Catatan Hati Seorang Istri Pr...

By NhieaWidjaja

369K 17.5K 1.1K

(Khusus 18+ harap bijak memilih bacaanmu ya!) Menjadi seorang istri prajurit tidaklah mudah, harus siap denga... More

Welcome to Asrama Batalyon TNI AD
Persit Baru
Persit Baru (2)
Giat Pertamaku
Ujian Pertama
LDR (Part 1)
LDR (Part 2)
LDR (Part 3)
Pertemuan
Yang Dinanti
Telat???
dr Sp. OG 😩
LDR Lagi
Home Alone
Home Alone - Part 2
You're Not Alone
We're Strong Wife!
Sahabat
Hobi Baru
Shopping Time!
Ruang Rindu
We're Strong Wife! 2
Cepatlah Pulang
Surprise!!!
Ramadhan Pertama
Ibadah Terindah
Cinta Halal
We're Strong Wife 3
Aku Siap!!!
Pergilah, Aku Tak Apa
Kita Bersaudara
My First Anniv
Sahabat 2
Kesabaran & Ikhtiar
Sebuah Titipan
Kehamilan Terindah
Bertahanlah!
Jangan Pergi...!!!
Ikhlas
The Last Friendship
Menunggu Kelahiran
Persalinan yang Mencemaskan
Nyeri
Ibu yang Tak Sempurna
Broken Heart💔 Part 1
Broken Heart💔 Part 2

The First Year

4K 239 15
By NhieaWidjaja

.
.
.
Kali ini aku tak akan bercerita yang berlebihan tentang kehidupan asrama yang yaaa...menurutku sudah biasa sih!? Dan setahun pun telah berlalu dengan berbagai cerita di dalamnya.

Tapi, kalian harus tau bahwa seberat apapun permasalahan rumah tangga ataupun keorganisasian (Persit) dan lingkungan sekitar kita, tetap harus yakin semua itu hanyalah ujian dari Allah. Tak perlu khawatir dan takut pada setiap kesalahan ataupun masalah yang terjadi, semua pasti bisa terselesaikan dengan sabar dan sholat.

Seperti saat itu, menjelang acara HUT Persit ke 69 biasanya selalu diadakan perlombaan di kalangan ibu Persit se batalyon. Diantaranya lomba tumpeng, kerajinan tangan, administrasi Persit anak ranting, dan lain sebagainya. Sedangkan aku diikutsertakan sebagai salah satu penyaji tumpeng dengan mempersiapkan bahan makanan yang akan dihias nantinya.

Sebagai tangan kanan ibu ketua Persit anak ranting 1, hampir seluruh rahasia yang ada padanya aku tahu. Hanya saja karena kepolosan dan ketidaktahuanku, para pesaing sang ibu memanfaatkanku untuk bisa selalu mendapatkan bahan gunjingan untuknya.

Aaaaah....!
Kejadian ini benar - benar karena kebodohanku, sampai beliau mendapat masalah yang cukup serius saat lomba itu. Walaupun sebenarnya memang melanggar aturan perlombaan.

Usai lomba menghiasi tumpeng dan dinyatakan kompi Markas memenangkan juara ke 2, kejadian itu pun tidak disangka menjebakku.

"Selamat ya dek kompimu juara 2!" ucap ibu Jay sebagai ketua Persit anak ranting 2 padaku, nampaknya ia iri karena kompinya kalah kali ini.

"Katanya kamu ikutan yang bagian masak ya, dek? Bikin apa? Sini biar saya icipin," lanjutnya sambil melihat jenis makanan di atas tumpeng hasil karya kompiku.

"Iya, ijin Ibu... Terimakasih, alhamdulillah banyak yang membantu. Kebetulan saya masak sambel goreng kentang ini. Silahkan dicicipi, Ibu." aku menunjuk sisi pinggir tumpeng yang masih rapi dan sebentar lagi pasti mulai berkurang isinya.

