MY PETER PAN [END]

By storiisar

270K 18.8K 565

-Raphael hadrian darmawan- Seorang cowo yang berprofesi sebagai ceo diperusahaan DARMAWAN. Memiliki wajah tam... More

SATU
DUA
TIGA
EMPAT
LIMA
ENAM
TUJUH
DELAPAN
SEMBILAN
SEPULUH
SEBELAS
DUA BELAS
TIGA BELAS
EMPAT BELAS
LIMA BELAS
ENAM BELAS
TUJUH BELAS
DELAPAN BELAS
SEMBILAN BELAS
DUA PULUH
DUA SATU
DUA DUA
DUA TIGA
DUA EMPAT
DUA LIMA
DUA ENAM
DUA TUJUH
DUA DELAPAN
DUA SEMBILAN
TIGA PULUH
TIGA SATU
TIGA DUA
TIGA TIGA
TIGA EMPAT
TIGA LIMA
TIGA ENAM
TIGA TUJUH
TIGA DELAPAN
TIGA SEMBILAN
EMPAT PULUH
EMPAT SATU
EMPAT DUA
EMPAT TIGA
EMPAT EMPAT
EMPAT LIMA
EMPAT ENAM
EMPAT TUJUH
EMPAT DELAPAN
EMPAT SEMBILAN
LIMA PULUH
LIMA SATU
LIMA DUA
LIMA TIGA
LIMA EMPAT
LIMA LIMA
LIMA ENAM
LIMA TUJUH
LIMA DELAPAN
LIMA SEMBILAN
ENAM PULUH
ENAM SATU
ENAM DUA
ENAM TIGA
ENAM EMPAT
ENAM LIMA
ENAM ENAM
ENAM TUJUH
ENAM DELAPAN
ENAM SEMBILAN
TUJUH PULUH
Iklan
TUJUH SATU
TUJUH DUA
TUJUH TIGA
TUJUH EMPAT
TUJUH LIMA
TUJUH ENAM
TUJUH TUJUH
TUJUH DELAPAN
TUJUH SEMBILAN
DELAPAN PULUH
DELAPAN SATU
DELAPAN DUA
DELAPAN TIGA (TAMAT)

E X T R A P A R T

16.1K 412 8
By storiisar

Selamat membaca ❤️
.
.
.
.

10 Bulan Kemudian

"Oeeee.... Oeeeee amaaa amaa"

"Ya ampun El pipi anaknya jangan digigitin terus ih" kesal Karisha.

Yaps! Tidak terasa rumah tangga nya dengan El sudah menginjak 10 bulan, dan setelah 1 bulan pernikahan mereka langsung dikaruniai seorang putra yang diberi nama Raka putra darmawan.

Nama Raka diambil dari nama El dan Karisha. Raka= Raphael - Karisha

"Maaf sayang atuh pipi nya gembul banget sih papa kan jadi gemes"

"Oeeee.... Ama" tangis Raka yang semakin kencang.

Karisha benar-benar dibuat pusing padahal hanya menyuruh El untuk menjaga anaknya sebentar, karena dia ingin masak tapi baru ditinggal sebentar pipi Raka sudah merah-merah.

"El ih tenangin dulu tuh si Raka masakan nya sebentar lagi mateng nih" seru Karisha dengan kesal.

"Iya sayang tenang aja"

"Cup... Cup maafin papa ya, masa jagoan nangis sih"

Raka yang sepertinya kesal dengan sang papa nya pun langsung menolak ketika El ingin menggendong tubuhnya.

El yang melihat Raka tidak mau dirinya gendong pun langsung tersenyum "hmm... Masih marah ya sama papa"

Dengan mata yang habis nangis Raka terus-terusan menatap El dengan sinis seolah berkata 'aku gak mau sama papa'

"Selesai!" girang Karisha yang bisa menyelesaikan masakan nya.

"Sini-sini Raka sama mama aja, papa mah gigitan pipi kamu terus ya" ujar Karisha yang menghampiri El dan Raka yang sedang berada di ruang TV.

"Atuh pipinya Raka gemesin mah, papa kan jadi mau gigitin terus" cengir El tanpa berdosa.

"Udah mending papa mandi sana nanti ke kantor nya telat aja"

"Ambilin ya bajunya" cengir El.

Meskipun sudah memiliki anak sifat El ke Karisha tidak berubah, masih sangat manja.

