MY PETER PAN [END]

By storiisar

270K 18.8K 565

-Raphael hadrian darmawan- Seorang cowo yang berprofesi sebagai ceo diperusahaan DARMAWAN. Memiliki wajah tam... More

E X T R A P A R T
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA SATU
DUA DUA
DUA TIGA
DUA EMPAT
DUA LIMA
DUA ENAM
DUA TUJUH
DUA DELAPAN
DUA SEMBILAN
TIGA PULUH
TIGA SATU
TIGA DUA
TIGA TIGA
TIGA EMPAT
TIGA LIMA
TIGA ENAM
TIGA TUJUH
TIGA DELAPAN
TIGA SEMBILAN
EMPAT PULUH
EMPAT SATU
EMPAT DUA
EMPAT TIGA
EMPAT EMPAT
EMPAT LIMA
EMPAT ENAM
EMPAT TUJUH
EMPAT DELAPAN
EMPAT SEMBILAN
LIMA PULUH
LIMA SATU
LIMA DUA
LIMA TIGA
LIMA EMPAT
LIMA LIMA
LIMA ENAM
LIMA TUJUH
LIMA DELAPAN
LIMA SEMBILAN
ENAM PULUH
ENAM SATU
ENAM DUA
ENAM TIGA
ENAM EMPAT
ENAM LIMA
ENAM ENAM
ENAM TUJUH
ENAM DELAPAN
ENAM SEMBILAN
TUJUH PULUH
Iklan
TUJUH SATU
TUJUH DUA
TUJUH TIGA
TUJUH EMPAT
TUJUH LIMA
TUJUH ENAM
TUJUH TUJUH
TUJUH DELAPAN
TUJUH SEMBILAN
DELAPAN PULUH
DELAPAN DUA
DELAPAN TIGA (TAMAT)

DELAPAN SATU

2.3K 149 2
By storiisar

Pagi ini Ginny sudah heboh mengedor-gedor pintu El agar dirinya segera bangun.

"BANGUN ATAU BUNDA TINGGAL NIH EL!"

"IYA BUNDA INI UDAH BANGUN" jawab El ikut berteriak.

"Ayah jangan tidur lagi!" peringat Ginny.

Rizal yang sedang duduk di sofa yang berada di lantai dua ini pun berusaha memaksakan matanya agar tetap terbuka.

"Mending ayah mandi aja sana biar lebih fresh"

"Bunda kerajinan masih jam 5 pagi udah bangunin ayah dan El"

"Hari ini kan Sabtu yah pasti jalan tol macet jadi kita harus berangkat lebih pagi" bawel Ginny.

"Mandi sekarang yah!" perintah Ginny sambil melototkan matanya.

Rizal yang di pelototi seperti itu pun langsung ngacir kedalam kamar.

Ginny pun ikut masuk kedalam kamar, ia cek lagi apakah semua keperluan mereka selama disana sudah di masukan kedalam koper.

"Udah aman"

Ceklek

"BUNDA EL BAWA BAJU APA AJA" heboh El karena ternyata semalam dirinya lupa untuk packing baju-baju nya

"KAMU BELUM SIAP-SIAP EL?! Kan semalam bunda udah bilang sebelum tidur siapin baju sama kebutuhan kamu buat disana" geram Ginny.

"Maaf bunda El lupa semalam langsung tidur" cengir nya tanpa rasa bersalah.

Memang jika mereka sedang ada acara jalan-jalan keluarga maka El lah si tukang pelupa, Ginny si heboh dan bawel agar semua rencana tetap berjalan sesuai tujuan mereka, dan Rizal si santuy-santuy aja.

"Udah ayo ambil kopermu bunda siapin baju-baju kamu"

Dengan gerak cepat Ginny berjalan masuk kedalam kamar sang anak.

Tangannya pun mulai memilih-milih baju mana yang akan El kenakan selama di sana.

Sedangkan El sedari tadi pun sibuk mangambil laptop, handphone, ipad dan juga berbagai macam kabel cas-cas an.

