"Silakan, Nyonya."
"Kau hati-hati, Ben."
"Pasti, Nyonya."
Melihat kepergian mobil yang Rene kendarai, asisten Ben melambaikan tangannya dan beralih menunduk, melihat sepasang anting yang berada dalam genggaman tangannya. Dia tidak menyangka, jika hal yang di anggap fantasi akan benar-benar terjadi dalam hidupnya. Tapi satu hal yang dia syukuri, dia terlahir di dimensi pertama mau pun kedua, sama-sama terlahir sebagai seseorang dengan kesetiaan yang kuat pada majikannya.
Dia pun berniat pergi, sebelum ponselnya bergetar.
Nyonya Louisa La Elguerro is calling ....
"Halo, Nyonya."
"Ben, aku akan segera melakukan di gerebek part dua. Kamu siapkan semua acara untuk pernikahan dadakan ini ya,"
"B-baik, Nyonya."
Dan Rene, setelah menemui asisten Ben. Wanita itu memutuskan untuk pulang ke rumahnya, dia melihat mobil Lucas sudah terparkir di halaman. Dia pun menggeleng pelan dan masuk ke dalam rumahnya yang sudah pasti tidak terkunci, "Kau seperti pemilik rumah ini, Luc."
"Aku memang pemiliknya,"
Rene mendengus, dia duduk di kursi meja makan, memperhatikan Lucas yang tampak sibuk dengan apa yang tengah dia masak. "Kau sedang apa?"
"Membuat spaghetti, tadi aku mencobanya di sebuah restoran tapi rasanya tidak enak, kamu tidak akan suka. Jadi aku, membuat khusus untukmu." Lucas dengan apron hitam, lengan kemeja di gulung sebatas siku, rambut acak-acakan, dan 3 kancing teratas kemeja yang sengaja di lepas, pria itu tampak jauh lebih menarik di mata Rene.
Rene pun menopang dagu, memperhatikan Lucas. "Kenapa kau tidak jadi koki saja? Kenapa harus jadi CEO?"
"CEO uangnya lebih banyak, bukankah kamu lebih suka pria yang memiliki banyak uang?"
"Tepat sasaran!"
Lucas mendongak, keduanya saling pandang dan tertawa bersama. Kehangatan seperti ini yang Rene rindukan, dia tersenyum dengan terus memperhatikan Lucas. Dan Lucas menyadari jika Rene terus memandang dirinya, dia pun berjalan menghampiri Rene, membuat Rene mendongak menatapnya.
"Kenapa?"
Cup.
Lucas mengecup keningnya dengan sangat lembut, membuat Rene memejamkan matanya dan kembali membuka mata, saat Lucas tiba-tiba mengangkat dirinya hingga terduduk di meja makan. "Lucas?"
"Kiss me, you started it."
Rene tersenyum, dia pun mengangkat tangannya, memegang rahang Lucas sembari memiringkan kepalanya. Bibir keduanya bertemu, Lucas tidak tinggal diam, pria itu memagut lembut bibir bawah Rene bergantian dengan bibir atasnya dan Rene pun turut membalas dengan keahliannya. Karena bertahun-tahun menjadi seorang istri dari Lucas, tentu saja Rene sudah khatam perihal cium mencium.
Semakin intens, bahkan tangan Lucas mulai berani mengusap pinggang Rene dari dalam baju. Semakin lama juga Rene mencium keanehan, dia mendorong dada bidang Lucas hingga ciuman keduanya terlepas. "Lucas, aku mencium bau gosong."
"Enggak ada yang gos─ Spaghetti!"
Lucas tersentak kaget dan buru-buru berlari mematikan kompor, dia menatap nanar pada bumbu spaghetti yang berwarna hitam membara. Dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri tapi berubah sebal saat Rene mendatanginya sembari terkekeh merasa lucu.
"Jangan menertawakan aku,"
Lucas mengangkat Rene dengan mudahnya ke atas meja dekat wastafel, pria itu membuka paha Rene agar dirinya bisa semakin dekat dengannya. "Kiss me again,"
"No, kamu saja gagal masak Spaghetti masa minta cium?"
"Kiss me, babe."
"No!"
"Irene!"
Rene tertawa, dia senang melihat Lucas kesal seperti ini. "Utu utu utu, sini cium."
Keduanya kembali berciuman dengan intens hingga tiba-tiba ....
Brak!
***
"Pokoknya Jeng, kalian semua wajib berhasil membuat anakku mau menikah dengan kekasihnya!"