"Iya-iya pah, udah sana mandi nanti bajunya aku ambilin"

Raka yang mendengar itu menggeleng kan kepalanya, dirinya seolah melarang Karisha untuk mengambilkan El baju.

"Kenapa sayang hmm? Mama gak boleh ambilin baju papa mu?"

Dengan cepat Raka menggeleng kan kepalanya.

"Pipinya mau papa gigit lagi nih?" ancam El.

Raka yang lihat itu langsung menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Karisha.

El dan Karisha yang melihat tingkah menggemaskan anaknya pun tertawa.

"Ya udah aku mandi dulu ya"

Cup

Sebelum pergi El sempatkan untuk mengecup jidat sang istri.

Karisha yang merasa sudah cukup lama melihat Raka bermain pun langsung menggendong tubuh Raka.

"Sekarang kita ambilin baju papa dulu ya, nanti kalau papa udah selesai mandi gantian deh Raka yang mandi"

Sedangkan Raka hanya tertawa-tawa sendiri sambil mengoceh-ngoceh dengan bahasa bayi nya.

Raka hanya baru fasih mengatakan kata ama dan apa.

Ceklek

"Raka di kasur dulu ya, jangan merangkak kebawah! Oke?" ujar Karisha mengingatkan. Padahal dirinya tidak tahu apakah Raka akan mengerti dengan bahasanya atau tidak.

Dengan cepat Karisha berjalan menuju lemari untuk mengambilkan baju stelan kerja untuk El kenakan.

Ceklek

"Ihhh dingin"

El yang keluar kamar mandi dengan keadaan hanya terbalut handuk bagian tubuh bawahnya pun langsung menghampiri sang anak.

"Ihh Raka bau, papa dong udah mandi" ujarnya yang mulai menggoda sang anak.

"Jangan digitun El anaknya, nanti kalau nangis lagi gimana" kesal Karisha.

"Iya-iya sayang, mana bajuku?"

"Nih"

Dengan cepat El mengenakan bajunya. Sedangkan Karisha sedang sibuk menyiapkan perlengkapan Raka mandi.

"Kamu tunggu sebentar ya El aku mau mandi sekalian mandiin anaknya, terus nanti kita sarapan bareng"

"Iya sayang" senyum El ketika melihat Karisha yang rempong membawa perlengkapan mandinya Raka.

El benar-benar merasa salut dengan Karisha, dia yang mengurusi semua keperluan rumah ini sendirian.

Padahal sudah sering El mengatakan untuk menyewa ART saja agar Karisha tidak kecapekan tapi jawabannya tetap sama 'aku masih bisa kok El ngurus rumah kita sendirian'.

"Ayo sekarang Raka mandi" ujar Karisha yang menggendong tubuh sang anak untuk dibawa ke kamar mandi.

Raka yang digendong pun menyempatkan untuk melihat kearah sang papa yang rupanya sedang menatap ke arahnya.

"Wleee" melet Raka ke sang papa.

El yang dipeletin seperti itu pun terkekeh kecil, bisa-bisanya anaknya menyempatkan waktu untuk memeleti dirinya.

"El sini deh tolong pakein Raka baju" panggil Karisha ketika sudah selesai memandikan Raka.

"Iya sayang"

Dengan cepat El berjalan menuju pintu kamar mandi.

"El... El" oceh Raka mengikuti omongan Karisha.

"Hey boy panggil papa jangan El" peringat El.

Karisha yang menyadari Raka mengikuti omongan nya pun langsung meringis.

Terkadang dirinya masih suka ke ceplosan memanggil El dengan hanya sebutan nama nya saja, bukan dengan panggilan Papa.

"Maaf" cicit Karisha.

El yang mendengar itu pun tersenyum "udah sana mandi, nanti kamu keluar Raka udah ganteng kaya aku"

"Ck... ck... ck" decak Karisha ketika mendengar ke PD-an sang suami.

Tidak lama Karisha pun keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian yang lebih rapih.

"Ama... ama" panggil Raka dengan bedak cemong di mukanya.

Karisha yang lihat itu langsung menggelengkan kepalanya "papa ini kalau bedakin kamu gak pernah bener ya"

"Ih sayang kalau bayi mukanya cemong sama bedak berarti itu tandanya udah mandi tahu"

"Tapi ya jangan cemong gini semua pah, anak kita udah kaya donat yang pake gula halus" sindir Karisha.

