58

2.4K 180 18
                                    

Satu bulan aku nggak nongol 😭
Maafin aku guys 🙏

Vote yuk yang udah kangen sama Elsa, Ervan, Syifa dan Aldo ⭐

Kangen Iky nggak sih? 😣

Cuss lah ~

***

Setelah Syifa meyakinkan bahwa ia akan berhati-hati dan jika terjadi sesuatu ia akan membangunkan Aldo, itu hanya untuk meyakinkan lelakinya. Ia akan terus mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, tidak perduli seberapa lama Aldo tertidur di sampingnya. Sesekali kedua matanya melirik ke kanan dan kiri berharap ada warga yang masih berada di luar rumah mereka. Jujur saat ini Syifa merasakan takut ketika daerah yang ia lewati sangatlah sepi. Tidak ada tanda-tanda warga yang jaga malam.

Jantungnya berdegup lebih keras ketika ada seseorang yang tergeletak di tengah jalan dan membuatnya menginjak pedal rem dengan dadakan. Aldo dan Wiwi yang sedang tertidur pun terbangun akibat Syifa yang menghentikan laju mobil dengan sekali injak pedal remnya.

Belum sempat ia meminta maaf kepada Aldo dan juga Wiwi, sudah ada dua orang yang mengetuk-ngetuk kaca mobil itu dengan tidak sabar. Dapat Syifa lihat dengan jelas, lelaki yang mengetuk kaca mobil sebelah kanan itu membawa pisau di tangan kanannya.

" Kakak, Wiwi takut.."Wiwi dengan posisi duduknya yang sedikit ke pertengahan.

" Mas gimana ini? " Syifa. Masih mencoba mengabaikan rasa takutnya karena kedua lelaki yang mengetuk kaca mobil .

Orang yang tadi menghalangi jalan mereka pun ikut bergabung bersama kedua lelaki itu dan mengetuk pintu belakang.

" Kendarai lagi mobilnya, nggak ada alasan kita buat keluar mobil kan? "Aldo

Syifa sedikit mengerutkan keningnya, kedua matanya menatap arah depan. Benar kata Aldo bahwa tidak ada alasan untuk mereka keluar dari mobil, jalan yang berada di hadapan mereka kosong tanpa ada penghalang apapun.

" Kamu bisa. "Aldo mencoba meyakinkan Syifa yang masih ragu untuk mengendarai kembali mobil yang mereka tumpangi. Dengan tarikan nafas yang lumayan panjang, Syifa mulai menginjak pedal gas nya dengan sedikit memainkan gas nya. Setelah ia berhasil sedikit menjauhkan para ketiga lelaki yang mungkin hendak merampok mereka, ia segera menancapkan gas dengan kecepatan seratus dua puluh kilo meter perjam.

Setelah merasa aman Syifa pun memperlambat laju kendaraannya dan mulai menginjak pedal remnya dengan perlahan. Kepalanya menoleh ke Aldo yang berada di sebelahnya. Mulut lelaki itu menganga dan sepasang matanya melotot menandakan bahwa ia terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, tepatnya terkejut karena Syifa berhasil menjauhkan mereka dari para perampok dengan mengendarai mobil begitu kencang.

" Hey! " Syifa, mengusapkan telapak tangannya ke wajah Aldo agar mulut menganga juga mata yang hampir keluar itu bisa masuk kembali ke tempat semula.

" Gantian, Mas."Lanjut Syifa ketika Aldo sudah sadar akan dirinya yang tidak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya di hadapan wanita itu.

" Kamu aja deh yang kendarai mobilnya sampai Tasik, asik banget aku di ajak kebut-kebutan sama kamu. "Aldo.

" Iya. Kak Syifa aja yang nyetir mobilnya, seru. "Wiwi.

" Wiii jangan ikut-ikutan deh. Mas cepetan ah gantian ."Syifa.

***

Berat rasanya membiarkan lelaki yang kita sayangi pergi untuk tugas negara dan jauh dari keluarganya. Elsa baru saja pulang mengantarkan Ervan ke asramanya bersama dengan Om Winata. Percaya adalah kunci utama yang Ervan pegang saat jauh dari Elsa dan membiarkannya berteman dengan siapapun. Ragu, Elsa ragu akan Ervan yang berada di asrama dan akan bertemu terus menerus dengan Polisi Wanita yang rata-rata memiliki paras wajah yang manis juga cantik.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now