#41

2K 136 6
                                    


Pagi ini aku melihat raut wajah yang berbeda dari suamiku. Wajahnya tampak lesu seperti ada yang memenuhi isi kepalanya. Padahal, kemarin malam ia masih baik-baik saja bahkan sampai acara malam kami usai.

Aku hendak menanyakannya tapi takut mengganggunya. Tapi aku ini istrinya seharusnya tidak apa juga kalau ingin bertanya.

"Abang kenapa sih kok nggak ceria" tanyaku sambil bergelayut di badannya.

"I'm okay, don't worry sayang" dengan nada dingin sembari terus memainkan ponselnya.

Antara senang atau sedih meskipun ia bersikap dingin ia tetap memanggilku dengan sayang.

"Abang bosen ya sama El terus? Or I'm not good enough? Maafin El ya abang" kataku sambil beranjak dari tempat duduk. Aku berjalan dengan kepala menunduk menuju dapur yang ada di cottage ini. Aku ingin membuat mie saja demi membunuh waktuku menunggu abang mau berbicara denganku. Rasanya sudah tidak enak kalau mau berenang atau bermain yang lain dengan kondisi seperti ini.

Tiba-tiba aku merasakan tangan kekar melingkar di pinggangku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tiba-tiba aku merasakan tangan kekar melingkar di pinggangku. Jelas saja itu Abang jika ada yang berani melakukan itu selain abang pasti aku sudah menendang bagian vitalnya.

Kami masih terdiam, dia makin mengeratkan pelukannya dan hidungnya yang mendusel-dusel leherku. Beberapa kali ia menciumi pipiku dari samping. Membuatku bertanya ada apa dengan dirinya.

Aku membalikkan badanku lalu menangkap wajah tampan suamiku. Aku menatap manik mata indahnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Aku merasakan kedua mata itu seperti berkaca kaca. Terpampang jelas raut wajah bingung dan khawatir pada wajahku.

"Abang kenapa?" Tanyaku sambil membelai dadanya

Tanpa berucap apa pun ia merangkul tubuhku kembali dengan erat. Aku merasakan pundaknya basah, apakah dia menangis? Aku segera melepaskan pelukannya. Aku benar-benar khawatir.

"Abang cerita dong sama El. Jangan dipendam sendiri. El nggak mau abang kenapa-kenapa"

"Janji sama abang El tidak akan tinggalkan abang"

Aku menatapnya bingung, kemarin tidak ada pembicaraan yang serius atau merujuk ke arah sana. Mengapa hari ini menjadi momen sendu dengan tangisan bak disinetron.

"Abang ngomong apa sih? Mana mungkin El tinggalin Abang. El sayang dan cinta sama abang. Mana mungkin El pergi" kataku sambil memainkan jemarinya.

"Abang takut kehilangan El. Banyak orang yang ingin berniat jahat kepada kita. Mereka yang belum bisa menerima pernikahan kita. Abang takut El mudah terhasut atau celaka karena ulah mereka. Abang takut tidak bisa jaga El dengan baik. Abang takut kehilangan El untuk selamanya"

isaknya makin menjadi jadi. Tidak kusangka seorang Pangeran Mateen yang merupakan lulusan tentara bisa menangis di hadapan wanita. Ya, aku memang istrinya tapi jarang saja ada suami yang mau menampakkan itu semua. Apakah secinta  itu abang padaku. Cintamu yang tulus ini mana mungkin sih aku ingkar. Tidak mungkin lah abang.

"Tidak mungkin lah abang. Mana mungkin El tinggalkan abang. Jauh sebentar saja El sudah rindu. Abang, kita kuat bersama. El cinta abang seperti abang cinta El. Kita berada di tempat yang sama dan ternyaman. Tidak mungkin akan ada orang lain yang mampu merusak kita. El kuat karena Abang"

"Maafkan abang, harusnya abang yang kuatkan El bukan sebaliknya. Abang hanya sangat takut kehilangan El"

"Sudah abang, memang kita harus saling menguatkan. Jadikan aku istri yang paling abang idamkan dan jangan jadikan aku beban. Tugasku menjadi hidup abang lebih bahagia bukan malah sengsara" aku tak kuasa ikut menangis karena momen ini.

Terakhir kali aku melihat momen seperti ini hanya ada di film bollywood  yang dimainkan oleh aktor idolaku dulu, Shah Rukh Khan. Sekarang aku merasakannya sendiri. Ternyata tidak semua lelaki itu brengsek. Mengapa aku baru bertemu dirimu sekarang Abang? Kenapa tidak dari dulu saja.




Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

Rev: 04/08/2021

[END] The ColdestWhere stories live. Discover now