56

2.4K 160 13
                                    

Maaf typo dimana mana 🙏
Happy reading 😎🤗


***

" Ekhem... "Aldo menelan Salvinanya dengan kasar," ini semua tidak ada maksud lain kecuali Aldo ingin melamar Putri kesayangannya, Om.. apa Aldo di izinkan menjadi calon suaminya Syifa, Om? " Ucap Aldo, membuat kedua mata Syifa membulat. Tidak percaya bahwa lelaki yang dikenalnya melalui sosial media benar-benar serius padanya.

" Heh jangan bercanda! "Syifa. Dengan mengeluarkan suaranya yang begitu pelan. Aldo hanya melirik wanitanya tanpa mempedulikan ucapan yang keluar dari mulut Syifa.

" Keputusan Syifa adalah keputusan saya juga. Jadi semua diserahkan ke putri kesayangan saya. "Om Gerry, ia menyerahkan jawabannya pada Syifa yang masih tidak percaya bahwa laki-laki yang ada dihadapannya benar-benar memberanikan diri untuk melamar dan bertemu orang tuanya.

" Kamu jangan bercanda, Mas! "Masih mengeluarkan suara yang pelan.

" Kalau kamu Nerima lamaran aku. Aku bakal ambil cuti dan urus semuanya.."Aldo.

" Bener tuh... Nggak mudah loh seorang Abdi negara mengambil cuti nikah.. mumpung bang Aldo lagi libur, jadi bisa sedikit memperpanjang liburnya karena ambil cuti nikah. "Ervan.

" Kamu nggak usah bilang apa-apa, Syifa juga paham kok.."Elsa. Dengan nada suara yang begitu lembut.

" Iya calon ibu dari anak-anak aku.. "Ervan.

Syifa mengembangkan senyumnya dengan sempurna ketika Aldo mengeluarkan  kotak perhiasan berwarna merah, kemudian lelaki itu membukanya dihadapan Om Gerry dan yang lainnya.
" Nggak usah kaya gini, malu aku.." Syifa, saat Aldo berjongkok di hadapannya dengan satu tangan yang mengarahkan kotak perhiasan itu kepada Syifa. Ketika Aldo berjongkok dihadapannya yang sedang duduk di kursi pun, langsung berdiri tepat dihadapan Aldo.

" Aku serius, Papah kamu udah serahin jawabannya ke kamu. Aku harap jawaban yang kamu kasih itu tepat dan nggak ada yang kecewa atas apa yang kamu katakan, nanti. " Aldo, berjongkok dan menjadikan kaki kirinya sebagai tumpuan.

" Papah percaya sama Syifa ? "Syifa, menoleh kan kepalanya ke Om Gerry.

" Pilihan kamu adalah yang terbaik. Ikuti isi hati kamu.."

Syifa kembali menghadapkan kepalanya ke Aldo yang masih berjongkok, kemudian ia mengangguk, " iya, aku mau."Jawabnya yang membuat senyum Aldo mengembang dengan sempurna . Aldo memeluk Om Winata yang duduk dikursi sebelahnya. Kemudian ia memberikan kotak perhiasan itu kepada Om Gerry yang ikut tersenyum bahagia atas jawaban yang diberikan oleh putri kesayangannya.

Om Gerry membuka kotak perhiasan itu dan memasangkannya ke jari manis putri kesayangannya . Syifa dengan senang hati membiarkan Papah nya memasangkan cincin tunangannya dengan Aldo. Setelah cincin itu terpasang dengan sangat cantik di jari manisnya, ia memeluk papahnya.

" Semoga pilihan Syifa nggak salah ya, Pah. " Bisik Syifa

" Aamiin .." om Gerry.

Setelah jawaban yang diberikan Syifa untuk Aldo, makanan yang dipesan sebelumnya pun datang dan ditaruh di setiap meja. Para pelayan yang membawakan nampan berisikan piring dan lauk yang di pesan terus berdatangan sebelum meja itu penuh. Sebelumnya hanya ada beberapa gelas jus di setiap meja nya. Dan tidak perlu menunggu lama lagi, semua meja sudah terisi penuh oleh piring-piring yang berisikan makanan.

Aldo berdiri dari tempatnya duduk, kemudian ia memberikan senyum pada semua yang sudah hadir di acara pentingnya.

" Terimakasih untuk semuanya yang sudah hadir di acara terpenting saya ini, terimakasih juga atas doa yang sudah di panjatkan untuk Aldo dan Syifa . Khususnya terimakasih untuk Om Winata yang sudah ingin menjadi wali plus saksi kami dalam acara lamaran ini. Terimakasih untuk calon Papah mertua sudah berkenan hadir di sini...."Aldo, ucapan nya belum berakhir, namun sudah ada yang memotongnya lebih dulu. Ervan, benar.. Ervan lah yang memotong pembicaraan dari Aldo.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now