"Kenapa banyak sekali wanita yang menjadi tokoh ketiga dalam rumah tanggaku?"
"Karena itu ujian untuk pernikahanmu, Rene. Tuhan tahu, kau akan mudah menyingkirkan pria yang mendekatimu tapi tidak dengan wanita yang mendekati Lucas. Dia pria tampan dan memiliki harta kekayaan yang melimpah, di dekati banyak wanita adalah hal biasa untuknya."
"Tapi apa harus? Aku benci dengan semua pelakor di dunia ini, Duton. Aku muak melihat mereka semua yang bertindak seperti tidak punya harga diri, mereka mempermalukan gender wanita. Aku sebagai wanita, merasa sangat-sangat malu!"
Rene melempar batu di tangannya ke danau di depan sana, "Aku ingin kembali ke duniaku, Duton. Aku tidak ingin di sini, usiaku di sini memang sudah tiga puluh tahun tapi jiwaku seakan stuck di usia dua puluh delapan tahun. Usia di mana aku masih sibuk memikirkan, di terbitkan di penerbit mana karya-karyaku?"
"Irene, kau abadi di sini. Kau tidak bisa kembali ke dimensi pertama, tidak ada cara apa pun untuk kau kembali ke sana. Nikmati apa yang ada, pastikan perasaanmu, benar kau mencintainya atau tidak? Jika tidak, masih banyak pria tampan di dunia ini yang menginginkan dirimu, Rene. Jangan ragu untuk mengikuti apa kata hatimu,"
"Duton, kau pria yang jantan. Bisakah kau saja yang menjadi suamiku?"
"Apa kau siap menjadi setan sepertiku? Kau menganggap aku sebagai setan kan?"
"Tidak, sekarang aku menganggap dirimu sebagai vampire."
"Terserah," Duton menghilang dengan asap putih yang pastinya memudar. Meninggalkan Rene yang menghela napasnya kasar, Rene jadi penasaran, alasan apa yang membuat Giorgio meninggalkan dirinya. "Aku baru mampir ke sini tapi sudah banyak yang mati. Friska dan keluarganya, pria yang menculik aku, Gideon, Viona, nanti siapa lagi yang akan mati karena aku?"
"Dunia ini mengerikan, aku butuh sahabatku, semua sahabatku."
"Duton! Jika aku bunuh diri, apa aku akan terlahir kembali?"
Sayup-sayup, terdengar jawaban atas pertanyaannya. "Tidak, kau abadi di sini."
"Sial!"
***
"Sayang, are you okay?"
Rene menatap Lucas lalu mengangguk, entah mengapa, perasaannya pada Lucas seperti biasa saja. Seperti tidak ada sesuatu yang menarik, yang membuatnya menginginkan Lucas. "Lucas, aku ingin tidur dengan Ezekiel."
"Baiklah, selamat tidur, sayang."
Rene pergi ke kamar Ezekiel, wanita itu memandang wajah tampan Ezekiel. "Jika Tuhan memberi Mama kesempatan untuk memilih takdir, Mama akan tetap memilihmu sebagai anak Mama tapi tanpa Papamu. Mama tidak suka pria yang tidak memiliki pendirian dan tidak tegas sama sekali, Mama tidak tahu apa yang terjadi lima tahun lalu tapi yang pasti, sesuatu yang besar pasti sudah terjadi kan?"
Dia mengecup lama kening Ezekiel lalu berbaring di samping putra tampannya, tanpa tahu jika Ezekiel mendengar semuanya. Bocah laki-laki itu menatap Mamanya yang dengan mudah terlelap, "Jika Tuhan melahirkan kembali diriku, aku akan tetap memilih Mama sebagai Mama terbaikku. Aku tahu, perjalanan Mama menjalani hidup selama ini memang tidak mudah. Aku ingin Mama bahagia dan terlepas dari belenggu kesakitan,"
"Butuh ribuan tahun untuk manusia menemukan takdir yang sesuai dengan keinginannya," Kening Ezekiel berkerut, dia mendengar sebuah suara tapi tidak melihat siapa yang bicara. Dia pun pelan-pelan turun dari ranjang, pergi ke balkon dan memeriksa semua ruangan di kamarnya, bahkan dia memeriksa kolong ranjang. Tidak ada satu pun wujud yang terlihat. "Tidak perlu mencari aku, cukup tahu jika aku ada dan suaraku bisa kau dengar."
