#16

2.6K 188 10
                                    


Hari ini saatnya rombongan Keluarga Sultan harus kembali ke negara asalnya, Brunei Darrusalam. Pangeran memintaku dan Thoriq untuk datang ke ruanganya. Sejak hari kemarin kami menjadi lebih dekat tapi sepertinya itu berlaku kepada Thoriq dan Ben sih. Antara aku dan Pangeran masih terbilang sangat canggung, sikapnya yang dingin tapi terkadang hangat membuatku jadi suka salah tingkah.

Terlebih aku bukan orang yang mudah dalam bergaul jadi masih suka sulit mencerna perlakuan-perlakuan kecil darinya. Lagian toh sebenarnya tidak perlu dipikirkan terlalu pusing karena dia juga bukan siapa siapa. Hanya sebatas hubungan pekerjaan.

"El saya baru ingat. Sepertinya saya pernah lihat you di instagram my cousin" katanya yang sedang duduk dihadapanku

Kami sedang berada di kamar hotelnya.

Wait, jangan berpikir macam-macam dahulu kami tidak hanya berduaan saja, ada Ben dan Thoriq disini. Kami berkumpul untuk makan bersama sebelum perpisahan kepulangan Pangeran.

"Ah iya, my cousins are Faiq's Friend . Sebulan lalu kami bertemu saat Faiq ke Indonesia dengan Elsa" jelasku
(Ah iya, sepupuku adalah teman Faiq. Sebulan lalu kami bertemu saat Faiq ke Indonesia dengan Elsa)

"Ooo, pantas saja. Your cousin is Refaldi or Abi?" Tanyanya padaku
(Ooo, pantas saja. Sepupumu Refaldi atau Abi)

"Mas Refaldi"

"Mas? What is mas?"
Memang itu panggilan seorang kepada seorang lelaki yang lebih tua di jawa. Pastinya dia tidak mengerti
(Mas? Apa itu Mas?)

"Mas adalah panggilan dari seseorang kepada lelaki yang lebih tua. Sama halnya dengan Abang" ia mengangguk mendengar penjelasanku

"But Prince. Here in Indonesia, sometimes women used Mas in married life as a special nickname. it can be Abang or Aa too." timpal Thoriq dari ujung sana
(Tapi Pangeran. Disini di Indonesia kadang kadang wanita sering menggunakan Mas di dalam pernikahan sebagai panggilan sayang. Bisa juga dengan Abang atau Aa)

"Then why you called Abi and Kaesang with Mas?" Tanyanya
(Lalu mengapa kau memanggil Abi dan Kaesang dengan Mas)

"Because they're older than me. It doesn't have to always be a special nickname even it still can. Tapi saya menghormati mereka karena saya orang Jawa Jadi saya menggunakan Mas"
(Karena mereka lebih tua daripada saya. Tidak harus menjadi panggilan sayang meskipun tetap bisa. Saya menghormati mereka karena saya orang Jawa jadi saya menggunakan Mas)

"Call me with Abang then" jawabnya secara gamblang dan santai seakan tidak ada beban.
(Panggil saya dengan Abang kemudian)

Aku, Ben, dan Thoriq yang sedang minum tersedak mendengar ucapan Pangeran barusan

"What?" Mukaku cengo dan bingung. Sang pangeran tertawa begitu saja seakan tidak melakukan hal yang membuat orang diruangan ini kaget dan bingung

"Panggil saya dengan Abang saja. Tidak perlu pakai embel-embel Pangeran" jelasnya sambil tersenyum manis

"Tidak, itu tidak sopan bagi saya"
Tolakku

"Why not? Kita kan teman" matanya semakin lekat menatapku. Aku tidak berani mendongakkan mataku menatap kedepan karena tajam matanya sudah sangat menusuk

"Wow" bisik Ben dan Thoriq

"Tetap saja tidak bisa"

"Saya mengizinkan. Bila tidak nyaman panggil saja dengan pangeran bila didepan banyak orang. But if it's only two of us or between people that we know just call me with Abang"
(Saya mengizinkan. Bila tidak nyaman panggil saja dengan Pangeran bila dideoan banyak orang. Tetapi jika hanya kita berdua atau didepan orang yang kita kenal panggil saja dengan Abang)

"Okay" jawabku pelan mau menyanggupi permintaanya. Inget, kata ibu apapun permintaan Pangeran harus dituruti. Wedi di tutuk ibu aku. (Takut di pukul ibu aku).

"Uwaw rare moment" kekeh Ben dan Thoriq pelan
(Uwaw, momen langka)

"Uwaw rare moment" kekeh Ben dan Thoriq pelan(Uwaw, momen langka)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambar hanya visual  sebagai pemanis bukan asli)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Gambar hanya visual sebagai pemanis bukan asli)


Jangan lupa follow, vote, dan komen ☺️

Rev: 01/08/2021

[END] The ColdestWhere stories live. Discover now