ARGANTA - Embracing The sun (...

By wgulla_

10.6M 969K 103K

FOLLOW DULU SEBELUM BACA, Privat!! Spin off Arsena Cover by @putri_graphic Jangan baca kalau nggak mau jadi S... More

Prolog
BAB 1
Bab 2
Bab 3
BAB 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50
Bab 51
Bab 52
Bab 53
Bab 54
Pre- Order Novel Arganta
EXTRA CHAPTER ARGANTA
Squel Arganta
Arganta Lanjutan

Bab 17

146K 17.4K 394
By wgulla_

Love dulu buat part ini ♥️♥️

Yuk spam komen 😂😂 biar cepat updateeee...

***

Arga berdiri di bawah pohon membasahi dirinya dengan air hujan. Ia sengaja tidak pulang ke rumah setelah pulang sekolah ia lebih suka menyendiri. Arga memejamkan matanya lalu mendongak meresapi setiap tetes hujan. Hidupnya memang normal tapi trauma yang pernah ia dapatkan dari penculikan itu terus menghantuinya. Ia ingin menjadi sosok yang kuat yang tidak akan takut pada apapun.

Bug!

Suara benda yang dilempar ke arahnya. Arga mencari suara itu, ia menatap bingung sebuah payung lipat. Siapa yang melemparnya? Hingga pandangannya bertemu dengan gadis kecil yang memakai jas hujan merah muda.

Senyum di bibir Arga terukir, bukankah itu anak kecil yang suka menemaninya di taman. Apa gadis ini yang memberikannya payung? Arga membuka tali kecil yang mengikat payung itu, hingga payung melebar. Ia gunakan itu untuk melindungi tubuhnya. Walau ia kira itu hanya sia-sia karena bajunya terlanjur basah.

"Ini payung kamu?" Gadis kecil itu diam hanya menatap Arga yang berjongkok mensejajarkan diri pada anak itu

"Kamu minjemin buat aku?" Tidak ada lagi jawaban dari gadis itu.

"Kenapa kamu diam, biasanya suka menjerit-jerit jika aku dekati." Arga tersenyum mengingatnya. Baru saja Arga ingin memegang tangan anak itu, tapi ia malah berlari. Air yang becek dan membuat jalan licin menyebabkan anak itu jatuh.

Arga panik langsung menghampiri gadis kecil itu. "Kamu tidak apa-apa?" Tidak ada jawaban selain tangisan. Arga yakin lutut anak ini terluka dilihat dari ekpresi menahan sakit yang ditunjukannya.

"Mau kakak obati?" Gadis itu menggeleng seakan Arga tidak boleh menyentuh lukanya. Arga tahu gadis itu enggan ditolongnya. Tapi anehnya malah memberinya payung agar tidak kehujanan.

"Kalau begitu kakak antar ke rumah biar di obati keluargamu."

Arga kemudian bersimpuh dan menepuk pundak belakangnya. "Ayo naik kesini. Kakak gendong sampai rumah."

"Nanti baju hiks... kakak hiks... kotor." Arga tertegun mendengar suara itu, baru kali ini si kecil berbicara dengan nada lembut tapi diiringi isakan.

Jas hujan yang di pakai gadis kecil itu sudah terkena noda dan juga basah dari air hujan.

"Kalau kotor nanti dicuci jadi bersih lagi."

"Sekarang kakak antar pulang." Tangan kecil itu melingkar di leher Arga dengan erat. Kakinya yang mungil Arga lingkarkan di pinggangnya. Payung yang di berikan anak itu Arga pegang menggunakan tangan kiri untuk melindungi mereka berdua. Paling tidak ia tidak ingin anak ini kehujanan.

"Rumah kamu dimana?" Arga mengikuti arah tangan yang ditunjuk anak itu. Mereka berjalan di bawah hujan menyusuri jalan menuju rumah itu. Ternyata rumahnya agak jauh dari rumahnya. Pantas saja ia tidak pernah melihat anak ini di sekitar rumahnya.

"Boleh kakak tahu siapa nama kamu dek?" Tanya Arga ketika mereka sampai di depan rumah itu. Namun tidak ada jawaban dari gadis itu. Arga menoleh, lalu mendapati wajah terlelap disana. Apa begitu nyaman punggungnya hingga anak itu tertidur pulas. Padahal baru tadi menangis, menggemaskan sekali anak ini ingin rasanya dia bawa pulang. Karena gadis kecil ini selalu bisa membuat suasana hatinya membaik.

