#98

1K 66 2
                                    

Malam ini bersama para Mama, Kakak - kakak, Ayah, Dika dan tidak lupa trio bodyguard juga Danial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini bersama para Mama, Kakak - kakak, Ayah, Dika dan tidak lupa trio bodyguard juga Danial. Kami makan malam bersama di salah satu restaurant jepang yang terkenal di London.

Kami menyewa private room agar menghindari dari kerumunan. Protokal kesehatan nomor satu terlebih karena aku sedang  mengandung.

Sebenarnya ada hal yang cukup  menyedihkan ketika makan di restaurant jepang. Mengingat didalam perutku ada jabang bayi. Aku tidak bisa memakan makanan yang mentah. Padahal aku sangat menyukai sushi dan sashimi. Ah, memikirkannya saja sudah membuatku ngiler.

"Mbak" panggil adikku Dika

"Hmmm"

"Liat deh mbak. Salmonnya seger banget ni. Kayanya lembut banget. Ehmmm.... mbak langsung lumer dong. Ish pake soyu nih emmm... tambah enak so pasti" ledek adikku sambil memanas - manasi dengan cara makannya yang di lebay - lebaykan itu

"Dik kasihan mbakmu lah. Itu udah nahan lama banget kamu gituin nanti tambah kepengen bingung" ucap Ayahku

"Tuh dengerin. Dasar sonto loyo" kesalku

Aku akhirnya hanya bisa makan makanan yang matang saya. Beef teriyaki dan tempura. Sushipun hanya yang isinya sayuran saja.

"Sabar sayang, sebentar lagi ya" ucap Abang

"Enak banget ya bang?" Tanyaku

"Shhhh, udah nanti sewaktu lepas lahiran kita langsung makan ini okay? Sepuasnya terserah mau habis berapa piring" ucap Abang

"Beneran ya bang? Pengen ini, sashimi 10 piring ya bang"

"Buset 10 piring banyak amat. Sekalian aja makan satu ikannya mbak" sewot Dika yang kubalas decakkanku

"Boleh sayang, mau aku beliin restorannya pun boleh" ledek Abang

"Ih gemesh dehh, hihihi. Kalo steak medium rare boleh kan bang?" Tanyaku

"Nggak usah di gemes gemesin napa sih mbak. Ihhh nggak suka, gelay" ucapan dika kali ini membuatku ingin mencaplok bibirnya karena makin menyebalkan

"Heh Dika geli tau" ucapku

"Boleh - boleh sayang. Mau ngambil langsung dari peternakan juga boleh. Mau punya restorannya sendiri juga boleh. Apa aja boleh" jawab Abang

Aku menjadi senyam - senyum sendiri.

"Mbak, jangan senyam - senyum sendiri nanti kesambet"

"Kamu itu kayanya udah kesampet setan jepang. Ih nyebelin banget"

"Kalo aku dapet cewek jepang gimana mbak?"

"Emangnya mereka mau apa"

"Ya, siapa tahu"

"Mon maap di ya bapak Dika. Ni yang cuma sama negara tetangga aja kalo berantem ribet bener. Sampe korea segala. Lu mau sama orang jepang kaburnya nanti kemana?"

"Ye, jangan disamainlah mbak. Lu kan emang pengen jalan - jalan sebenernya makanya kaburnya jauh sekalian"

"Hehehe ya juga sih. Tapi bukannya kamu naksir sama yang kemarin kamu bilang  itu. Alina siapa gitu yang anak taekwondo"

"Cuma ngerasa dia asik aja mbak naksirannya si belum. Lagian kan juga nggak punya kontak mbak. Gimana mau hubungin dia"

"Tanyalah sama penyelenggaranya dulu atau tanya aja sekolahnya dulu dimana nanti kamu hubungin sekolahnya terus minta nomernya"

"Ah ide bagus"

"Lagian kenapa nggak sama si Mina aja sih. Yang anak sastra itu. Dia udah lirik - lirik kamu terus kan. Tanyainlah kenapa suka kabur - kaburan. Kalo nunggu Alina kelamaan Dika"

"Nggak tau ah mbak bingung. Galau. Alina aku nggak  tau naksir apa nggak tapi beberapa  kali kepikiran"

"Itu karena kamu pikirin. Makanya jadi sering  muncul dan ngerasa ada rasa yang aneh makanya kesannya kaya gimanaa gitu. Nanti ya kalo dia sampe muncul di mimpi kamu jangan harap atau mikir kalo dia kangen kamu. Karena itu bukan dia yang kangen kamu, tapi kamu yang terlalu mikirin dia. Jadi jangan berharap sama mimpi itu karena itu nggak ada artinya"

Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

[END] The ColdestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang