MY PETER PAN [END]

By storiisar

270K 18.8K 565

-Raphael hadrian darmawan- Seorang cowo yang berprofesi sebagai ceo diperusahaan DARMAWAN. Memiliki wajah tam... More

E X T R A P A R T
SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA SATU
DUA DUA
DUA TIGA
DUA EMPAT
DUA LIMA
DUA ENAM
DUA TUJUH
DUA DELAPAN
DUA SEMBILAN
TIGA PULUH
TIGA SATU
TIGA DUA
TIGA TIGA
TIGA EMPAT
TIGA LIMA
TIGA ENAM
TIGA TUJUH
TIGA DELAPAN
TIGA SEMBILAN
EMPAT PULUH
EMPAT SATU
EMPAT DUA
EMPAT TIGA
EMPAT EMPAT
EMPAT LIMA
EMPAT ENAM
EMPAT TUJUH
EMPAT DELAPAN
EMPAT SEMBILAN
LIMA PULUH
LIMA SATU
LIMA DUA
LIMA TIGA
LIMA EMPAT
LIMA LIMA
LIMA ENAM
LIMA TUJUH
LIMA DELAPAN
LIMA SEMBILAN
ENAM PULUH
ENAM SATU
ENAM DUA
ENAM TIGA
ENAM EMPAT
ENAM LIMA
ENAM ENAM
ENAM TUJUH
ENAM DELAPAN
ENAM SEMBILAN
Iklan
TUJUH SATU
TUJUH DUA
TUJUH TIGA
TUJUH EMPAT
TUJUH LIMA
TUJUH ENAM
TUJUH TUJUH
TUJUH DELAPAN
TUJUH SEMBILAN
DELAPAN PULUH
DELAPAN SATU
DELAPAN DUA
DELAPAN TIGA (TAMAT)

TUJUH PULUH

2K 129 0
By storiisar

"Ayo El" ajak Lisa yang sudah kembali keruangan.

El pun mengangguk kan kepalanya, dengan cepat ia mengenakan jasnya yang sudah dilepas tadi.

"Cafe Lisa jauh gk?"

"Lumayan"

El pun mengangguk kan kepalanya.

Mereka berdua pun masuk kedalam lift, selama didalam lift Lisa selalu senyum-senyum sendiri.

Ia senang karena sebentar lagi El akan menjadi milik dia seutuhnya.

"El bukain dong pintu mobilnya buat aku, kan tangan aku lagi kesusahan bawa tote bag" alibi Lisa yang sebenarnya tangan sebelah kirinya tidak sedang membawa apa-apa.

El pun langsung mengangguk kan kepalanya, dengan cepat ia membukakan pintu untuk Lisa.

"Jalannya kemana Lisa?" tanya El yang sudah berada didalam mobil.

"Lurus aja dulu El"

Tanpa sepengetahuan El dan Lisa dari kejauhan sudah ada 2 mobil yang mengikuti mereka.

"Cewek itu memang licik, dia bisa memiliki pikiran sejahat ini untuk menjebak Den El, tapi otak dia tidak ada" ejek bos mereka.

"Iya saya setuju bos, ide nya doang bagus tapi masa dia tidak menyuruh orang untuk selalu membuntuti nya"

"Hentahlah saya juga bingung mengapa sedari tadi tidak ada seseorang yang mengawal nya tapi kita tetap harus hati-hati jebakan selalu ada dimana-mana"

Para pengawal tersebut pun mengangguk kan kepalanya.

Tak lama mobil yang El dan Lisa tumpangi pun sudah sampai didepan sebuah cafe dengan nuansa yang sangat mewah.

"Ini cafe Lisa?"

"Iya, bagus gak El?"

"Bagus banget Lisa!"

"Yaudah ayo kita masuk" ajak Lisa.

El dan Lisa pun langsung masuk kedalam cafe.

Tak lama mobil para mata-mata Rizal pun sudah berhenti tidak jauh dari cafe ini.

"Bos lihat tuh disekitaran cafe udah dijagain" tunjuk sang anak buah.

"Wah berarti rencananya bakalan ia lakukan disini"

Orang-orang yang berada didalam mobil tersebut pun mengangguk kan kepalanya setuju.

"Halo mobil dua" telpon sang bos.

"Iya bos, ini bagaimana ternyata cafe dijagain?"

"Si Tika kan tadi pakaian nya kaya orang kantoran tuh, suruh dia turun dari mobil terus beli batagor yang gak jauh dari cafe itu sama kasihin dia camera kecil. Nanti dia makan batagornya dibawah pohon-pohon deket cafe disana terus arahin kamera kedalam cafe" usul sang bos.

"Siap bos!"

"Kita semua biar gak ketahuan sedikit menjauh dari lokasi cafe dan kamu siapin alat penyadap suara yang udah kehubung sama kamera nanti langsung kalian rekam di handphone"

"Baik tuan" ujar mereka semua berbarengan.

Sedangkan El yang sudah duduk didalam cafe pun langsung merasa sedikit heran mengapa cafe semewah ini tidak ada pengunjung nya.

"Lisa kok disini gak ada pembeli nya?"

"Soalnya cafe hari ini Lisa suruh tutup buat acara makan kita berdua El" senyum Lisa.

"Kok ditutup?"

"Biar kita ngobrol - ngobrol nya lebih enak aja"

El pun mengangguk kan kepalanya percaya.

"Oh iya Lisa ayo dong kasih tahu tips cara bikin kejutan buat nyatain perasaan ke Karisha, El udah penasaran banget!" rengek El.

"Kita makan dulu ya baru ngobrol - ngobrol. El mau makan apa?"

"Pelayan" panggil Lisa.

"Iya bu?" Tanya seorang pelayan yang menghampiri mereka.

"Tolong catat makanan yang bos saya pesan ini sama sekalian tolong piringin kue ini ya" ujar Lisa sambil memberikan tote bag yang ia bawa tadi.

"Baik bu"

"tuan mau pesan apa?" tanya pelayan dengan sopan.

"Hmm El mau pesan ini, ini sama minumnya jus strawberry ada?"

"Ada tuan. Ada lagi?"

"Udah itu aja"

"Ibu mau makan?"

"Saya samain aja ya" ujar Lisa sambil mengedipkan matanya memberi kode ke pelayanan tersebut.

Pelayan yang menangkap kode dari Lisa pun mengangguk kan kepalanya mengerti.

Sambil menunggu makanan datang El tetap membujuk agar Lisa memberitahu tipsnya sekarang.

"Ayo lah Lisa sekarang aja"

"Entar ya El, Lisa kasih tahunya" senyum Lisa dengan paksa.

Mata Lisa pun langsung melihat keluar cafe, tanpa El sadari Lisa sedang tersenyum samar.

Lisa bisa melihat jika anak buah nya sudah berjaga-jaga disekitaran cafe.

Sedangkan Tika yang sedang asik memakan batagor nya pun langsung tersedak ketika ada seorang pengawal dari Lisa dengan tubuh tegap nya menghampiri dirinya.

"Neng sendirian aja"

"Hah i--iya"

Seketika Tika langsung merasa panik, sepertinya penyamaran dirinya ketahuan.

"Neng kerja dimana?" tanya cowo itu yang sedari tadi memperhatikan Tika yang sedang makan sendirian.

"Ahh ma--masih magang mas"

"Aduh kalau ketahuan bisa dimarahin bos besar nih gue" batin Tika takut.

Tapi sebisa mungkin Tika bersikap biasa saja.

"Ohh masih magang. Neng gk usah ketakutan gitu mukanya, wajah dan tubuh saya emang sangar tapi hati saya baik kok"

"Woi bukannya kerja malah godain cewe lo!" tegur salah satu temannya menghampiri mereka berdua.

"Santai aja kali lagian disekitaran sini juga dari tadi gak ada gerak gerik yang mencurigakan"

"Tapikan waspada" ujar temannya sambil melirik kearah Tika.

Tika yang dilirik seperti itu pun dengan susah payah bersikap biasa saja.

"Apaan sih lo. Udah ayo ke sana lagi. Neng saya duluan ya"

"Iya mas"

Tika pun langsung bernafas dengan lega. Hampir saja dirinya ketahuan.

"Gue aduin juga lo ke Bu Lisa"

"Yaelah orang cuman ngobrol bentar"

"Bentar-bentar... lihatin terus tuh pergerakan bu Lisa. Nanti kalau dia udah kasih kode giliran pekerjaan kita"

"Iya iya bawel"

Mereka berdua pun kembali memperhatikan Lisa yang sedang berada di dalam cafe.

"Silahkan dimakan El" ujar Lisa mempersilahkan ketika makanan sudah sampai.

