akan jadi menikah dengan Rizal setelah melihat Arga? Zara tersenyum senang. Nah liat saja Rizal itu tidak ada apa-apanya dibanding Arga.
Leni terdiam melihat pria itu. Sosok yang pernah menjadi cinta pertamanya sejak SMP hingga SMA. Bahkan ia selalu mengikuti kemanapun pria itu sekolah, namun semua berubah disaat Arga memutuskan untuk masuk militer. Sekarang pria itu disini, dan masih tampan seperti dulu. Membuat perasaan yang telah lama Leni pendam bangkit kembali. Ternyata cinta itu masih ada.
***
Gimana part ini ♥️♥️
Semoga suka ♥️
Love you
SPAM NEXT DISINI YANG BANYAK BIAR CEPET UPDATE..
JANGAN LUPA FOLLOW INSTAGRAM AUTHOR @WGULLA_
@GULLASTORY
Salam
Gulla MANIS
Istri sahnya Lee min ho ♥️♥️