#52

1.5K 110 0
                                    


Sebenarnya ada apa sih dengan diriku ini. Aku kira masalah kemarin sudah usai. Sekarang aku mulai naik turun lagi dan mulai suka merancau lagi. Terkadang aku suka merasa bersalah kalau marah marah dengan Abang. Hasim dan Ben pun juga suka imbasnya

"Sudahlah sayang kita cek saja" kata Abang

"Apasih dari kemarin minta cek cek terus. Belom ada tanda tandanya juga. Aku juga nggak mual mual. Kenapa sih ih!" Kesalku

Ia hanya diam lalu menarik tanganku paksa tidak terlalu keras memang tapi terasa bahwa dinginnya menerkam. Aku hanya diam entah dibawa kemana. Aku dimasukkan ke kursi depan kemudi dan dia disebelahku menyetir sendiri.

Jalanan london sepi sekali seperti biasanya karena lockdown. Kami berhenti di St mary's hospital. Entah apa yang sebenarnya dia pikirkan. Mungkin dia menganggapku terlalu gila sampai samapi tidak bisa ditanganinya lagi dan harus dibawa kerumah sakit. Ash, apalagi ini tuhan.

"Abang, kita mau kemana" tanyaku terdengar pelan karena tertutup oleh maskerku.

Aku hanya mengikuti langkahnya karena ia tidak mau menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Disini tidak terlalu ramai karena aku mendengar bahwa harusbada reservasi dahulu sebelum datang kemari demi meminimalisir kerumunan.

Sebentar, bukankah itu ruangan dokter kandungan? Mengapa ia membawaku kemari. Jadi dia tak menganggapku gila? Ah sebentar dingin itukah dia memiliki seorang anak sampai menyeretku kemari.

"Good Morning, Your Highness it's such a pleasure to meet you. Please take a sit"

Kami menuruti kata dokter tersebut. Marilyn namanya terlihat dari kameranya yang menjuntai.

"So, lately my wife have an extreme mood swings. But she didn't want to take pregnancy test. So I decided to take her here" jawabnya

Lalu dokter Marilyn memintaku untuk tidur sembari ia menyiapkan alatnya untuk memeriksaku. Ia meminta izin untuk membuka bajuku terutama dibagian perut dan memberikan gel disana. Alatnya berselancar kesana kemari di perut rataku ini.

"Hmmm, i think you will have a big family in one pregnancy Your Highness. Look there are two little beans here" sambil menunjukkan gambar yang tertera pada monitor nya dengan wajah yang sangat sumringah

Aku terkaget dua? Bagaimana bisa? Aku hamil dua benih? Di keluargaku tidak ada riwayat mempunyai bayi kembar. Heol daebak ah maaf Alhamdulillah. Akhir akhir ini aku suka menonton the return of superman jadi jangan kaget bila sedikit ke korea korean.

Wajah abang sudah dipenuhi air mata sekarang begitupun juga aku. Aku sangat mengharapkan segera diberi keturunan dan sekarang tercapai. Dalam waktu yang bisa dibilang cepat. Terima kasih ya tuhan.

Katanya usianya baru tiga minggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Katanya usianya baru tiga minggu. Tiga minggu lagi kami harus datang kemari untuk melakukan pengecekan. Untuk memastikan apakah benar kembar dan berkembang. Usianya masih sangat muda jadi masih rentan. Aku diminta untuk beristirahat dan tidak melakukan pekerjaan yang berat.

Abang bersenandung selama perjalanan pulang. Menciumi tanganku sedangkan tangan kanannya berada di kemudi.

"Maaf abang, aku sudah berburuk sangka. Aku kira abang mau memasukanku kerumah sakit jiwa" jawabku menunduk malu

Dia tertawa terbahak bahak "itu Aku yang gila kalau berani memasukanmu ke rumah sakit jiwa. Sudah dibilang sayang kau ini memang peka terhadap orang lain tapi tidak dengan dirimu sendiri. Kasian sekali anakku ini ibunya tidak mau segera bertemu dengannya dari usg" katanya

"Maafin Mommy ya sayang. Harusnya Mommy lebih peka" jawabku dengan mengelus perut rataku ini

"Sekarang sudah Daddy dan Mommy memanggilnya? Bahkan lahir saja belum" tanyaku

"Sebelum ada mereka pun kau sudah memanggilku dengan Daddy sayang" katanya dengan tawa. Aku melayangkan cubitan di perutnya

"Ouch sakit la abang menyetir la ni. But it's true lah" katanya mengaduh

"Terserah ah nyebelin banget" jawabku kesal

Setelah itu sebelum pulang ke rumah kami berputar putar mengelilingi London sebentar.

__________________________________________

Gue menjatuhkan masker dan timunku setelah perlakuan kevin. Berlari menuju kamarku bergegas mengambil tas pakaiannya.

"Lo kenapa sih Rain" tanyanya

"Tas gue mau lo kemanain"

"Rain jawab gue" tanyanya makin keras

"gue bolehin lo tinggal disini bukan berarti lo boleh melakukan segala macem hal seenak jidat lo, Vin. Lo bertingkah kejauhan" kataku dengan nada marah

Gue benar benar marah, gue taku gue suka sama dia tapi dia ambil first kiss gue. Selama ini 2 hal terpenting yang selalu gue jaga untuk suami gue nantinya udah diambil secara tidak bertanggung jawab olehnya.

"Asal lo tau 2 hal penting yang gue milikin lo ambil seenak lo dan lo cuma akan permainan gue kan. Karena menurut lo gue sama kaya cewe cewe lainnya yang mudah termakan sama gombalan lo. Salah kayanya gue selama beberapa hari ini. Ternyata sama aja sama cowo di luaran sana. Brengsek" gue menggeram

"Maaf Rain, gue bisa tanggung jawab apapun itu. Gue nggak tau kalo itu first kiss lo"

"Jangan jangan lo anggap gue sama kaya cewe cewe yang lo temuin club yang bisa nempel sana sini. Gue emang suka ke club tapi bukan berarti gue kaya mereka" kata gue melempar tasnya

"Gue harus lakuin apa demi dapet maaf dari lo? Gue rela apapun itu" jawabnya bersimbah lutut memeluk kaki gue

Rada lebay si tapi yaudah lah dia yang mau begitu.

"Nikahin gue" jawab gue dengan tegas

"Hah?! Gue ambil first kiss lo bukan..hmm itu" katanya dengan lugu tapi mencurigakan

Tentu saja gue menoyor kepalanya dasar kurang ngajar. " Heh dasar mesum. Kalo lo nggak mau jangan pernah temuin gue lagi"

Akhirnya dia berdiri. "Oke gue nikahin lo" jawabannya membuatku kaget padahal aku juga yang tadi memintanya. Lalu ia memajukan wajahnya dekat lebih dekat dan
Cuppp

"K-kok lu cium cium si" jawab gue memalingkan muka. Sial, baru saja aku bisa marah padanya

"Kan gue tanggung jawabin" jawabnya santai

"YY-tetapi kan jangan gitulah" kata gue

"Takut khilaf ya?" Bisiknya

Aku menoyor kepalanya sekali lagi

"Jangan kepedean deh lo"

Kira kira dia beneran mau nikahin gue nggak sih?





Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

[END] The ColdestWhere stories live. Discover now