Perpindahan Dimensi Sang Penu...

By jeongsa14

3.7M 242K 13.5K

Selama 28 tahun hidup, Rene sama sekali tidak memiliki pikiran untuk menikah apalagi sampai memiliki anak. Di... More

01 - Sang Penulis
02 - Lompatan Waktu
03 - Dimensi Kedua
04 - Sama Tapi Berbeda
05 - Suami Yang Tampan
06 - Tugas Seorang Istri
07 - Ibu Yang Patah Hati
09 - Keahlian Sang Penulis
10 - Kelemahan
11 - Pelayan Lancang
12 - Iel Sayang Mama
13 - Menjenguk Sekretaris
14 - Pendamping Acara
15 - Acara Di selenggarakan
16 - Hilangnya Rene
17 - Adik Yang Malang
18 - Kecemburuan
19 - Di Permalukan
20 - Terciduk
21 - Keraguan
22 - Aku Mencintainya
23 - Permainan Dimensi
24 - Teman Ghibah
25 - Tidak Pernah Akur
26 - Menikah Lagi
27 - Giorgio La Elguerro
28 - Wanita Sombong
29 - Wanita Kedua
30 - Kebanggaan Berselingkuh
31 - Ulah Duton
32 - Dia Pria Normal
33 - Cemburunya Lucas
34 - Irene Jossi
35 - Hidup Abadi
36 - Fakta Terkuat
37 - Pemimpin Baru
38 - Hilangnya Duton
39 - Memori Yang Hilang (1)
40 - Memori Yang Hilang (2)
41 - Memori Yang Hilang (3)
42 - Memori Yang Hilang (4)
43 - Mereka Berbeda
44 - Kebencian Terpendam
45 - Pengkhianatan
Menjadi Selingkuhan Sang Mafia
46 - Keberangkatan
47 - Berhasil
48 - Cara Kembali
49 - Menginginkan Kematiannya
50 - Menyusahkan
51 - Dunia Yang Sebenarnya
52 - Pertemuan
53 - Keindahan Di Kapal Pesiar
54 - Perbedaan
55 - Birmingham
56 - Pertemuan Kedua
57 - Mobil Bergoyang
58 - Tiga Minggu
59 - Kedatangan Ezekiel
60 - Lucas Vs Ezekiel
61 - Papa Viona
62 - Dia Harus Menikah!
63 - Bantuan Dari Rene
64 - Terciduk
65 - Mama Baru, Menantu Baru
66 - Hasil Tes DNA
67 - Yang Di Sembunyikan
68 - Gerbang Obfuscate
69 - Di Gerebek Part Dua
Tersedia Versi Pdf
70 - Pernikahan Mendadak
71 - Ending
Perpindahan Jiwa Gadis Penggoda
Daftar Harga Pdf
Jerat Takdir Dua Masa
Beli 2 Pdf Gratis 1

08 - Opsi Kedua

90.2K 5.7K 22
By jeongsa14

Mulutnya menganga, dia menatap tidak percaya pada semua keindahan di rooftop lantai 10. Rene baru menyadari, jika kediaman ini sangat luas luar biasa. Ada begitu banyak bangunan lain di sekeliling, bangunan yang berada mengelilingi kediaman utama ini. Dari kejauhan, Rene melihat ada lapangan berkuda, lapangan golf, lapangan basket, lapangan sepak bola, dan masih banyak lagi.

Seberapa kaya Lucas di Negera ini? Kekayaannya seperti tidak manusiawi dan sangat fantasi, tapi tidak masalah, karena Rene akan ikut menikmati semuanya. "Di mana kamar kita, Lucas?"

"Di sana, ayo ikut aku."

Rene kembali terpukau, melihat kamar yang jauh lebih luas dan mewah dari kamar di lantai 4. "Ini indah! Aku mau tidur di sini!"

"Dengan senang hati, sayang."

Rene tersenyum manis ke arah Lucas, jika sikap Lucas semanis ini pada dirinya, Rene semakin penasaran dengan kehidupannya 5 tahun lalu di sini. Dia pun masuk ke dalam kamar mandi, dia mencoba mengajak bicara si Duton. "Dut, gue penasaran sama kehidupan gue lima tahun lalu."

"Bisakah hilangkan kata gue? Kau semakin tidak cocok dengan kalimat itu!"

"Ish, iya-iya! Aku penasaran sama kehidupanku di lima tahun lalu, bisa jelaskan?"