***

Akhirnya Zara tiba di rumah setelah perjalanan dari Kalimantan. Ia menggeret koper masuk ke dalam kediamannya. Ia ingin segera berbaring di kamar untuk beristirahat, bukan hanya tubuhnya saja yang lelah juga hatinya. Ia lelah memikirkan keadaan Arga yang tak pernah ia tahu seperti apa. Apakah pria itu baik-baik saja? Zara mendesah memikirkan itu. Kenapa hubungan mereka harus berakhir dengan tragis seperti ini?

"Kamu sudah pulang, nak?" Leni —ibu tirinya menatap Zara terkejut.

"Kenapa? Nggak suka!" Zara benci dengan Leni yang suka mengatur dirinya. Awalnya ia suka dengan Leni yang begitu baik dan perhatian padanya. Namun semakin hari tingkahnya membuat Zara muak karena selalu ingin ikut campur dengan privasinya.

"Kenapa nggak kabarin mama? Bukannya pulangnya besok.." Ujar Leni khawatir.

"Kamu bukan mama aku." Balas Zara dengan ketus.

"Mau mama bikinin teh hangat?" Leni seakan tak sakit hati dengan ucapan Zara. Ia terlihat seperti sudah biasa menangani Zara.

"Nggak usah."

"Baiklah, kamu istirahat saja. Sekalian mama mau kasih tahu, seminggu lagi mau ada makan malam sama keluarga Prasetyo." Zara yang awalnya ingin menaiki tangga tidak jadi. Kemudian menatap Leni tajam.

"Apa lagi yang kamu rencanakan? Kamu mau menjodohkan aku lagi?" Zara tersenyum miris mengatakan itu. Tak cukup kemarin orang yang dijodohkan dengannya malah kawin lari dengan mantan pacarnya, sekarang wanita itu menjodohkannya lagi. Sudah tiga kali Zara melakukan pendekatan dengan pilihan Leni, tapi berakhir gagal. Karena pria yang dijodohkan Leni hanyalah anak-anak orang kaya yang manja dan tak punya tujuan hidup berbeda dengan Arga. Air mata Zara tanpa sadar mengalir mengingat pria itu. Akankah mereka dipertemukan kembali?

"Ini demi kebaikanmu Zara. Mama lakuin ini biar kamu nggak salah pilih laki-laki. Mama takut dengan pergaulan kamu, apalagi kamu itu pacaran sama banyak cowok yang berbeda-beda. Mama khawatir, mereka tidak baik untuk kamu."

"Lalu apa pilihan anda itu benar? Sebaiknya anda berpikir terlebih dahulu sebelum melakukannya." Zara mengatakan itu dengan nada yang keras.

"APA PERLU AKU KATAKAN PRIA YANG KAMU JODOHKAN ITU MEREKA BRENGSEK BAJI—" belum sempat Zara mengatakan itu suara ayahnya memotongnya.

"Zara jaga omonganmu dengan mamamu."

"Dia bukan mamaku, sampai kapanpun."

"Zara!!"

"Apa Ayah mau bela dia! Sampai kapan yah. Bahkan sampai siapa yang akan jadi suami Zara saja dia yang ngatur. Apa segitu tidak percayanya ayah sama anak ayah sendiri!" Zara menatap ayahnya sedih. Kenapa dirinya tidak pernah didengarkan? Ayahnya lebih memilih membela wanita itu dari pada dirinya. Apa ayahnya sudah tidak sayang lagi padanya? Zara tersenyum miris memikirkan itu. Bahkan keluarga yang satu-satunya ia miliki di dunia ini tak lagi sayang padanya.

"Karena ayah tidak pernah percaya sama pilihan kamu." Kalimat Randu membuat hati Zara semakin hancur. Anak mana yang tidak sakit hati, jika tahu ayahnya lebih percaya orang lain dari pada anaknya sendiri.

"Apa kamu pernah memiliki pacar yang baik? Coba kamu ingat pacar terakhir kamu selingkuh bukan?" Omongan Randu seakan menyudutkan Zara.

Padahal ayahnya tidak pernah tahu. Apa alasan ia berpacaran? Ia hanya ingin menarik perhatian ayahnya yang lebih peduli pada istri barunya dari pada dirinya. Sekarang mereka malah berpikir jika ia masuk dalam pergaulan yang salah dan ingin menolongnya dengan cara menjodohkan. Bukan ini yang Zara mau. Mereka malah tambah membuat rasa benci Zara semakin bertambah.