"Tas hitam El kemana ya bun"

"Lah kamu taro nya dimana"

"Gak tau El lupa"

"Ya ampun El"

Dengan terpaksa Ginny menghentikan kegiatan memilih-milih baju El dan membantu sang anak untuk mencari tas nya terlebih dahulu.

"Itu tas kamu disitu El" kesal Ginny sambil menunjuk ke atas lemari pakaian El.

Padahal jelas-jelas tas nya kelihatan ada disana, tapi memang dasarnya mata El yang rabun.

"Eh iya bun, El gak lihat" cengir nya.

Ginny pun kembali ke pekerjaan awal nya.

"Nih baju yang kamu bawa selama ke Surabaya, mana kopermu?"

"Nih bun"

Ginny pun mulai menata-nata baju El kedalam koper.

"Kamu gak bawa perlengkapan mandi El?"

"Oh iya bunda, El lupa!" dengan cepat dirinya masuk kedalam kamar mandi dan mengambil perlengkapan mandinya.

"Handuk jangan lupa"

El yang lupa mengambil handuk pun kembali masuk kedalam kamar mandi, Ginny yang melihat itu dengan sabar mengelus dada nya.

"Sabar Gin, sabar jangan darah tinggi anak lo emang tukang pelupa kaya nenek-nenek" batin Ginny berusaha menyabarkan dirinya.

"Nih bunda udah semua"

"Ada yang ketinggalan lagi gak?"

"Gak ada bunda"

"Bagus, kamu udah mandi?"

"Udah bun tinggal ganti baju pergi"

"Yaudah ganti baju, terus turun kebawah sekalian bawain koper-koper kedalam mobil" perintah Ginny.

"Tapi El udah laper bunda" rengek nya.

"Nanti habis itu kita sarapan El, buruan lakuin yang apa bunda suruh barusan!"

"Iya"

Ginny pun langsung masuk kedalam kamar nya lagi, kini dirinya harus mengelus dadanya lagi karena melihat Rizal yang selesai mandi malah main game di handphone nya.

"AYAH!" teriak Ginny.

"Eh iya bun apa?" ujar Rizal dengan cepat dirinya mematikan game di handphone nya.

"Bantuin El sana turun-turunin koper nya, bunda mau mandi. Habis itu kita sarapan terus langsung berangkat"

"Iya bundaku yang cantik" gombal Rizal agar sang istri tidak marah-marah lagi.

Dengan cepat Rizal membantu El untuk menurunkan semua koper-koper mereka.

~~~

"Bi kami pamit pergi dulu ya, tolong titip rumah, kalau ada apa-apa langsung hubungi kami ya. Habis ini kamu dan mang Ujang pergi ke supermarket beli persediaan makan kalian selama seminggu. Jangan sampai lupa rumah di bersihin"

"Iya bu, makasih banyak. Ibu gak perlu khawatir nanti pas pulang ke sini lagi keadaan rumah tetap bersih kinclong"

"Iya iya saya percaya sama kamu" senyum Ginny.

"Mawar jangan lupa di pandiin ya Sur" peringat Rizal.

"Bapak tenang aja nanti bapak pulang mereka tumbuh subur"

"Oke oke. Kamu juga Jang mobil yang satu lagi dipanasin kalau tiap pagi"

"Siap pak!"

"Yaudah kalau gitu kami berangkat dulu ya"

"Hati-hati bu, pak, den"

"Bye bye Bu Surti, Pak Ujang" ujar El sambil melambaikan tangan nya.

Sekarang adalah El yang bertugas untuk menjadi supir, nanti jika dirinya sudah lelah baru Rizal yang akan menggantikan nya.

"Berapa jam perjalanan nya yah?" tanya El dengan mata yang fokus ke jalan.

"9 sampai 10 jam"

"Mending ayah tidur biar nanti kalau El udah capek bawa mobil nya mata ayah udah fresh" saran nya.

"Ide bagus kamu" setuju Rizal.

Rizal pun mulai memejamkan matanya, sedangkan Ginny baru masuk mobil langsung tertidur dengan lelap.

El yang merasa kesepian pun langsung menyalakan musik di radio mobil.

Selama di perjalanan Ginny dan Rizal kerjaan nya hanya tidur. El tebak mereka akan sampai di Surabaya sekitar jam 6 sampai 7 sore.

Perjalanan yang tidak macet membuat mobil mereka cepat lebih sampai, tak terasa mobil sudah masuk di kawasan Solo.

"El nanti kalau ada rest area berhenti dulu, kita makan siang"

"Iya yah"

Tepat tak lama setelah Rizal berbicara seperti itu terdapat sebuah rest area, El pun langsung membelokkan mobil nya.

"Aww bokong bunda kerasa tebal banget" keluh Ginny.

"Gimana gak pegel bunda dari tadi tidur doang" sindir Rizal.

"Ayah juga sama dari tadi tidur" timpal El.

Rizal yang di sindir balik oleh El pun hanya bisa menampilkan deretan gigi nya.

"Udah udah ayo masuk, bunda udah laper banget"

Mereka bertiga pun masuk kedalam rest area dan memutuskan untuk makan soto agar badan mereka lebih hangat.

"habis ini gantian biar ayah aja yang bawa mobil nya, kamu nanti tidur aja kasihan tuh mata kamu udah lelah"

"iya yah"

"berapa jam lagi kita sampai di Surabaya nya yah?" tanya Ginny.

"jam 6 atau gk jam 7 perkiraan kita udah sampai di Surabaya bun"

Setelah selesai makan mereka pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalan.

Akhirnya mereka semua sudah sampai di Surabaya, dengan cepat Rizal menjalankan mobil menuju hotel penginapan.

"ini pak, bu kunci kamarnya. Nomor 71 dan 72 ya" ujar resepsionis hotel.

"terimakasih mas"

Setelah dikasih kunci kamar mereka semua yang sudah kelelahan selama di perjalanan pun langsung masuk kedalam kamar masing-masing, dan memutuskan untuk langsung tidur.

