Catatan Hati Seorang Istri Pr...

By NhieaWidjaja

369K 17.5K 1.1K

(Khusus 18+ harap bijak memilih bacaanmu ya!) Menjadi seorang istri prajurit tidaklah mudah, harus siap denga... More

Welcome to Asrama Batalyon TNI AD
Persit Baru
Persit Baru (2)
Giat Pertamaku
Ujian Pertama
LDR (Part 1)
LDR (Part 2)
LDR (Part 3)
Pertemuan
Yang Dinanti
Telat???
dr Sp. OG 😩
LDR Lagi
Home Alone
Home Alone - Part 2
You're Not Alone
We're Strong Wife!
Sahabat
Hobi Baru
Shopping Time!
Ruang Rindu
We're Strong Wife! 2
Cepatlah Pulang
Surprise!!!
Ramadhan Pertama
Ibadah Terindah
Cinta Halal
We're Strong Wife 3
Aku Siap!!!
Pergilah, Aku Tak Apa
Kita Bersaudara
The First Year
My First Anniv
Sahabat 2
Sebuah Titipan
Kehamilan Terindah
Bertahanlah!
Jangan Pergi...!!!
Ikhlas
The Last Friendship
Menunggu Kelahiran
Persalinan yang Mencemaskan
Nyeri
Ibu yang Tak Sempurna
Broken Heart💔 Part 1
Broken Heart💔 Part 2

Kesabaran & Ikhtiar

3.8K 243 15
By NhieaWidjaja

Aku tak mengerti
Mengapa kau hadir saat aku tak berharap dan mungkin hampir melupakanmu
Aku hanya mampu berikhtiar dan ikhtiar lagi untuk memperbaiki segalanya
Karena aku bukanlah manusia yang sempurna

_G_

~***~


Beberapa bulan telah berlalu, aku sedikit lupa dengan alurnya. Mungkin karena terlalu lama kupendam sendiri.

Saat itu tiba - tiba hubunganku dan bu Nazar mulai merenggang, begitu juga dengan bu Tejo. Aku lupa awalnya mengapa, tapi hari demi hari berlalu membuka sifat asli diantara kami yang selama ini tertutupi.

Mungkin hanya terlihat sepele tapi hal itu menjadi sangat fatal di kehidupan organisasi Persit.

Ya sudah sewajarnya sebagai istri seorang bintara memiliki sebuah jabatan di organisasi Persit anak ranting dan aku sangat menikmatinya. Tapi berbeda dengan bu Tejo yang merasa terbebani dengan hal tersebut, alasannya karena ia adalah wanita pekerja dan kondisi tubuh yang mudah sakit, juga situasi rumah tangga yang kadang kurang kondusif.

Dan hampir sama dengan bu Nazar kali ini, sejak anaknya berusia 3 bulan, ia pun memutuskan untuk bekerja di salah satu puskesmas pembantu di wilayah kota Timika sebagai seorang bidan. Lalu, ia juga beranggapan sama dengan bu Tejo untuk tidak ingin (bahkan tidak berniat) untuk bergabung menjadi anggota pengurus Persit. Menyedihkan!

Hal itu semakin nampak ketika ketua Persit anak ranting melakukan rolling anggota pengurus dan mengganti beberapa anggota yang sudah sangat lama menjabat di kepengurusan. Saat diundang untuk rapat, bu Nazar sengaja tak hadir disana. Padahal aku sudah menjelaskan dengan sangat sabar tentang hal ini, tapi suaminya yang mendukung untuk tak ikut berkecimpung dalam organisasi membuatnya semakin keukeh. Sampai - sampai ibu ketua kami yang menelponnya untuk datang ke kantor Persit. Memalukan!

Aku masih bisa bertoleransi dengan kondisi bu Tejo untuk menolak jabatan di organisasi itu, tapi tidak dengan bu Nazar yang hanya mengutamakan keegoisannya saja. Yaa memang, bekerja di organisasi tidak menghasilkan rupiah apapun, sama halnya dengan kerja sosial tapi dibalik itu semua ada pembelajaran yang sangat berharga dibandingkan dengan nilai rupiah. Seperti kebersamaan, kekeluargaan yang kokoh dan rasa cinta kasih antar sesama anggota kepengurusan.

