Perpindahan Dimensi Sang Penu...

jeongsa14 tarafından

3.7M 242K 13.5K

Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Di... Daha Fazla

01 - Sang Penulis
02 - Lompatan Waktu
03 - Dimensi Kedua
04 - Sama Tapi Berbeda
05 - Suami Yang Tampan
06 - Tugas Seorang Istri
07 - Ibu Yang Patah Hati
08 - Opsi Kedua
09 - Keahlian Sang Penulis
10 - Kelemahan
11 - Pelayan Lancang
12 - Iel Sayang Mama
13 - Menjenguk Sekretaris
14 - Pendamping Acara
15 - Acara Di selenggarakan
16 - Hilangnya Rene
17 - Adik Yang Malang
18 - Kecemburuan
19 - Di Permalukan
20 - Terciduk
21 - Keraguan
22 - Aku Mencintainya
23 - Permainan Dimensi
24 - Teman Ghibah
25 - Tidak Pernah Akur
26 - Menikah Lagi
27 - Giorgio La Elguerro
28 - Wanita Sombong
29 - Wanita Kedua
30 - Kebanggaan Berselingkuh
31 - Ulah Duton
32 - Dia Pria Normal
34 - Irene Jossi
35 - Hidup Abadi
36 - Fakta Terkuat
37 - Pemimpin Baru
38 - Hilangnya Duton
39 - Memori Yang Hilang (1)
40 - Memori Yang Hilang (2)
41 - Memori Yang Hilang (3)
42 - Memori Yang Hilang (4)
43 - Mereka Berbeda
44 - Kebencian Terpendam
45 - Pengkhianatan
Menjadi Selingkuhan Sang Mafia
46 - Keberangkatan
47 - Berhasil
48 - Cara Kembali
49 - Menginginkan Kematiannya
50 - Menyusahkan
51 - Dunia Yang Sebenarnya
52 - Pertemuan
53 - Keindahan Di Kapal Pesiar
54 - Perbedaan
55 - Birmingham
56 - Pertemuan Kedua
57 - Mobil Bergoyang
58 - Tiga Minggu
59 - Kedatangan Ezekiel
60 - Lucas Vs Ezekiel
61 - Papa Viona
62 - Dia Harus Menikah!
63 - Bantuan Dari Rene
64 - Terciduk
65 - Mama Baru, Menantu Baru
66 - Hasil Tes DNA
67 - Yang Di Sembunyikan
68 - Gerbang Obfuscate
69 - Di Gerebek Part Dua
Tersedia Versi Pdf
70 - Pernikahan Mendadak
71 - Ending
Perpindahan Jiwa Gadis Penggoda
Daftar Harga Pdf
Jerat Takdir Dua Masa
Beli 2 Pdf Gratis 1

33 - Cemburunya Lucas

47.8K 3.2K 114
jeongsa14 tarafından

Melihat sepasang mata indah istrinya yang sembab, Lucas sangat tidak tega. Dia mengecup kedua kelopak mata Rene, juga mengecup keningnya cukup lama. Setelah memastikan Rene nyaman tertidur di atas ranjang dalam kamar ruang kerjanya, Lucas pun keluar kamar berniat untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda saat istrinya datang dengan menangis histeris.

"Tuan, James mengajukan surat pengunduran diri."

Kening Lucas berkerut, "Kenapa tiba-tiba?"

"Saya kurang tahu, tapi dari berita yang beredar. Ibu dari James baru keluar dari rumah sakit, James ingin fokus mengurus Ibunya."

"Baiklah, acc saja."

Lucas tak ambil pusing dengan surat pengunduran diri James, dia bisa menyuruh asisten Ben untuk mencari sekretaris baru. Tanpa tahu jika James menjadi alasan kenapa Rene menangis histeris seperti tadi, sebenarnya, Lucas masih ada meeting dengan staf yang tadi sempat tertunda tapi meninggalkan Rene setelah wanita itu banyak menangis, mana mungkin Lucas akan tega?

Dia pun menyibukkan diri dengan setumpuk berkas hingga pintu kamar terdengar terbuka, Lucas berbalik badan, melihat Rene dengan mata bengkak yang tampak lucu, berjalan sempoyongan ke arah Lucas. Beruntung Lucas langsung merangkul pinggangnya dan membawa Rene duduk di atas pangkuannya sedangkan Lucas kembali menatap ke arah laptop.

"Tadi aku pergi ke butik, aku buka dress di ruang ganti karena mau coba dress warna merah dan pink. Di sana ada Jenjam, aku pikir, dia tidak akan selera dengan tubuhku. Tapi kamu tahu apa?" Kedua mata Rene kembali berkaca-kaca, juga pandangan Lucas yang berhenti menatap laptop. "Pas di salon, aku mendapat fakta kalau Jenjam itu pria normal! Bahkan dia punya banyak teman kencan, huwa! Jenjam sudah lihat tubuhku, huhuhu!"

Tanpa sadar, kedua tangan Lucas membentuk kepalan kuat. Dia ingat, jika James baru saja mengajukan surat pengunduran diri. Apa mungkin karena kejadian ini? Makanya dia memilih menghindari masalah agar tidak kena amukan Lucas? Lucas benar-benar tidak rela tubuh indah wanitanya di lihat pria lain apalagi pria yang pandai mengelabui seperti James. Sialan!

Dengan pandangan tajam, Lucas menatap Rene. "Apa saja yang sudah dia lihat?"

Rene takut melihat tatapan tajam Lucas, tapi dia tetap menunjuk dada dan bagian bawahnya. Di saat itu juga, amarah Lucas memuncak. Pria itu menendang meja dengan kuat. Dia berdiri dengan Rene di gendongan depannya, "L-lucas?"

Tanpa bersuara, Lucas membawa Rene ke dalam kamar di ruang kerjanya. Pria itu membaringkan Rene ke atas ranjang dengan sangat hati-hati, "Kamu diam di sini. Aku tidak akan membiarkan pria yang telah melihat milikku bisa hidup damai diluar sana,"

"Lucas!"

"Tetap di sini sampai aku kembali, paham, sayang?"

Aura Lucas begitu dominan dan mengerikan, rasanya sulit melakukan hal selain mengangguk. Lucas pun pergi meninggalkan perusahaan, dia membawa anak buahnya yang lain sedangkan asisten Ben yang sangat Lucas percaya, mendapat tugas untuk menjaga Nyonya dari luar kamar dengan kesiagaan penuh.

Dalam mobil yang melaju kencang, Lucas tiada henti mengumpat. Yang ada di kepalanya, James pasti melihat tubuh telanjang istrinya padahal Rene masih memakai bra dan celana dalam, anggap saja tengah memakai bikini di pantai. Tapi pria seperti Lucas, tentu saja tidak akan memaklumi apa pun mengenai miliknya, miliknya yang tidak akan pernah bisa di miliki orang lain.

"Tuan, James melakukan penerbangan ke Singapura."

"Hentikan!"

Lucas memutar kemudi menuju bandara, semua anak buahnya dengan seragam hitam lengkap senjata tajam, memenuhi bandara. Mereka menyergap seorang pria yang tubuhnya mulai bergetar, "Bawa dia ke ruang eksekusi!"

Dengan kasar, James ditarik paksa anak buah Lucas yang menyeretnya ke sebuah ruang eksekusi. Bahkan melempar tubuhnya ke atas lantai yang becek akan cairan berwarna merah yang amis, "Kau .... Matamu sudah terlalu lancang menatap milikku, aku tidak akan membiarkanmu mati dengan memori terkait istriku yang masih kau simpan!"

"Suntikkan!"

Seorang pria dengan gerakan cepat dan sigap, menyuntikkan sebuah cairan ke lengan James. Membuat pria itu menatap linglung pada Lucas yang tersenyum miring, "Kau memang bagusnya mati dalam kondisi amnesia. Kau tidak boleh membawa bayang-bayang tubuh istriku di hari kematianmu sekali pun," tanpa ampun, Lucas mengambil sebilah belati dan menusuk tepat ke retina mata James, dia melakukannya berkali-kali.