"Lho ada sambel goreng kentang juga tow! Pasti enak nich? Ya wajar aja menang, dek." ia mengambil seujung sendok kentang dan ati, lalu mencicipinya. "Eh, ini ati sapi 'kan? Enak banget, dek! Pinter kamu masak ya,"

"Alhamdulillah, Ibu...resep dari mertua. Hehe..." aku mulai bangga dengan pencapaian ini.

"Emang habis dana berapa? Kok pake ati sapi dan kentang?" ia mulai memancingku.

"Waaah karena ini masak untuk kompi jadi sebagian didanai sama bu Romi, Bu. Sekitar hampir 500ribu, tapi sisanya masakannya selain untuk tumpeng mau dimakan bersama setelah ini." entah ini keceplosan atau memang ketidaktahuanku.

"Lhooo...? Banyak banget, bu Aji? Gak salah itu?" wajahnya seperti tak terima dengan ucapanku. Lalu setelah itu, ia pun membalikan tubuhnya berjalan menjauhi meja tumpengku.

"Ada apa ya, Bu?" aku sedikit mengeraskan suara padanya karena jaraknya semakin jauh.

Tampak ia mendekati Ibu Wakil Ketua Persit Ranting dan membicarakan sesuatu, lalu sang Ibu sedikit terkejut dan seperti mencari sesuatu di sekelilingnya.

"Dek, sini deh!" Ibu Wakil melambaikan tangannya.

Aku pun mengangguk, lalu segera menghampirinya dengan rasa cemas dan bingung.

"Iya, ijin Ibu."

"Beneran Ibumu belanja untuk tumpeng sampai 500ribu?" ia bertanya dengan santai.

"Ijin, maaf Bu. Apa ada yang salah dengan ucapan saya tadi pada Ibu Jay ya?" aku benar - benar khawatir sekarang.

"Gak usah takut, saya cuma tanya saja kok! Mana bu Romi? Gak keliatan dari selesai acara tadi,"

"Tadi beliau ijin ke kantor Persit mau ambil piring katanya, Bu. Oh itu baru datang, Bu."

"Oh yawes. Eh iya tadi saya nyicipin tumpengnya mantep lho dek!? Selamat yaa..." ucapnya dan langsung pergi mendekati bu Romi.

"Ijin, Ibu. Terimakasih,"

Setelah beberapa menit berlalu, sejak bu wakil yang sedari tadi mengobrol bersama bu Romi, aku semakin bingung dengan kondisi yang sedikit menegangkan. Sepertinya bu Romi mendapat masalah karena ucapanku, tapi bagian mana yang salah?

Lalu, bu Romi pun menghampiriku dengan wajah sedikit kecewanya.

"Bu Aji tadi ngomong apa sama bu Jay? Ya ampun, kok yow bisa keceplosan gitu sih?!"

"Mohon maaf, Ibu. Bu Jay tadi bertanya soal dana kita untuk tumpeng trus saya....bilangnya....sekitar 500 ribu, Bu." Aku sungguh tak berdaya.

"Ya Allah, bu Aji. Kita bisa di diskualifikasi kalo begitu!?" jawabnya penuh kecewa.

"Maaf, Ibu... Saya bener - bener tidak paham masalah ini, kenapa kita harus di diskualifikasi?"

"Masa' bu Aji gak tau kalo syarat dana tumpeng itu cuma 150ribu?" dan aku melongo tak tau harus menjawab apa.  "Yach mau gimana sudah terlanjur juga, tapi kalo dipikir dana segitu apa bisa buat tumpeng coba? Harga bawang, cabe, tomat dan bahan lain itu pada mahal semua. Apa bedanya kalo anggota pada nyumbang untuk tambahan dana yang minim, iya 'kan?"  aku masih mendengarkannya dengan rasa bersalah.

"Paling itu juga karena omongannya bu Jay, pasti lebay banget ke bu wakil. Iri tuch karena kita dapet juara, iya gak bu Aji?"

"Eh, ijin Ibu. Maaf saya tidak bermaksud untuk...."