Tapi, ya sudahlah.... Semua kembali pada diri masing - masing untuk bisa mendewasa dan bijak di waktu yang tepat. Mempertahankan keegoisan hanya akan merugikan diri sendiri, tak ada gunanya. Sejak saat itulah aku mulai enggan untuk bisa menjadi teman terdekatnya.

Bukan hanya itu saja, sejak ia hamil dan suaminya jarang di rumah, tingkahnya mulai nyeleneh dan tampak tidak dewasa.

Saat itu, ia berkunjung ke rumah bu Tejo yang kebetulan rumahnya masih sangat berantakan karena Oni sedang tumbuh dengan aktifnya sedangkan ia harus segera berangkat kerja pagi sekali.

"Assalamualaikum, bu Tejo...masak apa ka?" ia datang di depan pintu lalu membukanya.

"Wa'alaikumsalam, bentar Bu. Saya masih di kamar abis mandi,"

"Ya Allah, bu Tejo nie males banget sih! Rumah kok dibiarin berantakan gini, ngapain aja?" ceplosnya polos.

"Hah? Apa Bu? Sampeyan bilang apa tadi?" seketika bu Tejo membuka pintu kamar dan ingin memperjelas apa yang barusan didengarnya.

"Ini lho! Rumah berantakan sekali, sih? Coba dibersihkan kah?!" masih dengan ceplosannya.

"Ih biar sudah, mau berantakan atau rapi ya suka - suka saya tow Bu! Kan ini rumah saya. Kalo sampeyan gak suka ya pulang aja," jawabnya ketus dari celah pintu kamar yang terbuka setengah.

"Haduuuh.... Yawes, tak pulang saja."

"Iya pulang saja gak papa, Bu."

Mengherankan memang.