El yang di sindir seperti itu pun langsung menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Sudah yuk kebawah, sarapan pasti Papa dan Raka udah laper"

Dengan cepat El menggendong tubuh sang anak dan merengkuh pinggang Karisha , padahal hanya turun kelantai bawah saja.

Sepanjang jalan tidak henti-hentinya Raka ngoceh dengan bahasa bayi nya dan disertai kuah bakso.

El yang terus-terusan di sembur pun langsung mengecup pipi sang anak "kamu ini sembur papa terus ya sayang, lihat nih wajah papa jadi basah"

Raka yang seperti paham dengan ucapan sang papa pun langsung bertepuk tangan senang.

"Yeh malah seneng"

Mereka bertiga pun memulai sarapan nya, Karisha yang sarapan tapi dengan di selingi menyuapi sang anak dengan bubur bayinya dan El yang sedari tadi sarapan sambil sibuk menggoda Raka agar menangis.

"Wlee Raka jelek"

"Bohong sayang Raka mah ganteng yang jelek papa ya. Lagian kalau Raka jelek berarti kamu juga jelek El" jengkel Karisha.

"Loh kok gitu?"

"Ya kan Raka anakmu, dia jelek berarti papa nya juga jelek"

El yang mendengar omongan Karisha yang cukup menohok di hatinya pun langsung mengerucutkan bibirnya.

"Bener juga sih, bisa-bisanya lupa gue kalau Raka anak gue sendiri"

"Ya udah gak jadi deh Raka mah ganteng kaya papa"

Raka yang tidak mau disamain kegantengan nya dengan El pun terus-terusan berbicara dengan bahasa bayinya seolah menolak.

"Sudah-sudah, sana papa berangkat nanti telat aja. Lihat noh udah jam 8"

"Iya ya. Yaudah mah, papa berangkat kerja dulu ya" pamit nya.

"Ayo aku sama Raka anter kedepan" senyum Karisha.

Dengan cepat El menggendong tubuh sang anak.

"Peace boy kita damai, papa mau berangkat kerja dulu nanti kalau udah pulang kerja kita berantem lagi ya" cengir El.

Karisha yang mendengar itu langsung memelotot kan matanya "jangan ajarin yang enggak-enggak pah"

"Iya cuman bercanda sayang, udah ya aku berangkat kerja dulu" senyum El sambil memberikan tubuh Raka.

Raka yang tahu sang papa mau pergi kerja pun langsung mengeratkan pelukan nya ke tubuh El.

"Hey masih mau main sama papa ya?"

Karisha yang melihat itu langsung tersenyum, meskipun Raka dan El selalu tidak akur saat bermain berdua tapi pasti Raka selalu sedih jika sang papa berangkat kerja.

"Hey papa nya kan mau kerja nanti siang kita main ke kantor papa terus Raka bisa main lagi deh sama papa" ujar Karisha berusaha memberi pengertian ke sang anak.

"Apa... Apa... Apa" oceh Raka seolah mengatakan kata papa dengan bahasa nya sendiri.

El yang melihat itu langsung tersenyum dan mengelus kepala sang anak yang masih didalam pelukan nya "mau ikut papa kerja hm?"

Karisha yang mendengar itu langsung memelotot kan matanya "yang bener aja kamu El"

"Gapapa sayang Raka ikut aku kerja aja, nanti kamu dateng ke kantor nya pas jam makan siang ya" senyum El.

"Kamu serius El? Nanti Raka ngerecokin kamu lagi kerja loh"

"Gapapa aku malah seneng. Udah sana ambilin tas perlengkapan Raka" senyum El.

Karisha pun mau tidak mau mengangguk kan kepalanya.

Raka yang seolah mengerti akan diajak ke kantor pun langsung bertepuk tangan senang.

"Seneng ya mau ikut papa ke kantor?" tanya El sambil terus menghujami kecupan di pipi gembul anaknya.

"Nih pah" ujar Karisha yang sudah kembali sambil memberikan tas isi perlengkapan Raka.

"Ya udah aku berangkat kerja dulu ya sayang"

CUP

Tidak lupa El mengecup seluruh wajah sang istri.

"Nanti kalau Raka rewel telpon aku aja ya, aku cuman mau beberes rumah, masak terus nanti langsung ke kantor kamu kok" senyum Karisha.

"Iya sayang tenang aja, kamu jangan capek-capek ya"

"Iya pah, udah sana berangkat nanti telat"

El pun langsung menaruh tas keperluan Raka di kursi belakang dan menduduki Raka di kursi bayi nya sendiri.