"Dah....dah, bu Aji gak papa... Itu semua juga salah saya karena gak konfirmasi dulu sama bu Aji jadinya sampeyan dimanfaatin sama orang,"

"Dah gak papa, kalo di diskualifikasi yaa terima aja nanti. Maksud saya itu kita masak sekalian banyak, supaya  semuanya bisa nyicipin hasil kerjasama ini makanya dananya saya tambah lagi. Itu 'kan wajar tow bu Aji?!"

"Iyaa, Bu."

"Yawes, biar saya bicara sama bu Wakil lagi nanti. Bu Aji tenang aja, gak usah mikir yang aneh - aneh biar saya yang selesaikan soal mbak'e sampeyan itu. Dah, pulang yaa!"

Tak perlu menyimpulkan apapun atas kejadian itu dan tak usah heran mengapa ada rasa ingin saling menjatuhkan diantara para pimpinan. Memang sudah menjadi hal yang lumrah jika ada rasa iri antara pimpinan yang satu dengan yang lain dan aku masih merasa bersalah dengan ketidaktahuanku itu. Yaa memang aku sama sekali tidak tahu dengan peraturan lomba itu, karena aku tidak dilibatkan sama sekali, hanya sebagai peserta lomba dan diminta Ibu Romi untuk memasak beberapa menu tumpeng.

~~~~~~

Pagi ini, ada sesuatu yang lebih istimewa yang ingin aku siapkan untuk esok. Aku berusaha untuk santai tapi sulit sekali, banyak hal yang ingin aku sediakan untuk tasyakuran. Karena kebetulan sekali weekend jadi harus benar - benar disiapkan.

"Bu, minta tolong yaa? Besok pagi bantuin masak, yaa sekitar jam 7an -  lah. Sampeyan libur tow?" tanyaku saat ia mampir ke rumah untuk meminta sedikit air panas.

"Mau ada acara ka? Iyaa, besok kebetulan gak ada jadwal pengajian di sekolah."

"Mau bikin tasyakuran kecil - kecilan aja kok, Bu. Undang tetangga sederet sama belakang dan anggota kes,"

"Masak apa rencanane?"

"Paksu bilang yang simpel aja, disaranin bikin soto daging. Itu dia dah beli 3 kg di kulkas, cukup yaa?"

"Banyak itu, Bu. Yawes besok ya jam 7? Oke deh!"

"Suwun ya, Bu!" Bu Tejo pun segera pulang untuk membuatkan Oni susu.

Moga aja besok semua rencana berjalan lancar. Oh iya, BBM yang lain juga siapa tau pada mau kumpul bareng besok!?

Aku mengambil ponselku di atas meja tivi dan membuka aplikasi BBM, lalu mem-BC beberapa akun disana.

Kira - kira ada kejutan apa ya besok?
.
.
.
.

To be continued

*****

Happy reading yaa guys!

Maaf sedikit ngaret ya, hehe
Soalnya weekend kemarin lagu banyak pekerjaan jadi belum bisa nerusin part ini.

Moga masih selalu sabar menanti kepastian mas Aji & mbak Mia ya?!
Eh... Apaan sih???

Hihihi...
Dah gitu aja

Salam sayang,
Author❤❤❤

Continue Reading

You'll Also Like

107K 6.6K 6
Jeffrey + Rosie = Jevano, Jeremy ; alias anak kembar banyak gaya.
7.1K 1.1K 19
Maliqa Paradina, biasa di panggil Aliqa, gadis berusia 18 tahun yang memiliki cita setinggi asa, menjadi melati pagar bangsa, mengabdikan seluruh jiw...
141K 9.8K 29
END❤ "Apa kamu benar-benar sudah yakin ingin menikahi anak saya dan menerima Athaya sebagai anakmu?" "Ya. Saya yakin ... Lillahi ta'ala. Say...
134K 8.4K 19
Polisi- Bidan- Baby (Proses edit, jika ada salah penulisan atau saya menemukan kata-kata lebih enak dibaca, otomatis naskah akan saya ganti. Jadi moh...