Tidak seharusnya ia berkata seperti itu pada Bu Tejo yg sangat jelas usianya terpaut jauh lebih tua dibandingkan dirinya. Entah mengapa ia seperti tak bisa membedakan mana yang perlu dihormati dan mana yang harus dihargai. Seolah ia menyamakan semuanya, karena kami sama - sama leting dari suaminya.
.
.
~~~~~~
.
.
"Mas, bisa bantu aku gak?" tanyaku membuka obrolan malam ini.

Aku selalu begitu karena disaat istirahat malam yang ia diperhatikan hanyalah ponselnya saja. Sampai aku berpikir ingin menjadi ponselnya daripada menjadi istrinya, agar aku bisa disentuhnya setiap saat.

"Hmmm," masih dengan fokus pada ponselnya.

"Iiiiissh!" Aku melempar guling empuk dan tepat mengenainya. Ia terlihat begitu serius memerhatikan layar ponsel saat terbaring di ruang tivi dengan begitu nyaman.

"Kenapa tow sayang?" jawabnya santai sambil memeluk guling itu, matanya hanya melirikku sebentar.

"Ada apa di dalam ponselnya mas sih? Apa aku kurang cantik dan seksi gitu sampai mas cuma melirikku sekilas aja?" dumelku dengan nada sedikit keras.

Ia pun mengubah posisi dan mendekatiku, "Gak ada apa - apa, sayang. Cuma info di grup jadi mas baca. Emang mau minta tolong apa sih? Sampe ngambek gini?" kepalanya mulai menyandar di atas pahaku.

"Aku bingung, kenapa siklus haidku masih juga berantakan? Udah hampir setahun ini aku tulis HPHT-ku dan jarak siklus paling pendek itu 29 hari di bulan kemarin dan terpanjang sekitar 62 hari di awal tahun."

"Ya gak apa - apa, sayang. Nanti kalo sudah waktunya pasti kita akan dikasih anak. Banyak berdoa saja ya!"

"Maksudku bukan itu, mas."

"Lha trus?"

"Gangguan hormon yang aku alami ini sudah berkepanjangan, aku takut nanti sewaktu - waktu malah jadi penyakit. Ini barusan aku buka situs web ibu hamil ternyata banyak juga perempuan yang mengalami gangguan hormon dan akibatnya ia jadi susah hamil, terus ia konsultasi ke dsog untuk progmil. Ada yang tanya soal beberapa obat di grup dan setelah aku cek obat itu via google ternyata ada salah satu obat yang bisa memperbaiki kesuburan, mas. Tapi harus diminum selama 2 siklus haid, gimana mas? Aku coba ya?"

"Nanti efeknya gimana? Kan pasti harus pake resep dokter,"

"Ya efeknya bisa bikin teratur siklus haidku, mas. Jadi kita bisa progmil lagi 'kan? Kalo untuk resep dokter kayaknya gak semua apotek memberlakukan aturan seperti itu, betul gak?"

"Iya sih!"

"Nah sekarang tugasnya mas beli obat ini 5 butir dan aku coba minum untuk satu siklus haid dulu. Kalo bulan depannya bisa haid tepat waktu berarti harus beli lagi,"

"Kayaknya obat ini agak sulit nyarinya disini, yank? Tapi, mas coba dulu-lah ya!"

"Iyaa, kita ikhtiar semampunya dulu. Moga Allah segera membuka jalan-Nya ya mas,"

Ia menatapku sedikit haru, "Aamiin, insyaa Allah,"

Ya anggap saja ini perjuangan terakhirku untuk bisa memperbaiki sesuatu yang salah dalam tubuh ini. Karena berharap pada dokter pun tidak sedikit biaya yang harus dikeluarkan.

Beberapa bulan yang lalu, saat cuti tahunan di Malang aku menyempatkan diri untuk cek kesehatan mandiri dengan pemeriksaan TORCH di salah satu laboratorium terbaik di sana karena aku termasuk orang yang gemar memelihara kucing. Untuk pencegahan saja, khawatirnya ada efek dari infeksi tersebut yang menyebabkan aku sulit untuk hamil. Dan hasilnya aku bersih dari infeksi kuman tersebut, alhamdulillah.

Beberapa hari kemudian setelah susah payah mencari obat tersebut, suamiku diminta untuk bertugas ke luar kota lagi untuk melaksanakan kursus kesehatan di kota Jayapura selama beberapa minggu. Dan alhamdulillah, sangat bersyukur karena obat itu bisa didapatkan disana.

Dan kebetulan lagi saat suamiku kembali, masa haidku sedang tiba dan aku langsung mengkonsumsi obat tersebut selama 5 hari.

"Bismillah, ya Allah...berikan pertolongan - Mu melalui obat ini agar haidku bisa teratur, aamiin..."

"Aamiin," sahut suamiku juga.

Dan sejak itu, aku memulai kesepakatan padanya untuk menjadwal aktifitas seksual kami setiap 2 - 3x seminggu menjelang shubuh atau seusainya. Alasannya bukan untuk penyaluran nafsu semata tapi lebih untuk menjaga stamina dan kesehatan reproduksi kami dan mungkin saja disela itu bisa terjadi keajaiban. Yaa wallahu a'lam...

.
.
.
To be continued

*****

Assalamualaikum, selamat malam semuanya...

Gimana pemilu kemarin? Apakah ada yang GOLPUT? Hehe...

Moga siapapun presidennya insyaa Allah bisa amanah dalam tugasnya ya! Dan nasib para keluarga TNI-POLRI bisa makin diperhatikan, aamiin...

wkwkwk... (aposeh si author neh?)

Okelah... Mungkin ini part menjelang akhir ya guys! Gak perlu kebanyakan (padahal aslinya banyak😂) supaya gak membosankan kalian, ya 'kan?!

Masih dinanti kritik & sarannya lho! Tapi jangan minta next part mulu dong, nie author lagi berbadan 2 ...ups! 🙊

Hmmm... Makasih yaa buat kalian yang masih merindukan kisah ini, semoga banyak manfaatnya.. Aamiin

Salam sayang,

Author ❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

2.3M 248K 45
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
61.5K 2.9K 17
Delya pasrah saat Yulita meminta dirinya untuk menjadi menantu di rumahnya. Menjadi istri dari seorang Tentara berpangkat Kapten.
58.6K 2.2K 23
Hati Haura remuk ketika mengetahui lelaki yang ia cintai akan meminang sahabatnya sendiri. Namun tak pernah sekalipun ia berfikir akan di jodohkan de...
5M 61.9K 40
Cerita Dewasa! Warning 21+ Boy punya misi, setelah bertemu kembali dengan Baby ia berniat untuk membuat wanita itu bertekuk lutut padanya lalu setela...