Kali ini, yang akan menggerebek bukan Ibu-ibu biasa. Karena yang menggerebek adalah Ibu-ibu sosialita yang barangnya branded semua, mereka tidak melakukan dengan sia-sia, karena Mama Louisa rela membayar mereka 50 juta satu orang hanya untuk menggerebek anaknya di rumah wanita yang kata asisten Ben, tengah dekat dengan Lucas.
"Itu urusan gampang, Jeng. Mau kita gerebek sekarang aja atau bagaimana?"
"Sekarang! Ayo kita gerebek sekarang!"
Para Ibu-ibu sosialita dengan pakaian glamor dan mencolok, pergi ke rumah Rene dengan menggunakan mobil mewah masing-masing. Kedatangan mereka berhasil memicu perhatian warga sekitar, yang merasa aneh saat mobil mewah begitu banyak terparkir.
"Jeng, itu rumahnya. Ayo kita hajar!"
"Hajar!"
Ibu-ibu sosialita berjalan dengan berlanggak-lenggok tapi berubah menjadi Samson saat mereka mendobrak pintu dengan tidak sabaran.
Brak!
"DI MANA YANG SUKA BERBUAT MESUM?!"
Di dapur, Lucas buru-buru menurunkan Rene dari atas meja, keduanya pun berjalan keluar dan melihat begitu banyak Ibu-ibu dengan pakaian glamor. Rene kebingungan, "Mohon maaf Ibu-ibu semua. Kenapa kalian ada di sini?"
"Karena kami mau menggerebek kalian!!"
"Ha? Apa?"
Rene dan Lucas saling pandang.
"Lihat! Kalian ini sudah berbuat mesum! Lipstik saja berantakan di bibir pria itu!"
Lucas dan Rene langsung menutup mulut mereka masing-masing.
"AYO NIKAHKAN MEREKA?!"
"What?!"
Rene menggeleng ribut, dia menatap Lucas yang tengah menghubungi asisten Ben agar kembali membawa buku nikah yang terakhir kali dia gunakan untuk membungkam para warga yang datang menggerebek. Tapi sialnya, asisten Ben tidak kunjung menjawab. Bagaimana mau menjawab, jika asisten Ben ada di salah satu mobil mewah yang terparkir di depan halaman rumah Rene.
Bersama Mama Louisa di dalam mobil yang memegang ponsel asisten Ben agar tidak mengangkat satu pun panggilan dari Lucas.
"Ben, waktunya sudah tepat belum untuk aku turun?"
Asisten Ben tersenyum kaku, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali. "Anda ingin turun? Untuk apa, Nyonya?"
"Memanaskan keadaan, aku ingin melihat anakku cepat-cepat menikah!"
"Kalau begitu, terserah Anda ingin turun sekarang atau nanti."
"Kalau begitu, sekarang saja!"
Mama Louisa turun dari mobil, tiap langkah yang dia ambil, terasa semakin mendebarkan untuk Rene dan Lucas yang terjebak di dalam rumah bersama dengan para Ibu-ibu sosialita.
"Lucas, bagaimana ini? Haruskah kita menikah dengan cara yang memalukan seperti ini?"
"Irene, aku merasa janggal."
"Maksudmu?"
Dan tatapan Lucas berubah horor saat para Ibu-ibu sosialita memberi jalan untuk Mama Louisa yang mengangkat dagu dengan penuh percaya diri. "Kalian sudah berbuat mesum, cepat menikah!"
Tuhkan.
Sudah Lucas duga.
"Mama?"
"Apa?! Meski aku yang melahirkanmu, melihat kamu begini, kamu tetap harus menikah sekarang!"
Benar dugaannya, ada dalang di balik penggerebekan part dua ini.
"Apa yang dulu juga Mama yang merencanakan?"
Mama Louisa memelotot kan matanya garang, "Merencanakan apa? Jangan fitnah kamu! Sudah cepat! Kalian harus menikah!!!"
"Mam, ini memalukan."
"Berisik! Cepat menikah sekarang atau Mama datangkan polisi!"
"Untuk apa mendatangkan polisi?"
"Supaya polisinya jadi saksi pernikahan kalian!"
Lucas menepuk kening, Rene juga ikut meringis mendengarnya.
Calon Ibu mertuanya ini memang selalu bertindak di luar dugaan.
"Ayo menikah! Sekarang!"
"Sekarang banget, Mam?"
"Kenapa? Kamu enggak mau menikah setelah berbuat mesum?!"
"Ya Tuhan, ini Mamanya siapa sih?"
"Mamamu lah!"
***
Wkwk, lucu banget camer😚🤣
300 komentar untuk selanjutnya yaa!!
BYEE sayang!!