#100

1.3K 77 15
                                    


Hari ini kebetulan hari ulang tahun adikku Dika. Kami semua merayakannya di halaman belakang dengan bakar - bakaran.

"Tambahin lagi dong jagungnya, please enak banget" ucapku pada Dika yang sedang mengipasi jagung bakar

"Sabar kali mbak, ini yang ulang tahun kenapa disuruh ngipas dah" ucapnya

"Emang bedanya ultah sama nggak apaan? Sama aja toh"

"Ya kan hari spesiap mbak. Nambah gitu umurnya" ucapnya sambil  terus  mengipasi jangung bakarnya

"Nambah umur kok seneng. Gini ya Dik, akan ada saatnya kamu nggak terlalu mikirin ulang tahun sebagai hari  yang spesial. Karena namanya hari nggak mesti kamu dapet hari yang baik pada hari itu juga. Kalau yang kamu tanamin hari ulang tahun selalu bahagia itu nggak bisa Dik. Kadang realitanya nggak seperti itu" jelasku padanya. Memang benar toh?

"Emangnya mbak pernah ada kejadian apa kok bisa bilang gitu" ucapnya

"Mau tahu banget atau tahu aja?" Tanyaky menjahilinya

"Cepetan mbak ih cerita jangan bikin penasaran" ia sepertinya tidak sabar mendengar ceritaku

"Abang, ini aku cerita cuma buat bukti ke Dika ya kalau jangan terlalu berharap pada hari  tertentu. Bukan mau ngingetin masa lalu" ucapku

Sepertinya abang juga belum pernah aku ceritakan perihal ini. Karena jujur saja sebenarnya aku tidak ingin mengingat hal ini lagi. Tapi, ini juga bisa dijadikan pelajaran kalau hari ini dan esok tidak ada yang tahu. bisa saja hari yang kita harapkan  indah tidak seperti kenyataanya.

"Kamu inget Mas Jeffry kan? Yang duly mbak pernah ceritain?" Tanyaku padanya

Pandangan abang juga sudah mulai berubah dan caranya duduk juga sudah berubah.

"Dia dulu pergi saat ulang tahun mbak" ucapku

"Maka dari itu mbak nggak pingin kamu terlalu berharap pada suatu hari tertentu karena kamu nggak tahu kamu kuat atau nggak jalanin realitanya. Dan jangan memaksakan tuhan juga untuk ngasih kamu hari yang indah karena tuhan nggak suka di paksa" ucapku lirih padanya. Semoga dia paham perkataanku.

"Iya mbak, Dika bisa paham. Tapi sekarang udah ada Dika sama Abang bentar lagi juga ada adik bayi. Mbak nggak perlu sedih - sedih lagi karena tiap tahunnya pasti akan lebih seru kalau dia udah lahir. Ulang tahun kali ini juga Dika dapet kado spesial yaitu ponakan" ucap Dika

"Kalau pada saat ini kamu merasa spesial nggak papa kok Dik. Cuma jangan terlalu berharap di hari sebelum - sebelumnya. Jangan maksain yang nggak bisa kamu paksain. Just go with the flow. Itu lebih menyenangkan karena setiap hari ada kejutannya" ucapku

"Iya mbak, terima kasih sarannya. Abang dulu doanya apa sih bisa dapet istri kaya mbak El. Bagi tips dong" ucap Dika

Anak ini ada - ada saja pertanyaanya.

"Gimana ya, kamu kalau mau deketin perempuan. Deketin dulu orang yang paling dia segani. Entah itu orang tuanya atau siapa. Kebetulan dulu yang paling sering dia temui dan disegani ya Mrs. Iriana. Abang dekati saja minta tolong dikenalkan dan akhirnya dikenalkan walaupun kayanya dulu dia cuma takut dimarahin aja makanya mau gubris" jelas abang

"Kenapa sih bikin aku kesannya manut banget. Ya memang takut dimarahin tapi nggak segitunya juga kali" ucapku

"Emang mbaknya juga yang mau berarti. Kata mama mbak juga naksir kan? Kemarin waktu saudara pada nginep dirumah Dika tidur di kamar mbak nggak sengaja nemu map isinya foto abang semua" ucap Dika dengan santai seperti di pantai. Tanpa beban sekali.

Aku menampol kecil bibir lemesnya itu. Benar - benar bocah ini. Sepertinga keluargaku mau menguliti semua bukti kalau dulu aku sempat ngefans berat sama abang. Ya, sebenarnya nggak papa sih kalau tahu tapi kadang abang melayangnya suka ketinggian.

"Dah, dah ah mau ke Mama - Mama aja kalian rumpi. Males" ucapku dengan cepat melarikan diri dari sini

_____________________________________________

"Yah, kabur si mbak El" ucap adik iparku

"Selain fotoku kamu nemu fotonya siapa lagi?" Tanyaku

"Siapa ya? Paling artis korea sih. Foto mas Jeffry udah nggak ada semua soalnya kayanya udah dibalikin Mama ke orangtuanya. Tapi  bang mau tau sesuatu nggak?"

"Apa?"

"Kayanya mbak El pernah ngehaluin abang sampai bikin cerita gitu" ucapnya

"Cerita apa?"

"Ya pokoknya cerita gitu. Pokoknya sih endingnya kalian nikah terus punya anak gitu. Tapi ceritanya aman - aman aja nggak secomplicated kalian sekarang apalagi sampai kabur - kaburan gitu. Kalau sampai anak kalian laki - laki. Fix berarti halunya mbak El bener - bener kejadian walaupun plot ceritanya beda. Dikit sih bedanya"

Wah, menarik juga cerita bocah ini.

"Bukunya seperti apa?"

"Buku diary biasa. Tapi ada tulisan 'mimpiku' didepannya. Halunya berani banget sampai nulis mimpiku segala. Aku ada bukunya kalau mau baca langsung. Tapi diam - diam aja bang kalau baca nanti ketahuan malah ngambek"

Mimpiku? Dia dulu juga pernah mimpi bertemu dengan sesosok lelaki. Mimpinya sudah sejauh itu? Keren juga.

Kenapa dulu aku malah berkutat mencari sosoknya saja? Sepertinya aku harus baca buku itu. Dugaanku itu adalah kunpulan dari mimpi - mimpi malamnya.


Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

[END] The ColdestWhere stories live. Discover now