#31

2.3K 152 9
                                    

Hari ini aku menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatku dahulu tanpa Abang. Abang sekarang sedang bertemu dengan Mas Refal dan Mas Abi serta Faiq.

***

"Kau ini mendadak sekali tiba tiba mau menikah " kata Faiq.

"Tidak terdengar media sama sekali sewaktu pendekatan. Meskipun kami-kami ini sudah curiga" kata Mas Refal.

"Aku yang nungguin bertahun-tahun taunya malah dia yang dapet" canda Mas Abi.

"Nungguin apaan, El cuma lu jadiin cadangan yang kesekian ya. Biadab dasar makhluk satu ini" kata Mas Refal sambil menempeleng kepala Mas Abi.

"Akulah yang dapat" sombong Mateen.

"Guys, you should come. Be my groomsmen"

"Pastilah kami datang, sahabat kami menikah masa tidak datang. Sekalian cari jodoh hehehe" jawab Mas Abi.

"Itu mah cuma modus lo aja Bi" ujar Mas Refal.

"By the way, when will you propose Elsa? You already dating for almost four years. Wanita itu perlu kepastian" kata Mateen.

"Aku dah pikirkan itu sebenarnya hanya saja, you know dia ni kan wanita career and she loves her modelling job. Jadi susah bila nak ke step selanjutnya" jelas Faiq

"Kami doakan yang terbaik je la" kata Mateen

***

"Uwuuuuu Our Princess mau kawiinnn-kawiinnn" kata Thoriq. Untung saja cafe ini masih sepi dan beruntungnya lagi cafe  ini milik kita berempat jadi bisa dijadikan private untuk sementara waktu.

"Nikah dulu oy baru kawin" kata Zahra.

"Dasar lu otaklu kawin mulu" kata Deni.

"Halah intinya kan kawin" celoteh Thoriq.

Memang ya kalau sifatnya sudah mendarah daging susah untuk dihilangkan.

"Terima kasih ya udah nemenin gue dari dulu banget. Nggak nyangka sih kita bakal kepisah" mataku menjadi berlinang mengingat bahwa kami akan jarang bertemu.

"Yah, kok malah jadi mewek si. Nanti gue ikutan mewek ni kalau gini ceritanya. Lagian lo cuma pindah negara kali bukan pindah planet. Masih bisalah ketemu, sans babang Thoriq ga akan kemana mana" celoteh Thoriq.

"Iya, lo kan masih bisa sering-sering ke indonesia kalau kangen atau kita juga bisa berkunjung kesana" saut Zahra.

"Kita nggak akan kemana mana kok, bakal tetep jadi orang pertama yang dukung lo dan bantuin kalo lo lagi susah. Kita doain semoga bakal langgeng dan bahagia terus ya sama Bang Mateen" ujar Deni

"Jujur aja gue takut, takut kalau gue bukan istri yang baik atau ibu yang baik nantinya"

"Apaan sih El, kebiasaan deh. Lo itu lebih dari apa yang lo pikirkan. Percaya sama diri lo itu nomer satu El. Nggak perlu denger omongan orang lain" kata Zahra

Terkadang kita sebagai manusia meminta di validasi padahal itu sama sekali nggak guna. Apa yang kita punya adalah kelebihan dan kelemahan kita sendiri. Kita yang perlu validasi karena memiliki mereka bukan orang lain. Terkadang kita terlalu takut untuk melakukan sesuatu karena menuntut sempurna padahal sampai kapanpun kita nggak akan sampai sana. Kesempurnaan hanya milik yang diatas.

Lantas apa yang perlu kita lakukan? Sampai sekarang aku masih terus berpikir dan mencari jawabannya. Dan beberapa hari ini aku mulai merangkai satu persatu. Penerimaan dan keikhlasan adalah kunci utamanya.

Masih terus aku mencerna dan mencari jawaban lainnya. Semoga secepatnya susunan puzzle itu terisi.

Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

Rev: 01/08/2021

[END] The ColdestOn viuen les histories. Descobreix ara