~~~

Tok... Tok... Tok

"El bangun ayo sarapan" panggil Ginny dari luar kamar.

El yang tidurnya mulai terganggu pun langsung membuka matanya.

"El bangun" panggil Ginny lagi.

"iya iya bunda El udah bangun kok, tunggu sebentar El mau cuci muka dulu" ujarnya sambil mengucek-ngucek matanya.

"bunda sama ayah tunggu dibawah ya"

"iya"

Dengan cepat El beranjak dari tempat tidurnya dan mencuci muka nya.

"iya dek, aku sama keluargaku udah sampai di Surabaya semalam"

"...."

"iya maaf gk sempet kabarin semalem orang kita semua sampai hotel langsung tepar pada tidur. Kecapean di jalan" kekeh Rizal.

"ayah telponan sama siapa bun?" tanya El yang baru sampai di lantai bawah.

"tante keisya"

"iya dek nanti siang kita main kerumah kamu kok"

"...."

"iya dek"

Tuttt

"kenapa Keisya yah?" tanya Ginny.

"engga dia cuman nanya kenapa semalam kita gk kasih kabar ke mereka. Oh iya bunda udah kasih tahu bi Surti kita udah sampai di Surabaya?"

"udah kok yah, tadi bunda langsung telpon bu Surti"

"yaudah yuk kita sarapan terus mandi siap-siap ke rumah Keisya, udah di tunggu juga sama si Dito"

Mereka semua pun langsung mengambil menu sarapan yang sudah di sediakan di hotel ini.

Setelah selesai makan, El pamit kekamar nya duluan karena tiba-tiba perutnya mules.

"langsung mandi ya, nanti jam 8 udah di bawah"

"siap bun"

Setelah menyelesaikan urusan nya dikamar mandi, El langsung memilih pakaian mana yang akan ia kenakan.

"ini aja deh"

Setelah dirasa penampilan nya sudah rapih El pun langsung meraih dompet, ipad dan juga handphone nya.

Ceklek

"Eh El udah siap?" tanya Rizal yang baru keluar dari kamarnya.

"udah yah, bunda mana?"

"bunda didalam masih dandan, ayo kita turun duluan aja"

El dan Rizal pun turun ke bawah, tak lama Ginny datang menghampiri mereka.