"Bisa, tapi ada syaratnya."

"Syarat? Apa syaratnya?"

"Jika kau ingin mengingat kehidupanmu lima tahun lalu atau bahkan dari kamu lahir di dimensi kedua tapi dengan ingatanmu tentang dimensi pertama hilang. Saat ini, kau masih menggunakan opsi kebalikannya. Kau mengingat kehidupanmu di dimensi pertama tapi lupa dengan kehidupanmu di dimensi kedua,"

"Kalau aku memilih opsi pertama, apa aku juga akan melupakan dirimu?"

"Tidak, karena aku ada sebagai jin pendamping. Kau membutuhkan aku suatu saat, tapi aku sarankan, tetap memilih opsi kedua karena kehidupan dimensi pertama yang akan membantumu menyelesaikan permasalahan di dimensi kedua."

"Tapi aku penasaran!"

"Lambat laun, kau akan tahu segalanya. Bersabarlah,"

Setelah itu, si Duton menghilang seperti asap. Rene pun mengembuskan napasnya kasar, dia membasuh wajahnya dan keluar untuk sarapan bersama dengan Lucas di lantai dasar.

***

Di meja makan, sudah ada si Tuan muda Elguerro yang menatap jengah kedatangan Lucas dan Rene. Berbeda dengan Lanie yang merasa ikut bahagia saat Tuan dan Nyonya turun dengan bergandengan tangan. Mereka terlihat serasi, apalagi saat Lucas mengusap puncak kepala putranya, semakin terlihat manis saja keluarga harmonis ini.

"Iel, jaga sorot matamu."

Ezekiel mendengus dan membuang pandangannya, Rene melihat Ezekiel dengan perasaan campur aduk. Mereka pun menikmati sarapan dalam diam, selesai sarapan, Lucas membawa putranya ke ruang keluarga. "Aku harus pergi, ada latihan basket." Ezekiel sudah berdiri tapi Lucas menatapnya tajam dan memintanya untuk kembali duduk, dia pun mendengus dingin.

"Kamu ini kenapa? Papa sudah berkali-kali bilang, buang sikap tidak sopanmu, Ezekiel!"

"Tidak bisa sebelum Papa kembalikan Mamaku!"

Rene mengerutkan keningnya, tambah bingung saat mendengar ucapan Lucas. "Mamamu sudah ada di sini! Siapa lagi yang kau cari?!"

"Dia bukan Mamaku! Perusak ini hanya datang sebagai benalu dalam hidupku!"

Kenapa .... Kenapa rasanya sangat sakit ya Tuhan? Rene mencoba mengendalikan dirinya meski hatinya tercabik-cabik dan Rene ingin sekali menangis saat ini. Dia tidak mudah menangis, tapi ketika di bentak dengan sarkas oleh anaknya sendiri, rasanya sangat menyakitkan. Rene lebih memilih, di bentak puluhan orang asing dari pada harus di bentak anaknya sendiri.

"Ezekiel!"

Tanpa melirik Ayahnya, Ezekiel berdiri dan pergi meninggalkan kediaman juga Rene yang sepasang matanya mulai berkaca-kaca. Lucas tidak tega, pria itu pun memeluk Rene dengan erat. "Kau bisa anggap aku tidak ada, aku tidak mendengar apa pun!"

Hati Lucas ikut sakit, mendengar suara tangis istrinya yang sesenggukan. "Jangan salah paham ya, sayang. Iel hanya merindukan Ibunya,"

"Ibunya? Kau melukai hatiku, Lucas." Dia menjauh dari Lucas, membuat pria itu menggeleng cepat.

"Sayang! Maksudku─"

Dengan tatapan kosong, Rene berjalan ke taman belakang. Wanita itu duduk di tepi kolam renang dengan kaki yang terjulur masuk ke dalam air. Dia menatap lurus, "Apa aku bukan Ibunya?"

"Kau berharap apa? Di anggap istri yang sempurna juga Ibu yang sempurna? Sayangnya, kau hanya wanita cacat!"

Rene mengeraskan rahangnya tapi dia tidak menoleh, suara Viona sudah tidak asing untuknya, jelas karena di dimensi pertama, Viona adalah sahabat Rene. "Wanita cacat ini juga bisa membuatmu lebih cacat! Jadi tolong jaga ucapanmu," Rene bicara dengan nada datar, tidak ada emosi atau ketakutan.

"Haha! Kau kira, aku takut dengan wanita sepertimu? Yang rela mengangkang dan mengemis cinta kembali setelah mencampakkannya?" Ucapan Viona seperti teka-teki berbentuk puzzle untuk Rene, tapi dia mencoba mengabaikan. "Jangan pura-pura tidak mendengar atau amnesia, Irene Jossi. Kau hadir di sini hanya sebagai perusak! Benalu!"

"Tapi aku di cintai pria yang sangat kau cintai, begitu saja, kau sudah kalah telak dariku, Viona."

Rene berdiri dan meninggalkan Viona yang mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Rene bergegas naik ke lantai 10. Dia juga fokus berbicara dengan Duton, "Aku sudah memiliki keputusan. Aku ingin mengingat semua ingatanku di dimensi kedua dan melupakan semua ingatanku di dimensi pertama!"

"Pilihan yang kurang tepat, tapi tidak masalah karena bukan aku yang membuat keputusan." Duton agak menjauh, "Berbaring di atas ranjang. Kau akan tidur beberapa hari, selama proses pengembalian ingatanmu."

"Tidur beberapa hari?"

"Anggap saja kau sedang koma tanpa sebab, sudah! Pejamkan mata!"

Rene mendadak ragu, "Apa aku tidak bisa mengingat setengah-setengah? Tidak perlu dari aku lahir di dimensi kedua, cukup dari lima tahun lalu saja dan tolong, jangan hapus ingatanku tentang dimensi pertama."

"Ini bukan waktunya untuk negosiasi, Irene. Kau tidak bisa memilih dan membuat keputusan sesuka hatimu, jika ragu, jangan lakukan."

Rene berpikir dengan begitu keras, di satu sisi, dia penasaran dengan kehidupannya di dimensi kedua sebelum dia mengingat memori di dimensi pertama. Tapi jika ingatan di dimensi pertama hilang, Rene juga memiliki kekhawatiran. "Tapi aku penasaran dengan kejadian lima tahun lalu, Duton. Anakku sendiri, bahkan mengatakan jika aku perusak dan benalu."

Hatinya kembali terasa sakit, "Anakku sendiri tega membentakku, Duton. Aku hanya ingin mengingat apa kesalahan fatalku di masa lalu sampai anakku menunjukkan kebenciannya padaku, aku hanya ingin meminta maaf setelah aku tahu apa kesalahanku padanya."

"Cukup dekati dia dan perhatikan dia baik-baik, Irene. Kau akan mendapat semua jawaban dari pertanyaanmu, tidak perlu mengingat masa lalu yang hanya akan melukaimu."

"Melukaiku?"

"Irene, aku memang tidak bisa menunjukkan siapa aku dan bagaimana wajahku di depanmu. Karena aku sangat menjaga perasaanmu, pilihlah opsi kedua. Kau akan mendapatkan semua jawaban dari kebingunganmu secara bertahap tanpa perlu mengingat masa lalu, percaya padaku."

"Sedikit saja, Duton. Tolong beri tahu aku, siapa Ibu yang anakku maksud? Apa aku Ibunya? Jika bukan, aku akan menjauh sesuai keinginannya."

"Jangan sesekali mencoba untuk menjauhinya atau dia akan semakin terobsesi pada kekejaman iblis! Dia anakmu, Irene. Apa kau tidak bisa merasakan ikatan batin di antara kalian berdua?"

Ikatan batin? Benar, Irene Jossi sangat merasakannya. Terutama hatinya yang sangat sakit hanya saat melihat tatapan tajam anaknya.

Rene menunduk, "Jangan gegabah, Irene. Tetap bertahan pada opsi kedua, aku pergi."

***

Continue Reading

You'll Also Like

122K 5.7K 39
Tamat!! Sebelum baca wajib vote, comen, share, dan fallow Seorang wanita yang lelah akan hidupnya didunia yang kejam pada dirinya, tapi malah dipe...
Pengantin Iblis By Khalisa

Mystery / Thriller

222K 14.1K 43
"Kau telah terikat dengannya, Alana." Malam itu burung gagak membawa kabar buruk yang akan menghancurkan seluruh hidup Alana, sebuah kutukan yang mem...
739K 43.4K 68
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
2.5M 282K 55
[ SELESAI ] Selamat membaca. sorry if there is a typo(s) Dia, Lorraina Vabella. Dia gadis cantik yang angkuh. Dia gadis manis yang sombong. Dia sehar...