Ezekiel pergi ke balkon, dia menatap lurus ke depan. "Kenapa harus menunggu ribuan tahun? Jika ada jam yang bisa di percepat, apa takdir tidak bisa di percepat juga?"
"Kau bukan dewa, Ezekiel. Takdirmu ada di tangan pengendali takdir, jika kau ingin takdir yang sesuai harapanmu, maka tunggu kau melalui ribuan tahun untuk menemukan, takdir pilihan."
"Kau seperti menyampaikan misteri dalam bentuk teka-teki,"
"Bukan untukmu, tapi untuk Ibumu."
"Ibuku? Kenapa harus Ibuku? Biarkan dia bahagia, jangan berikan beban apa pun untuknya!"
"Tidak bisa, dia sudah melewati batas dimensi dan dia harus melalui segalanya."
"Dimensi?"
Hening.
"Dimensi apa? Tolong jawab!"
"Hello?"
***
Daeva Ludovic
&
Lucas La Elguerro
Rene mengusap barang temuan tidak sengaja di dalam gudang, niat hati ingin mencari sesuatu yang mungkin akan menarik, dirinya malah menemukan undangan dengan nama yang mengejutkan. "Undangan pernikahan? Apa mereka pernah menikah?" Rene kembali mengeluarkan isi kardus yang tadi menjadi tempat dirinya menemukan undangan.
Seakan puzzle perlahan-lahan membentuk sempurna, Rene menata semua barang temuannya ke atas lantai. Ada undangan pernikahan yang dia temukan pertama, ada termometer, ada test pack, ada foto USG, dan terakhir .... Ada pisau dengan sisa darah kering. Rene mengerutkan kening, "Apa maksud dari semua ini?"
"Jika aku gabungkan, setelah menyebar undangan, apa ada yang demam? Karena di sini ada termometer tapi juga ada test pack, foto USG, dan pisau dengan darah kering. Maksudnya apa? Duton! Duton bantu aku! Aku mungkin tidak akan meminta opsi kedua untuk mengingat memori, tapi tolong bantu aku memecahkan misteri lima tahun lalu! Aku membutuhkan semua itu!"
Segumpal asap putih muncul, Rene tersenyum. "Duton, aku tahu, kau tidak akan membiarkan aku tersesat sendirian kan?"
"Aku hanya datang untuk membantumu, Irene."
"Aku tahu itu! Bisa tolong jelaskan tentang benda-benda ini? Kenapa semuanya ada di gudang?"
Tanpa bisa Rene lihat wujudnya, Duton menatap ke atas. "Mereka gagal menikah di dimensi pertama,"
Deg.
"Gagal menikah? Dimensi pertama?!"
"Mereka mengalami perpindahan dimensi seperti dirimu, tapi mereka memilih opsi kedua dengan melupakan memori dimensi pertama yang menurut mereka kelam. Kecuali untuk Lucas, dia pindah dengan wajah yang berbeda. Termometer yang kau pikir ada yang demam, jawabannya benar. Sebelum pindah dimensi dan gagalnya pernikahan, Daeva demam ...."
".... Dia memutuskan untuk ke rumah sakit agar tidak mengganggu acara pernikahannya nanti, tapi Dokter mengatakan, jika dia hamil. Test pack dan foto USG itu yang menjadi bukti jika dia ketahuan hamil beberapa hari sebelum pernikahan tiba. Pisau dengan darah kering, dia di bunuh Lucas karena Lucas yang kecewa mengetahui dia hamil anak pria lain. Lalu mereka berpindah dimensi ke sini, dengan ingatan dimensi pertama yang hilang. Jika kau memilih opsi kedua, kau juga akan bernasib sama seperti mereka."
"Apa hanya kami bertiga yang berpindah dimensi?"
"Tidak, semua yang ada di dimensi kedua adalah orang yang sama dengan di dimensi pertama. Hanya saja, mereka memilih melupakan memori pada dimensi pertama dan kau, satu-satunya yang memilih mengingat memori di dimensi pertama. Pilihanmu sudah sangat tepat, Irene."
"Jadi, apa mereka?"
"Mereka di pertemukan, karena di dimensi pertama, mereka memiliki ikatan. Jadi di dimensi kedua, mereka pun akan selalu terhubung dan bertemu. Seperti dirimu dengan Giorgio,"
"Rumit ya?"
"Inilah yang di sebut permainan dimensi,"
***
200 komentar untuk selanjutnya.
BYEE!