Dia juga memakai Kampak untuk memisahkan tangan dan kaki James, Lucas benar-benar tidak memberi ampun bagi pria yang sudah melihat miliknya. Dengan sadis, Lucas mengambil palu yang sangat besar. Pria itu memukul kepala James, mengambil otaknya dan menginjak-injak dengan wajah dingin hingga semua yang ada pada tubuh James, hancur lebur.

"Ini hukuman untuk kalian yang berani melihat hal dalam diri milikku!"

Anak buah Lucas yang menyaksikan, bergidik ngeri melihatnya. Apalagi saat Lucas dengan santai mencuci kedua tangannya di bawah air mengalir wastafel, dia juga membasuh wajah dan membersihkan bercak darah dari lehernya. Tidak lupa dia masuk ke dalam sebuah ruangan yang dominan warna gelap dengan nuansa remang-remang.

Lucas mengambil setelan jas hitam, dia mengganti pakaiannya sebelum kembali menemui sang istri. Dalam perjalanan menuju kantor kembali, Lucas melihat ada sebuah toko bunga. Pria itu tiba-tiba menjadi pria romantis dengan mendatangi toko bunga, "Persiapkan semua jenis bunga yang menyatakan perasaan cinta!"

Pelayan yang menjaga, tersenyum dengan ramah. "Anda pasti adalah pria yang sangat mencintai kekasihnya, tunggu sebentar ya, Tuan. Akan kami siapkan sesegera mungkin!" Lucas mengangguk, dia duduk di kursi yang di sediakan sambil memandang wajah cantik istrinya yang menjadi wallpaper di ponselnya.

"Ini, Tuan."

"Besar juga," Lucas sedikit terkejut mengetahui jika bunga pesanannya akan sebesar ini. Tapi tak urung dia menyelesaikan pembayaran dan pergi dengan membawa bunga yang akan dia berikan pada Rene.

Sedangkan di dalam ruang kerja Lucas, Rene yang merasa bosan di dalam kamar, memutuskan untuk duduk di meja kerja Lucas. Wanita itu melihat kerjaan yang menumpuk, kerjaan yang belum sempat Lucas selesaikan dan pasti, karena ulah dirinya yang aneh. Karena merasa tak enak hati, Rene pun mengerjakan semua pekerjaan Lucas yang anehnya, otak ini seperti menerima saja semua isi dalam berkas.

Apa mungkin, ini salah satu kelebihan dirinya di dimensi kedua? Bukan pandai membuat alur, tapi pandai mencerna tiap kalimat dalam berkas yang berhubungan dengan bisnis. Buktinya, dengan kaca mata yang bertengger di hidung mancungnya, Rene berhasil mengerjakan semua pekerjaan Lucas satu persatu dan aksi sang istri yang duduk di meja kerjanya, mengejutkan Lucas.

"Sayang?"

Rene tersenyum manis melihat kedatangan Lucas dengan buket besar bunga, dia membalas kecupan Lucas pada bibirnya juga berucap terima kasih sembari mengambil alih memeluk buket bunga. "Sayang, ternyata kau sangat seksi dengan kaca mata seperti ini,"

Rene pun tertawa, "Lebih seksi dengan kaca mata atau tanpa pakaian?"

"Tentu saja tanpa pakaian!"

Dan keduanya tergelak, berciuman mesra sampai melupakan asisten Ben yang masih duduk bak patung di sofa.

***

Okumaya devam et

Bunları da Beğeneceksin

10.1M 1.2M 62
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
739K 43.4K 68
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
3.4M 266K 65
Diana Anggita Dwitama, gadis dengan kondisi tubuh sakit-sakitan bahkan untuk berjalan saja dia kesulitan. Kecewa pada diri sendiri ditambah dengan ke...
14.5M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...