"Yah bunda sudah nemu orang yang bisa bantu jagain El pas kita lagi keluar kota yah" ujar Ginny ketika sambungan telpon sudah terhubung.
"Bunda yakin? Kan masih ada Bi Surti bund"
"Bi Surti udah tua yah, lagian dia sudah banyak mengurus rumah kita kalau kita suruh jagain El juga ya kasihan dong"
"Yasudah terserah bunda... hmm tapi apakah El nya mau bun? "
"Ayah tenang aja kalau bunda yang bujuk pasti mau"
"Yaudah terserah bunda saja, ayah tutup dulu ya bun telpon nya sebentar lagi ayah ada meeting"
"Iya yah, semangat kerjanya"
Tuttt
"Sekarang tinggal telpon bayi besar"
"Hallo bun" sapa El disebrang.
"Hallo juga sayang, gimana kerjanya hari ini?"
"Capek bun El gk mau kerja"
"Kalau El gk mau kerja nanti gk bakalan bunda bacain dongeng lagi" ancam Ginny.
"Iya enggak jadi"
Sedangkan disebrang sana El yang mendengar ucapan sang bunda langsung mengerucutkan bibirnya.
"Ada yang mau bunda omongin... hmmm bunda sewa pengasuh buat kamu"
"Tapi El gk mau!"
"Kamu liat dulu orangnya, kan kalau ada pengasuh enak kamu jadi ada teman mainnya"
"El tetep gk mau"
Tuttt
Setelah memutus sambungan telpon dengan sang bunda El langsung dikejutkan dengan kehadiran gadis dengan make up tebalnya yang membuat El langsung teringat dengan badut.
"Bisakah anda mengetuk pintu terlebih dahulu" ujar El dengan tatapan tajamnya.
Yap jika di kantor maka sifatnya langsung berubah 180°. Jika dirumah dia akan menjadi anak kecil, namun ketika di kantor maka dia akan menjadi laki-laki dingin.
Bahkan banyak gosip yang mengatakan jika dirinya memiliki kepribadian ganda, padahal tidak. Dirinya hanya akan bersikap kekanak-kanakan kepada orang yang sudah dia anggap 'spesial'.
"Kenapa aku harus mengetuk pintu ruangan pacar ku sendiri?"
"Dengar ya saya bukan pacarmu, dan saya tidak akan pernah mau jadi pacarmu! Pintu keluar disana silahkan pergi. saya sibuk"
"Buru-buru banget sih yang mumpung kantor udah sepi nih" ujarnya berusaha menggoda El.
"Keluar sekarang atau saya panggilkan satpam. Karyawan memang sudah pada pulang dari tadi tapi pak satpam masih berjaga"
Ratu yang mendengar dirinya diusir pun langsung menghentak kan kakinya dengan kesal.
Ratu adalah seorang gadis kaya raya yang sangat tergila-gila dengan sosok El. Bahkan dirinya dengan terang-terangan mengatakan jika dia suka kepadanya, tapi selalu yang dia dapatkan adalah penolakan.
"Udah gue bela-belain datang malem-malem eh malah diusir! Awas aja lo El bakalan gue buat lo masuk keperangkap gue!"
El yang baru menyadari jika jam sudah menunjukkan pukul 20:00 yang berarti jam kerjanya sudah berakhir sejak 2 jam yang lalu pun memutuskan untuk segera pulang.
"El pulang" teriaknya Ketika sudah sampai dirumah.
"Ehh anak bunda udah pulang, kerjaan nya banyak ya sampe lembur gini" sambut Ginny ramah.
"Iya, El cape" cemberut El.
"Masa gitu aja cape, jagoan ayah harus semangat dong" ujar Rizal ikut nimbrung.
"Yaudah mandi terus makan malam, bajunya nanti bunda siapin"
"El mau disuapin bunda"
"Udah gede makan sendiri ya" ucap Ginny dengan sedikit memberi pengertian ke sang putra.
