#104

1.1K 71 1
                                    


Ternyata besok adalah pengumuman penerimaan beasiswa yang didaftarkan Dika.

"Mbak, deg - degan deh" ucapnya yang sedari tadi tidak bisa tenang.

Sama, aku juga tidak bisa tenang. Aku membayangkan dia nanti sendirian disana. Kedua orang tuaku juga pastinya akan merasakan kesepian karena anak - anaknya berada di tempat yang jauh.

"Tenanglah sayang, yang mau mendapat beasiswakan Dika" ucap suamiku mencoba menenangkanku

"Ya nggak bisa dong bang. Nanti ayah sama mama gimana kalau Dika jauh. Mereka udah tua Abang. Kita juga jauh disini"

"Dirumah kan ada bibi mbak. Ayah sama Mama juga bakal balik ke kampung halaman nanti disana kan banyak adik - adiknya. Nggak bakal kesepian" ucap Dika

"Tapi tetap saja Dika. Nggak ada salah satu dari kita. Mbak bukannya nggak mau kamu kuliah atau meraih ilmu sampai jauh - jauh tapi mbak khawatir aja sama mama dan ayah. Inget ya Dika kalau kamu beneran serius. Mau susah ataupun mudah kamu harus hadapin sendirian disana karena itu udah keputusan kamu. Dari awal kamu nggak ada komunikasi tentang itu sama mbak. Jadi kalau ada masalah selesaiin sendiri dahulu mbak cuma bantu tempat tinggal sama kendaraan saja" ucapku

"Sesayang itu El sama kamu Dika. Meskipun  kesal kamu nggak bilang dulu tapi dia masih mau bantuin walaupun gengsi ngakuin" ucap suamiku disamping yang membuatku mencubit lengannya

"Mbak El gengsinya memang tinggi banget ya Bang. Tenang aja kok mbak, Dika nggak bakalan neko - neko. Dika juga sayang sama mbak. Terima kasih ya mbak waktu itu udah nemuin Dika dan bantuin Dika sampai sekarang. Nanti kalau Dika udah jadi orang hebat pastinya nggak akan lupain keluarga. Bagaimanapun juga kalian adalah keluarga Dika satu - satunya"

Mendengar ucapan Dika membuatku menitihkan air mata. Bagaimana tidak jarang sekali anak ini bisa ngomong sayang - sayangan. Anak laki - laki ini sepertinya sudah mulai dewasa. Kau tumbuh terlalu cepat Dika.

"Ih kok jadi nangis to, jelek ih lap dulu nih" ledek Dika ketika aku menangis. Namanya juga ibu hamil jadi lebih mudah emosional.

"Kan ini terharu, kok malah dikatain jelek sih. Jahat banget" aku menangis lebih kencang kali ini membuat Abang mendadak panik

"Eh sayang cup cup cup. Yuk tenangin yuk jangan makin keras nangisnya. Nanti dikiranya di apa - apain lagi" suamiku panik  sendiri ketika mencoba menenangkanku. Kamu dulu yang harusnya tenangkan diri sayang, baru nenangin aku.

"Memang udah diapa - apain juga kan Bang" celetuk Dika

"Diapain?" Tanyaku tidak paham

"Ya gitulah. Kalau nggak pernah mana mungkin sekarang mau brojol" ucap Dika polos

Lemparan sepotong apel melesat mengenai kepalanya

"Aduh kok dilempar sih mbak" ucaonya menghindari lemparan demi lemparan dariku

"Habisnya omonganmu  itu lho. Ambigu. Bikin otak travelling aja" ucapku. Capek juga melemparinya. Terlalu banyak gerak sudah membuatku sesak nafas sekarang.

"Ya memang maksudnya kan juga begitu mbak. Tapi versi lulus sensor aja tadi" anak ini memang benar - benar.

"Ternyata suami dan adik sama aja. Sama - sama suka bikin otak travelling. Aduh Dika mbak kira selama  ini kamu polos ternyata aku salah dugaan"

"Dika kan laki - laki, anak kedokteran lagi. Mana mungkin dia tidak tahu apa - apa sayang. Lagian dia juga sudah dewasa pasti dia tahu hal - hal seperti itu. Asal praktiknya  nanti saja kalau sudah menikah" ucap suamiku

"Iyalah Bang pasti"

Tidak kusangka anak ini sudah sebesar ini bentar  lagi udah beneran mau jadi orang. Jauhkan dia dari masalah ya tuhan. Anak ini adalah anak baik.






Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

Besok adalah hari yang cukup spesial buat Author, tapi ternyata jadwal uploadnya hari ini mau double update tapi aku nggak ada waktu nulis karena sudah mepet banget waktu untuk utbk walau baru mau daftar hari ini si insyalallah, tapi deg degan banget.

Maafin yaa dan harap maklum karena nggak bisa douple update atau bikin yang panjang. Cerita ini sudah di dibuat draft jadi nanti tinggal upload - upload aja.

Tapi setiap komen kalian pasti dibaca kok hanya nggak bisa double update aja. Untuk cerita baru juga udah lumayan banyak draftnya jadi juga nantinya akan tinggal upload - upload aja.

Aku minta doanya semoga bisa dilancarkan nanti ketika utbk dan mendapatkan hasil terbaik.

Semoga diumur yang baru Author bisa menjadi lebih baik dan pastinya bisa nyuguhin cerita - cerita yang lebih mengesankan lagi. Dengan kalian baca cerita - cerita aku sudah menjadi kado spesial buat aku. Aku juga mendoakan kalian sesuai dengan yang lagi kalian jalani atau ingin dicapai.
    Terima kasih banyak.

[END] The ColdestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang