#86

1.1K 87 16
                                    

"Pengiran sebuah pesawat kerajaan sekitar 8 jam yang lalu pergi meninggalkan Brunei. Belum dapat dipastikan siapa yang menaikinya karena tidak masuk melewati pintu depan dan gerbang samping khusus kerajaan" pesan tersebut aku terima dari penjaga menara

"Segera siapkan pesawat kita. Saya akan segera berangkat" perintahku

"Kau akan kemana?" Tanya Danial

"Ikutlah denganku" ucapku  tergesa

"Sudahlah jangan banyak bicara" kesalku

"Kedua pilot kita sedang berhalangan hadir Pengiran. Shaheer juga sedang tidak bisa" ucap Dijah

"Biarkan aku menerbangkannya sendiri" pamitku bergegas

_____________________________________________

Kami tiba di malaysia. Aku juga tidak tahu apakah benar ia sedang di malaysia atau tidak. Tidak ada yang tahu juga kan kalau apa yang dikatakan Dijah bisa saja benar.

Aku juga sempat mendengar kalau Refal memang mau menikah.

"Kau yakin dia disini? Kalau salah kau akan kena makian atau sekaligus tonjokkan dari abangnya" ucap Danial

"Kita coba lihat dulu saja. Aku juga bersedia kalau perlu dipukuli karena sifatku ini" ucapku

"Harusnya dari dulu begitu" lirih Danial yang masih bisa terdengar olehku

"Aku bisa dengar" ucapku

Suara sambungan telefon masih berputar tanda belum diangkat. Nyaliku mendadak menciut ketika mengingat perkataan Danial barusan. Aku memang bisa saja tahan menahan panas dan perih tonjokkan Refal tapi harga diriku sebagai lelaki juga seperti dipermalukan karena tidak becus menjaga wanitanya terutama sedang mengandung darah dagingku.

"Aku sepertinya butuh waktu, Dan" kataku mematikan sambungan yang belum diangkat itu

"Kau takut? Begini saja. Kita ke cafe dahulu lalu kau ceritakan saja masalahmu" ucap Danial

Kami menuju sebuah cafe yang sangat sepi bahkan mungkin hanya kami saja yang ada disini. Mengingat musim masih Corona.

"Ada beberapa hal yang menggangguku akhir akhir ini. Masalah Anisha mungkin sudah selesai tapi ada satu masalah lagi" ucapku membuat Danial mengernyitkan alisnya

"Ada apa lagi? Kau terkena masalah dengan orang Thailand itu lagi?" Terkanya

"Bukan, ada seseorang yang dahulu pernah ada lalu datang" jawabku

"Jane? Maksudmu?" Tanya Danial terkaget

"Dia datang lagi sudah beberapa waktu. Kali ini bukan berstatus sebagai istri orang. Melainkan seorang janda" jawabku

"Lalu maksudmu apa? Jangan bilang kau mau poligami? Kau sungguh gila Mateen. Bisa bisanya kau. Jadi selama ini kau menikahinya?" Danial seperti tidak sabaran mendengarkan

"Jangan asal bicara. Aku tidak akan menambah istri. Satu saja aku sudah kewalahan kalau dia ngambek apalagi dua. Ini cukup complicated bahkan aku sebenarnya tidak ingin mengungkitnya lagi" kataku

"Ada apa antara engkau dan dia" tanya Danial mengintrogasi

"Dia pernah datang ke kantorku. Meminta bantuanku untuk mencarikannya pengacara untuk menggugat suaminya. Ternyata selama ini suaminya adalah penipu dan dia dijadikan seperti jaminan untuk komplotannya. Dia datang menangis nangis kala itu dengan lebam disekujur tubuhnya. Badannya sangat kurus sekarang. Dia bilang anaknya sudah diambil jauh dan dia tidak bisa bertemu karena tidak memiliki uang. Aku membantunya sebisaku." Ucapku

"Sudah membantu kan? Lalu ada masalah apalagi?" Tanya Danial

"Dia menciumku setelah itu" kataku gugup

"Bibir?" Tanyanya

Aku menggeleng. Dan menunjuk pipi kananku

"Hanya di pipi?" Tanya Danial

Aku mengangguk

"Ku kira kalian melakukan itu. Kau buatku panik saja. Memangnya kenapa  kalau dia mencium mu. Maksudnya toh hanya di pipi saja" jawab Danial

"Aku merasa geli saja. Statusku ini suami dan sebentar lagi menjadi ayah. Aku terlalu banyak bermain bersama teman dibandingkan dirumah memenuhi hal yang diidamkan istriku. Aku sibuk membantu orang lain sedangkan aku menumpahkan segala amarahku padanya yang sedang dirumah menungguku pulang. Bahkan, aku mencoba menyelamatkan orang lain tapi malah menyakiti istriku sendiri. Dia tidak pernah meminta apapun hingga saat ini Dan, tidak sepeserpun. Aku merasa sangat bersalah. Aku tidak bisa tanpa dirinya disini" sial, aku hampir menangis

"Selama kau pergi aku ada dirumahmu" Danial mengatakan hal itu, aku kaget apa maunya

"Bukan karena ingin merebutnya darimu atau apalah itu. Jangan berpikir macam macam. Dia menelfonku beberapa kali bertanya karena kau pergi begitu saja dan saat itu aku merasa dia butuh teman. Bahkan aku pernah  melihatnya konsultasi dengan dr. burhan. Kalau kau melihat, kau pasti tidak akan kuat. Dia nenangis kala itu karena merasa dirinya sendirian dan kosong, ketika hatinya sudah berkecamuk kau malah datang  dengan kemarahanmu yang tidak  jelas itu. Asal kau tahu Tim. Dia sempat trauma melihatmu. Kau lupa atau bagaimana pula? Dia punya PTSD jangan sampai kau jadi salah satu triggernya"

Aku terkaget mendengar pengakuan dari temanku ini. Bahkan, aku sampai lupa kalau dia punya jadwal konsultasi dan terapi gangguan mental. Aku bahkan lupa  bahwa dia memilikinya.

Shit, kau terlalu gila untuk sampai kesini. Dimana akal pikiranmu selama ini. Kau terlalu egois dan lemah untuk seorang wanita  kuat.

"Aku akan terima bila dia tidak mau memaafkanku and i need to be ready if that paper will come" ucapku tertunduk

"Dia sangat mencintaimu. Dia tidak akan melakukan itu" tenang Danial

"Tidak ada jaminannya. Dia pasti sangat membenciku" kataku

"Dia bisa memahamimu. Tapi meski begitu setelah ini kau memang harus benar benar berubah. Setidaknya untuk masa depan anakmu. Jangan sampai ia kehilangan salah satu sosok" ucap Danial







Ting
"Pengiran, mohon izin memberi informasi bahwa pesawat tersebut bukan menuju Malaysia melainkan korea"

Kami bergegas kesana. Tunggu aku.






Halo gess, apa kabar kalian? Mau ngasih info kalau 3 bulan ini aku bakal sibuk sama ujian ujian. Kalau semisal aku jarang update mohon dimaklumi ya guys tapi akan kuusahakan tetap update.

Mohon doanya ya guys karena gongnya ada di bulan april yaitu sbmptn. Author juga doain kalian semoga apapun yang lagi kalian hadapi dan kerjakan lancar. Aamiin.

Oh ya, aku juga nyiapin cerita dari pangeran lain yang bisa kalian baca nanti kemungkinan beberapa waktu sebelum sbmptn kalau aku nggak sempat update THE COLDEST kalau sempat kemungkinan akan aku tunda setelah sbmptn selesai. Ceritanya juga kebetulan masih aku persiapkan.

Terima kasih pengertiannya, terima kasih juga selalu menyempatkan waktu untuk membaca, vote, dan komen 💜
Ditunggu kelanjutanya yaa

Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

[END] The ColdestWhere stories live. Discover now