"ayo yah"

"biar El aja yang bawa mobil nya yah"

Mereka pun langsung berjalan menuju rumah tante Keisya.

Jarak hotel tempat penginapan nya dan rumah Keisya memang dekat, hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Tok... Tok.. Tom

"assalamualaikum"

"waalaikumsalam eh mbak Ginny, ayo masuk mbak, mas El" sapa Keisya yang membuka kan mereka pintu.

Ternyata didalam sudah ada Dika yang sedang menggendong anak pertama mereka. Memang jarak umur antara Rizal dan Keisya cukup jauh.

"yaampun cantik banget sih keponakan budhe" histeris Ginny.

"boleh gendong gk Kei?" izin Ginny.

"boleh dong mbak masa gk boleh. Duduk El, mas ama mbak udah pada sarapan belum?"

"kami baru aja selesai sarapan de" ujar Rizal yang sudah duduk disofa.

"yaudah aku buatin minum dulu" senyum Keisya.

Rizal dan Dika pun langsung asik mengobrol berdua.

Tak lama Keisya sudah kembali dengan tangan yang membawa nampan berisi minuman dan kue.

"namanya siapa Kei?"

"Veki adelia mbak"

"hai Veki ini budhe Ginny" ujar Ginny mengajak ngobrol.

Veki yang baru berumur 12 bulan pun hanya menyahuti nya dengan tawaan.

"oh iya katanya kamu buka cafe ya Kei?"

"iya mbak baru 2 bulan buka" senyum nya.

"terus kalau kamu ke cafe Veki sama siapa?"

"suka aku bawa mbak tapi kalau mas Dika lagi dirumah sama mas Dika"

Ginny pun mengangguk kan kepalanya "oh iya aku mau dong main ke cafe mu Kei"

"ayo mbak, hari ini aku juga mau ke cafe. Tapi biasanya aku kalau ke cafe siangan"

"yaudah kita ikut ya Kei" senyum Ginny.

"iya mbak, mas Dika juga hari ini mau ikut ke cafe katanya. Jadi nanti kita berangkat nya rame-rame"

"oh iya mbak tahu gk sih tas yang kita suka lagi diskon"

"masa sih Kei? Aku kemarin ngecek belum ada diskonan"

Ngalir lah pembicara antara ibu-ibu dan bapak-bapak itu, sedangkan El sedari tadi hanya sibuk memainkan game di ipad nya.

"udah siang nih mih gk jadi ke cafe?" tanya Dika yang baru menyadari jam sudah menunjukkan pukul 11 siang.

"jadi dong Dik soalnya aku sama Rizal juga mau ikut" jawab Ginny sambil menampilkan deretan gigi nya.

"yaudah ayo pada siap-siap" ujar Rizal sambil bangun dari duduk nya.

Setelah selesai bersiap-siap mereka semua pun langsung masuk kedalam mobil masing-masing.

"cafe nya tante Kei jauh gk bun?"

"lumayan 1 jam perjalanan El"

"yaudah El mau bobo aja"

Memang sekarang sedang gantian yang bawa mobil adalah Rizal bukannya El lagi.

Tak terasa 1 jam waktu yang sudah mereka tempuh, kini mobil sudah terparkir didepan cafe milik Keisya dan Dito.

"ayo mbak, mas masuk"

Suasana cafe saat ini cukup ramai, karena memang sedang hari weekend.

"mbak, mas aku izin kelantai atas dulu ya mau tidurin Veki. Mas sama mbak pesen aja makanan nya" pamit Keisya.

"iya Kei"

"Kar tolong kamu layanin kemeja itu ya" ujar Keisya yang berpapasan dengan salah satu pegawai nya.

"iya bu" jawab nya dengan sopan.

Dengan cepat Karisha datang menghampiri ke meja yang bos nya tunjuk tadi.

"permisi tuan mau---" raut wajah ramah yang tadi ia pasang kini berubah menjadi datar.

"KARISHA?!" kaget El yang bisa bertemu dengan Karisha di sini.

"ayo harus bisa profesional Kar, lo lagi kerja!"

Dengan cepat Karisha memasang senyum nya lagi "mau pesan apa? Biar saya catat"

Bukan hanya El yang terkejut ketika melihat Karisha disini, Ginny dan Rizal juga ikut terkejut.

Sedangkan Dika benar-benar bingung, ini ada apa. Mengapa kakak ipar nya pada kenal sama pegawai cafenya.

"kamu kerja disini sayang?" tanya Ginny.

Pasalnya Ginny memang mengetahui jika Karisha sudah bekerja disebuah cafe, tapi dirinya tidak tahu jika Karisha kerja di cafe Keisya.

Karisha yang sudah tidak bisa berpura-pura lagi pun pamit untuk kebelakang.

"Karisha tunggu" cegat El yang langsung mencekal pergelangan tangan nya.

"lepas"

"tunggu Kar, ada yang mau El kasih tahu"

"loh Kar ini ada apa?" heran Keisya yang baru kembali dari lantai atas.

"maaf bu, saya izin pamit kebelakang" ujar Karisha sambil membungkukkan tubuhnya. Setelah itu dengan cepat dirinya berlari kembali ke belakang.

"KARISHA"

"gk usah dikejar El" cegat Rizal.

"tapi yah"

"dia lagi kerja, kamu tunggu sampai dia selesai pulang kerja"

Kali ini El tidak mau mendengarkan omongan sang ayah, dengan cepat ia berlari menyusul Karisha.

"EL" teriak Ginny dan Rizal.

"mbak, mas ini sebenarnya ada apa?" bingung Keisya.

Dengan cepat Ginny menceritakan semuanya secara singkat.

Keisya yang sudah paham dengan permasalahan ini pun mengangguk kan kepalanya.

"mas sama mbak gk usah khawatir, aku samperin Karisha dan El dulu ya. Akanku usahain biar Karisha mau dengerin dulu penjelas nya El" pamit nya.

Hoshh... Hosh... Hosh

"kamu habis ngapain Kar kok ngos-ngosan gitu?" tanya Putri yang heran melihat Karisha masuk kedapur dengan napas yang terputus-putus.

"engg---"

"Karisha" panggil El sambil membuka pintu dapur.

"loh mas ini siapa?"

"El kembali kemeja sana" ujar Keisya yang sudah datang ke dapur.

Putri yang tidak mau ikut campur dengan permasalahan Karisha pun pamit untuk melanjutkan kembali pekerjaan nya.

"tapi tan--"

"biar tante ngomong sebentar sama Karisha ya" senyum Keisya berusaha meyakinkan El.

Mau tak mau El pun menuruti omongan sang tante.

Sedangkan Karisha sedari tadi hanya menundukkan kepalanya.

Dirinya benar-benar tidak menyangka jika hari ini bisa bertemu dengan El di Surabaya. Dan tunggu, apa tadi? El memanggil bu Keisya dengan sebutan tante?.

"jangan bilang bu Keisya tante nya El. Kalau iya, percuma selama ini pelarian gue ke Surabaya buat move on dari El tapi ujung-ujungnya gue tetap bertemu sama dia"

Kenapa takdir selucu ini, apakah tidak ada cowo lain selain El yang sudah memiliki Lisa.

"Kar" panggil Keisya lembut.

"ikut saya keruangan yuk"

Mau tak mau Karisha pun mengangguk kan kepalanya.

Sesampainya didalam ruangan Keisya langsung melihat keadaan sang anak lebih dulu, apakah tidurnya nyaman atau tidak.

"duduk Kar" senyum Keisya.

Karisha sedari tadi terus-terusan menunduk, ia takut jika Keisya akan memecat dirinya karena tadi kerjanya yang tidak profesional.

"kamu---"

"maafin Karisha bu, tolong jangan pecat Karisha. Karisha butuh pekerjaan ini buat modal usaha" ujar Karisha cepat sambil memegang tangan Keisya.

Keisya yang mendengar omongan Karisha pun langsung tersenyum, tiba-tiba ide cemerlang muncul diotak nya.

"saya gk akan pecat kamu tapi dengan satu syarat"

"apa bu?" tanya Karisha dengan cepat.

"kamu mau dengerin penjelasan El"

Deg

~~~

"Karisha" girang El ketika melihat Karisha datang menghampiri kemejanya dengan ditemani Keisya.

"15 menit waktu buat lo jelasin ke gue" ujar Karisha.

"oke Kar. Yah kunci mobilnya mana?"

"nih" ujar Rizal sambil memberikan kunci mobilnya. Sebelum dirinya pergi El meraih ipad nya lebih dulu.

Setelah itu dengan cepat El menarik pergelangan tangan Karisha, tapi kali ini Karisha tidak memberontak seperti tadi.

Ada perasaan kangen ketika tangan ini kembali menggenggam tangan nya.

"jelasin di sini aja bisa gk sih? Gue masih kerja" tolak nya ketika El membuka kan pintu penumpang untuk dirinya.

"jelasin nya didalam mobil aja Kar, kalau diluar malu diliatin orang-orang"

Karisha pikir El mau mengajaknya pergi kesuatu tempat, ternyata El hanya mau menjelaskan nya didalam mobil.

Dengan cepat El mengitari mobil dan masuk kekursi pengemudi.

"lihat semua video yang akan El putar ya" ujarnya sambil memberikan ipad nya.

Memang semua barang bukti tentang permasalahan Ratu sudah El pindahkan ke ipad nya. Dari bukti yang mata-mata pribadinya temukan sampai bukti yang ayahnya caripun sudah ia copy.

Satu persatu video mulai diputar oleh El, dengan fokus Karisha melihat itu semua.

"nih" ujar Karisha memberikan kembali ipad milik El.

"jadi Karisha harus yakin El gk lakuin itu, ini semua cuman jebakan Ratu"

"Ratu? Bukannya Lisa?" tanyanya bingung.

"Lisa itu cuman nama samaran, identitas aslinya bernama Ratu. Jadi Ratu itu cewe yang dulu pernah El tolongin karena hampir ketabrak, El gk tahu kalau ternyata orang yang El tolongin itu sampai cari identitas El"

"dulu emang ada cewe yang suka dateng kekantor godain El, sampai akhirnya El baru inget kalau cewe itu yang pernah El tolongin. Dan ternyata namanya dia Ratu" jelas El panjang lebar.

"sekarang Karisha percaya kan sama El, kalau El emang gk lakuin hal itu?"

Dengan perlahan Karisha pun mengangguk kan kepalanya.

"Karisha mau kan kembali kerumah sama El?"

Dengan cepat Karisha menggelengkan kepalanya.

Niat awalnya ke Surabaya memang ingin move on dari El, tapi melihat kondisi budhe yang sudah mulai sakit-sakitan membuatnya ingin disini saja merawat Budhe nya.

"kenapa?" tanya El sedih.

"jujur gue ke Surabaya emang mau move on dari lo, tapi makin kesini ngelihat kondisi budhe yang udah mulai sakit-sakitan bikin gue gk tega buat ninggalin dia. Lagian kita bukan siapa-siapa El, gk baik tinggal satu rumah" senyum nya.

Asal kalian tahu sedari tadi Karisha berusaha menahan air matanya, ia senang karena kejadian kemarin hanya sebuah jebakan.

Tapi dirinya juga gengsi jika langsung luluh kedalam pelukan El.

"yaudah kalau gitu ayo ni---"

"udah lebih 15 menit El, gue harus kembali kerja" pamit nya.

Dengan cepat Karisha keluar dari dalam mobil.

Sedangkan El hanya bisa melihat sosok Karisha yang semakin menjauh darinya.

"secepatnya El akan buat Karisha cuman jadi milik El seutuhnya" senyum nya dengan manis.

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 155K 39
DILARANG PLAGIAT, IDE ITU MAHAL!!! "gue transmigrasi karena jatuh dari tangga!!?" Nora Karalyn , Gadis SMA yang memiliki sifat yang berubah ubah, kad...
41K 1.1K 57
Nadhira Nasheera Aulia. Seorang gadis tomboy yang selalu buat ulah di sekolahnya. Tak jarang ia masuk ruang BK karena kasus yang ia lakukan. Suatu h...
543K 25.9K 51
FOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sek...
3M 255K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...