"Bye-bye dulu sayang ke mama" ujar El sebelum menjalankan mobil nya.

Seolah mengerti Raka pun langsung melambaikan tangan dan memberikan kiss bye nya ke sang mama.

"Bye-bye sayang gak boleh nakal ya sama papa"

Setelah itu El pun langsung melajukan mobilnya menuju kantor.

Tidak lama mobil El pun telah tiba di gedung kantor, seketika semua mata para karyawan langsung tertuju ke arahnya.

Bagaimana tidak, mereka semua melihat El yang semakin berumur justru semakin tampan tengah menggendong anaknya yang sangat menggemaskan itu.

"Ya ampun hot dady banget"

"Anaknya ganteng banget sih, bissmilahh bapak nya"

"Kalau gak gendong anak gak ketahuan banget anjir kalau udah nikah"

Kurang lebih seperti itu lah desas desus para karyawan nya, sedangkan El yang mendengar itu hanya berusaha menulikan pendengaran nya.

~~~

"Akhirnya selesai juga" lega Karisha yang sudah menyelesaikan pekerjaan rumah nya dan masakan yang akan ia bawa ke kantor.

"Mandi lagi aja deh biar bisa langsung ke kantor El" senyum Karisha.

Dengan cepat Karisha menuju kamar nya untuk segera mandi.

Drt

Drt

Drt

"Ahh segar nya" girang Karisha yang baru menyelesaikan ritual mandinya.

Drt

Drt

"Ada apa pah? Maaf baru angkat telpon nya, aku baru selesai mandi"

"Amaa... amaaa cini-cini" oceh Raka di sebrang telpon.

"Eh sayang mama, papa kemana?"

"Hay sayang, kamu kapan kesini? Raka dari tadi panggilin nama kamu terus nih"

"Iya pah sebentar lagi aku sampe kok dikantor. Tunggu ya aku siap-siap dulu"

"Mau dijemput sama supir kantor sayang?"

"Gak usah pah, mama naik ojek online aja"

"Oke mah hati-hati ya"

"Iya pah, sudah dulu ya"

Tutttt

Karisha yang tidak mau sang suami dan anak menunggu dirinya semakin lama pun langsung bersiap-siap dengan cepat.

"Alamatnya sudah sesuai mbak?" tanya ojek online yang sudah ia pesan tadi.

"Iya sudah pak, buruan ya"

"Baik mbak"

Ojek online tersebut pun mulai menjalankan motornya. Hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk dirinya sampai di kantor sang suami.

"Terimakasih banyak ya pak, kembalian nya ambil saja"

"Wahh terimakasih banyak ya mbak" girang ojek online tersebut.

"Iya sama-sama pak"

Karisha dengan cepat pun masuk kedalam kantor sang suami.

Sepanjang jalan tidak henti-hentinya para karyawan menundukkan tubuhnya dengan hormat.

"Eh mbak-mbak mau kemana?" cegat seorang perempuan dengan penampilannya yang sangat seksi.

"Mau masuk kedalam mbak" jawab Karisha sambil mengerutkan dahinya bingung.

"Gak bisa mbak Pak El nya sedang tidak bisa di ganggu" jawab perempuan tersebut sambil menatap sinis Karisha.

"Mbak kok lihatin saya nya begitu banget sih?" risih Karisha yang ditatap seperti itu.

"Ya saya heran saja masa Pak El yang ganteng mau sih nikah sama perempuan kaya mbak ini" ujar perempuan dihadapan nya secara terang-terangan.

Karisha yang mendengar itu langsung memelotot kan matanya "maksud mbaknya apa ya?"

"Nih ya mbak seharusnya mbak itu sadar diri Pak El yang ganteng itu lebih cocok nya nikah sama perempuan seperti saya yang cantik. Bukannya kaya mbak ini" sinis perempuan dihadapan nya.

El yang sedari tadi sudah mendengar keributan dari arah luar pun langsung segera mengecek nya. "Kita cek yuk sayang kok diluar ada suara rame-rame" ujar El yang langsung menggendong tubuh Raka yang sedang asyik bermain.

"Mbak mau mundur sendiri apa saya yang buat mbak mundur?"

"Maksud kamu?!" bingung Karisha.

"Saya suka sama suami mbak! Jadi lebih baik mbak nyerah karena mbak gak akan bisa menyaingi saya" ujar karyawan tersebut dengan sangat percaya diri.

Ceklek

El yang sudah mendengar omongan Mawar pun langsung merangkul pinggang Karisha dengan mesra. Yanama karyawan tersebut adalah Mawar.

"Mending kamu yang mundur karena mau seberusaha apa pun kamu menggoda saya tidak akan tergoda" ujar El menohok.

Mawar yang dikatakan seperti itu pun langsung memelotot kan matanya "bapak seharusnya sadar istri bapak sudah tidak cantik mending saya pak masih langsing, mulus----"

"Saya akui kamu memang cantik tapi kamu harus tahu bagi saya tidak ada perempuan yang secantik istri saya. Jalan keluar ada di sebelah sana, kamu saya pecat!"

Mawar yang memang niat awalnya bekerja disini ingin mendapatkan hati El pun langsung menghentak-hentakkan kakinya. Hancur sudah harga dirinya dihadapan orang banyak.

"Dan untuk kalian semua bisa melanjutkan kerja lagi. Mulai besok jangan pernah kepo sama urusan orang lain" sindir El kepada karyawan lain.

Semua karyawan yang menjadikan keributan Karisha dan Mawar sebagai bahan tontonan pun langsung ngacir kemeja masing-masing.

"Ayo sayang masuk"

"Raka sayang duduk disini dulu ya papa mau ngomong sama mama mu. Nih mending nonton kartun aja ya" ujar El sambil menyalahkan TV.

Karisha yang sedari tadi menundukkan wajahnya pun langsung menatap ke wajah El.

Bisa El lihat jika ada genangan air mata dikelopak mata sang istri.

"Jangan di pikirin ya omongan Mawar tadi"

"Hiks---ta--tapi yang dia bilang bener aku udah gak sekurus dulu, a--aku udah jelek" isak Karisha.

El yang melihat itu pun langsung memeluk tubuh sang istri dengan erat "kamu harus tahu Karisha mau kamu gendut, kurus, jelek, cantik atau apapun itu aku akan tetap mencintaimu"

El pun langsung meletakkan kedua tangannya di pipi sang istri "mereka semua mencintaiku ketika aku sudah sembuh dari sindromku yang dulu. Coba kalau aku masih mengidap sindrom itu, gak akan ada yang mau mencintai ku seperti kamu mencintai ku Karisha"

"Ketika semua perempuan memandang ku dengan tatapan aneh nya, dengan kata-kata yang selalu mengatakan aku pria 'gay' kamu lah perempuan yang mau membantuku, kamu perempuan yang mau merubah semua pandangan orang lain yang salah tentang diriku"

Karisha yang mendengar kata-kata El semakin terisak, hentah kenapa tiba-tiba hatinya menjadi sangat melow.

"Sampai kapanpun rasa cintaku kepadamu akan tetap sama, bahkan setiap hari rasanya semakin bertambah. Jangan nangis lagi karena mendengar kata-kata sampah itu ya, El akan tetap bersama Karisha" senyum nya.

Karisha pun mengangguk kan kepalanya, dirinya pun langsung menghapus air matanya dengan dibantu El juga.

"Terimakasih banyak El, Karisha cinta El" senyum Karisha.

El yang mendengar itu langsung mencium kening sang istri. "Aku jauh lebih mencintaimu"

"Ama.... apa dede-dede hihihi" ujar Raka yang tiba-tiba sambil menunjuk kearah iklan popok yang menampilkan seorang bayi.

El yang mendengar itu pun langsung tersenyum miring, akan ia gunakan kesempatan emas ini.

"Kayanya Raka mau minta dede deh mah. Yuk kita wujudin!"

Continue Reading

You'll Also Like

919K 61.6K 58
Satu sekolah gempar saat mengetahui pentolan sekolah ternyata sudah memiliki seorang kekasih, di tambah lagi dengan fakta yang ternyata kekasihnya ad...
290K 20.4K 88
Sebelum membaca di pastikan follow akun author dulu
718K 31.2K 24
[ Jangan menjadi Silent Reader ] SELESAI + 1 BONUS CHAPTER Kesha Pratiwi adalah gadis SMA 17 tahun yang hamil dan menikah dengan Mafia muda. Bagaiman...
543K 25.9K 51
FOLLOW DULU SEBELUM BACA. BUDIDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA ;) SEKUEL ADRIAN(A) ~~~ "Pulang sekolah gak boleh keluyuran, jangan jajan sembarangan di sek...