"Selamat makan Lisa!"

El pun langsung tergiur ketika didepan matanya sudah tersaji makanan lezat.

Dengan cepat ia menyantap semua makan itu tanpa sisa sedikit pun.

"Ahh El kenyang" ujarnya yang hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk menghabiskan semua makanan tadi termasuk cake yang Lisa bawa.

"Gimana El enak gk?"

"Enak banget Lisa!"

El yang kekenyangan pun mulai merasakan kantuk yang menjalar dimatanya.

"Aduh Lisa mata El kok tiba-tiba ngantuk banget ya" ujarnya sambil nguap dengan lebar.

Tidak lama El pun memejamkan matanya, ia benar-benar sudah tidak bisa menahan rasa kantuk dimatanya.

"Ups maaf sayang" senyum Lisa.

Lisa pun langsung bertepuk tangan memberi kode kepada anak buahnya.

"Bawa dia kerumah dan habis itu lepaskan seluruh pakaian nya" seringai Lisa.

"Baik bu"

4 orang anak buahnya yang sudah menunggu didepan cafe pun langsung menggotong tubuh El untuk dibawa kedalam mobil.

Lisa yang melihat aksinya berjalan dengan sangat lancar pun langsung tersenyum senang.

"Pelayan"

"Ya bu?"

"Tolong buang semua piring, gelas dan sendok bekas makan ini"

"Siap bu" ujar pelayan tersebut dengan patuh.

Lisa pun langsung berjalan menuju mobilnya sendiri.

Pengawal-pengawal Rizal yang melihat Lisa sudah pergi meninggalkan cafe pun langsung menjalankan mobilnya menuju Tika.

"Buruan masuk!"

Dengan cepat Tika masuk kedalam mobil.

"Gimana kamu udah dapetin gambarnya?"

"Terekam dengan jelas bos" bangga Tika meskipun tadi dirinya hampir ketahuan.

"Bagus. Sekarang tinggal kita ikutin mobil itu menuju rumah nya cewe itu"

Dengan cepat mereka pun menyusul mobil Lisa dan para pengawal nya.

"Stop! Stop! jangan terlalu deket nanti ketahuan" ujar sang bos.

"Sekarang kita ngapain bos?"

"Kita tunggu hal apa yang bakalan dia lakuin, disini kita udah gk bisa nyadap suara dia karena nanti yang ada ketahuan"

Mereka semua pun langsung memperhatikan orang suruhan Lisa yang menggotong tubuh El masuk kedalam rumah.

"Permainan dimulai sayang" ujar Lisa sambil menatap wajah El yang sedang tertidur pulas.

"Bawa dia kedalam kamar saya lalu buka semua pakaiannya, terus dia kalian selimuti" perintah Lisa dengan tegas.

"Siap bu"

"Dan jangan lupa kalian acak-acakin dulu kasur saya"

Dengan cepat mereka semua pun langsung membawa tubuh El kedalam kamar Lisa dan menjalankan tugasnya.

"Sudah selesai bu"

"Bagus. Sekarang tugas selanjutnya kalian bawa pembantu dan tukang kebun saya keluar rumah dan ada yang berjaga-jaga diluar rumah, tapi ingat jangan sampai ketahuan sama orang lain!"

"Siap bu"

Semua orang suruhan nya itu pun langsung keluar rumah sambil menyeret paksa pembantu dan juga tukang kebun.

Mereka berdua yang diseret paksa oleh orang dengan badan kekar seperti itu pun hanya bisa mengikuti dengan pasrah.

Lisa yang sudah tidak sabar memulai drama nya pun langsung masuk kedalam kamarnya.

"Maafin aku sayang harus pake cara ini, lagian kamu sih suka nya sama cewe jelek itu" gumam Lisa sambil mengelus wajah El.

Continue Reading

You'll Also Like

5.7K 292 51
Cerita Ini mengisahkan tentang seorang gadis culun, polos/lugu, kepintaran di atas rata-rata, namun super duper ceria ia bernama Adelina. Ia bersekol...
5.3M 228K 54
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
2M 118K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
ARSYAD DAYYAN By aLa

Teen Fiction

2M 109K 59
"Walaupun ูˆูŽุงูŽุฎู’ุจูŽุฑููˆุง ุจูุงุณู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุงูŽูˆู’ุจูุงูŽูƒู’ุซูŽุฑูŽ ุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุญูุฏู Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...