"Ayah salah aku punya pacar yang baik sekarang. Dia bahkan mengabdikan dirinya untuk negara ini dan mengajarkan Zara untuk menjadi pribadi yang lebih baik." Entahlah apa yang dipikirkan Zara. Ia tahu ini bodoh, mengatakan seseorang yang jelas tidak ia ketahui keadaannya. Ia tidak punya pilihan. Lagipula apa yang ia katakan benar Arga adalah kekasihnya selama di perbatasan.

"Namanya Mayor Arga. Dia seorang tentara."

"Kalau apa yang kamu katakan benar."

"Bawa dia kemari baru ayah akan percaya. Ayah sendiri yang akan menilainya. Jika kamu tidak bisa membawanya dalam waktu seminggu maka kamu harus mengikuti keinginan ibumu." Tantang Randu pada anak gadis satu-satunya. Ia hanya tidak ingin Zara salah dalam pergaulan. Apalagi mereka adalah konsumsi publik. Ia tidak ingin Zara terjebak skandal dan membuat namanya jelek. Gadis itu harus menikah dengan pilihannya. Ia tahu Zara pasti berbohong dengan ucapannya, jadi ia ingin anaknya itu membuktikan perkataannya.

Deg!

Jantung Zara berdetak. Ucapannya malah seakan menjadi simalakama untuknya. Bagaimana cara ia membawa Arga? Jika dia saja tidak tahu dimana keberadaan pria itu. Ia saja tidak tahu apakah Arga masih hidup atau tidak?

"Baik Zara akan membawanya ke hadapan ayah." Ia berharap ada keajaiban pria itu akan datang untuknya. Bukankah Arga telah berjanji di surat terakhir yang diberikan padanya bahwa pria itu akan kembali untuk mencarinya. Zara percaya itu. Arga akan kembali padanya walau dengan cara yang mustahil.

Kemudian Zara menaiki tangga memasuki kamarnya. Ia membanting pintu kemudian merebahkan diri ke kasur. Ia menangis meratapi nasibnya, kenapa masalah datang begitu bertubi-tubi. Kenapa ayahnya tega sekali menjodohkannya? Kenapa ayahnya tidak pernah mau percaya padanya? Apa salahnya? Rasanya tak ada gunanya lagi hidup, baru kemarin ia mendengar Arga tertembak sekarang ia harus dijodohkan lalu ayahnya meminta agar dia membawa Arga ke hadapannya.

"Hiks...hiks.. apa yang harus aku lakukan... Bagaimana caranya membawamu kemari, Kapten..." Zara merutuki kebodohannya karena tidak pernah tahu informasi apapun tentang Arga. Kenapa dulu ia tidak meminta alamat rumah asal pria itu atau paling tidak nomer telpon? Tamat sudah riwayatnya.

"Hiks...Kapten apakah kamu masih hidup?"

"Kamu dimana? Hiks...hiks.. aku harus mencarimu kemana? Hiks...hiks..."

Bagaimana cara semesta menyatukan mereka? Apakah mereka memang tidak ditakdirkan untuk bersama? Apakah Zara harus pasrah dengan pilihan sang ayah dan melupakan Arga?

****

Gimana part ini ♥️♥️

Siapa yang udh nunggu...

Semoga suka ♥️♥️

Jangan lupa follow Instagram author @wgulla_
@gullastory

Salam

Gulla
Istri sahnya Lee min ho ♥️♥️

Continue Reading

You'll Also Like

13.2K 849 7
Hania gagal berkali-kali dalam percintaan, membuat gadis SMA itu merasa prustasi. Pasalnya semua temannya sudah memiliki pacar, hanya dia saja yang b...
690K 35.3K 66
[Season 2 of Little Badgirl] _________________________________________ "Darren ...." "Habis ini jangan ngode mulu ya? Bosen denger kode selama empat...
52.3K 7.2K 36
Cerita masa remaja dari seorang gadis bernama Natasya yang memiliki paras cantik tapi di anggap tidak menarik di mata laki-laki karena memiliki kadar...
24K 6.6K 88
Bara Adiwijaya adalah orang yang berhati dingin jika bukan dengan orang terdekatnya. Bara yang selalu membantu permasalah dalam geng temannya harus t...