#50

1.8K 103 0
                                    


Hujan belum reda. Gemuruh petir bersahut-sahutan seperti kesetanan. Kilatan cahaya dari tadi berliweran bagai dikejar kejar. Johor, malam ini sangat ramai. Terlihat dari lampu lampu mobil yang berjalan di Salah satu jalan protokol dekat apartementku.

Beberapa minggu kedepan jadwal bertandingku kosong. Latihan pun diberhentikan sebentar karena Aziz salah satu kawan setim ku terkena corona. Sehingga, kami menjalankan isolasi mandiri. Abi sedang di Kuala Lumpur malam ini karena harus shooting untuk salah satu brand ternama. Ia tak isolasi mandiri karena beberapa saat yang lalu harus mengambil cuti beberapa hari untuk keperluan iklan dan photoshoot majalah.

Mungkin enak kali ya kalau ada istri? Lagi lagi masalah istri belum bisa aku selesaikan. Karena pandemi ini jadi jarang bertemu dengan orang jadi nggak ada yang bisa di ajak pdktan.

Oh, iya baru saja ingat. Kemarin aku ingin menelepon El tapi malah ketiduran. Apa sekarang saja aku telefon? Iya saja kali ya

"Assalamualaikum" sapaku melalui sambungan telefon

"Waalaikumsalam, gimana mas kabarnya baik kan?" Tanyanya

"Alhamdullilah baik, kamu disana gimana? London lockdown ya?"

"Alhamdulillah kita semua sehat. Iya lagi lockdown. Johor juga kan ma? Kenapa ni tumben banget telfon heheh"

"Iya, kebetulan mas akhir-akhir ini kepikiran untuk mencari istri. Kira-kira ada nggak temenmu atau siapa gitu yang bisa kamu kenalin?. Umur mas bukan belasan lagi El jadi mas pengen yang bisa diajak serius" jelasku

"Hmmm sebenernya temen-temen dekatku pada jomblo sih mas, tapi aku nggak tau mereka bisa ldr an atau nggak. Mas tau kan temenku kaya gimana? Wanita karir kebanyakan karena kelamaan kerja nggak nemu nemu pasangan. Aku belum bisa kasih saran siapa yang kira-kira cocok sama Mas. Lagian temen ceweku kan cuma itu itu doang."

"Yang kaya kamu gitu ada nggak?"

"Ya elah mas, aku mah limited edition hahaha. Lagian kenapa yang harus kaya aku coba?"

Andai kamu tahu El. Kamu definisi hampir sempurna. Kamu bisa apa aja dan kamu mandiri nggak ketulungan. Siapa sih yang nggak naksir? Orang cuma duduk sebelah kamu aja bisa nyaman. Coba kalau kamu bukan saudara aku. Mungkin sekarang kamu bukan sama Mateen.

"Ya, nggak papa sih. Kalo mirip kan udah paham nanganinnya harus gimana" jawaban macam apa ini.

"Dasar aneh, Mas mau sampe kapanpun
namanya orang nggak ada yang sama. Mas nggak akan nemuin aku di tubuh orang lain. Nanti kalau udah ketemu orang yang pas juga ngerti cara nanganinnya gimana."

"Iya memang sih, jadi gimana? Mas harus kenalan sama siapa? Mas bener-bener nggak ada temen cewek"

"Dulu nggak jadi sama Hasanah?" Tanyanya

"Nggak, aku nggak ngerasa ada feel  yang kuat. Lagian kayanya dia udah sama orang lain" jawabku

Gimana mau ada feel atau deket sama orang lain. Kalau selama ini aku jadi 911 kamu El? Apalagi dari si brengsek Kevin. Mateen datang disaat yang tepat, dia pantes gantiin aku buat jagain kamu. Aku taruh kepercayaan besar padanya.

"Sebenernya yang paling deket sama aku Terry sih. Tapi dia nggak begitu cocok sama mas dan dia kayanya udah naksir seseorang" jawabnya

"Terus siapa? Ini mas serius lho pengen cari  istri"

"Hubungin ini aja 08239494844"

"Ini nomer siapa?"

"Aku duluan ya mas. Assalamualaikum"

[END] The ColdestWhere stories live. Discover now