"Bunda udah gk sayang sama El!"
El pun langsung berlari kearah kamarnya, dirinya akan ngambek 3 hari 3 malam ke sang bunda.
"Anak kamu bun"
"Emang dia bukan anak ayah?" tanya Ginny balik.
"Ya anak ayah juga sih" cengir Rizal
~ ~ ~
"Hmm pake baju apa ya, kalau ke mejaan gk sopan banget" gumam Karisha.
Kini dirinya sedang berada dirumah untuk bersiap-siap pergi kerumah bunda Ginny.
"Ini aja deh"
Akhirnya dirinya pun memutuskan mengenakan baju lengan panjang dan celana jeans andalan nya.
Tak membutuhkan waktu lama penampilan dirinya pun sudah rapih.
"Sekarang kerumah sakit dulu terus baru deh kerumah bu Ginny"
Jarak dari rumahnya kerumah sakit tak begitu jauh hanya membutuhkan waktu 15 menit jika menggunakan kendaraan motor.
"Assalamualaikum mah"
"Wa---waalaikumsalam"
Keadaan sang mama masih sama, hanya bisa terkapar diatas kasur bahkan untuk berbicara saja sudah susah.
"Mah hari ini hari pertama Karisha kerja. Doain semoga lancar ya mah"
"Ma--mama se--selalu doakan kamu" senyum Nancy.
"Mama belum sarapan kan? Karisha suapin ya"
Mamanya pun hanya membalas dengan anggukan kepala.
"Ka--kamu gk kuliah?"
"Hari ini ada mah, tapi jam 12 siang jadi kata bos Karisha bisa kerja setengah hari dulu terus habis pulang ngampus kerja lagi"
"Ma--maafkan mama menyusahkan mu Kar"
~~~
"Gede banget rumahnya"
Dirinya benar-benar dibuat terpukau oleh desain rumah ini, benar-benar mewah.
Ting nong
"Mau cari siapa neng" sambut seorang pembantu.
"Kaya gk asing sama muka ibu ini tapi pernah ketemu dimana ya" batin Karisha.
"Mau cari bu Ginny"
"Ouhh ibu, ada kok didalam ayo silahkan masuk dulu neng"
Dilihat bagian halamannya saja sudah membuat dirinya takjub apalagi dengan bagian dalam rumahnya.
"Eh Karisha sudah datang. Kamu sudah sarapan nak? Sarapan bareng yuk"
Ginny sangat senang ketika Karisha sudah sampai dirumahnya dirinya merasa seperti melihat putrinya.
"Karisha sudah makan kok bu"
"Bunda" ralat Ginny.
"Eh iya bund"
"Yaudah ayo bunda ajak berkeliling"
Dirinya pun langsung diajak mengelilingi rumah tersebut.
"Nah ini Rizal suami bunda" ujar Ginny ketika berpapasan dengan Rizal yang sedang berada di halaman belakang rumah.
"Siapa bun"
"Ini Karisha orang yang kemarin bunda ceritain"
"Saya Karisha lucia pak" ujar Karisha sembari menyalimi tangan Rizal.
"Panggil saja Ayah" senyum Rizal.
"Apakah seperti ini rasanya ketika memiliki sosok ayah?"
"BUNDA BAJU EL MANA" teriak El mencari keberadaan sang bunda.
El yang mendengar ada suara seseorang yang sedang mengobrol di halaman belakang rumah pun langsung memutuskan untuk ke sana.
"Pasti itu bunda"
"Bun baju---KARISHA"
"KYAAA!!"
Karisha yang lihat keadaan El yang hanya mengenakan handuk saja pun seketika langsung menjerit.
"El mana baju mu!" kaget Rizal.
Dirinya sebagai laki-laki ikut merasa malu ketika melihat kelakuan anak laki-laki nya.
"Belum di ambilin sama bunda yah"
Ginny yang melihat itu hanya bisa menepuk jidatnya.
Yaampun El🙈.
Bersambung.....