40

3.9K 211 25
                                    

Wegelazih Udah part 40 aja 😭
Maafin kalo typo-Nya bertebaran dimana-mana 😂

Happy Reading 😘

***

Setelah makan malam bersama dengan Ervan, Elsa memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua-Nya. Ia membiarkan Meira bersama Ervan di rumah itu. Niatnya untuk membawa Meira pulang bersama- Nya, ia urungkan. Karena ia tidak yakin bahwa diri-Nya sanggup mengendarai motor sang kakak, dengan kondisi tubuh yang tiba-tiba drop.

Elsa tidak memberitahu Ervan, bahwa saat ini ia sedang menikmati rasa nyeri di kepala-Nya. Tubuh-Nya pun mendadak menggigil, tetapi tidak ia perlihatkan di depan Polisi-Nya. Ia hanya meminjam jaket kepada Ervan. Setidaknya rasa dingin di tubuh-Nya sedikit terkurangi karena jaket hangat milik Ervan.

Perjalanan menuju kediaman orang tua-Nya melewati Rumah Kasih. Dengan mengendarai motor Ninja milik kakak-Nya, Fano. Elsa mengendarai-Nya dengan kecepatan empat puluh km/jam. Kepala yang terasa nyeri, dan tubuh yang menggigil. Membuat ia tidak fokus mengendarai motor-Nya. Ia tidak dapat melihat dengan jelas. Hingga tak sengaja ia menerobos lubang besar yang ada di jalanan ibu kota.

***

Tubuh-Nya mendadak lemas, dan perasaan-Nya pun tidak karuan semenjak Elsa memutuskan untuk pulang ke rumah orang tua-Nya. Ervan terus memeriksa handphone-Nya, berharap Elsa memberi-Nya kabar melalui WhattSap atau pun Telegram. Sudah dua puluh menit memang Ervan membiarkan wanita-Nya pulang sendirian, dengan mengendarai motor Ninja calon kakak iparnya. Seharus-Nya, Elsa sudah sampai di kediaman orang tua-Nya, dan memberi kabar pada Ervan bahwa ia sudah sampai di rumah. Tetapi, tidak ada satu pesan pun yang Elsa kirimkan kepada-Nya. Itu lah yang membuat perasaan-Nya semakin tidak karuan.

Ervan memutuskan untuk mengambil air wudu. Karena ia ingat, bahwa diri-Nya belum melakukan shalat Isya. Ini adalah kesempatannya untuk bersujud kepada sang pencipta. Dan meminta ketenangan hatinya, di saat perasaan dan pikirannya terasa kacau.

Setelah mengambil air wudu, dengan bantuan tongkat-Nya, Ervan berjalan ke mushola yang berada di dalam rumah ke dua orang tua-Nya. Ia mulai membaca niat shalat isya di dalam hatinya, lalu mengangkat ke dua tangannya, dan mengucap takbir dengan pelan. Ke dua tangannya sudah ia lipat di depan dada bidang-Nya. Ia mulai membacakan takbiratul ihram di dalam hatinya.

***

Setelah motor yang ia kendarai terpental karena menerobos lubang besar yang ada di jalanan. Membuat kedua Punggung tangan-Nya terluka karena melindungi wajah dari goresan aspal. Tidak hanya kedua punggung tangan-Nya , kedua lututnya pun terluka, hingga membuat celana yang ia kenakan sobek. Ia memang terpental beberapa meter dari motor-Nya, dan mengakibatkan dirinya harus terguling-guling dan terseret beberapa meter pula setelah terpental dari motor.

Beberapa warga yang ada di sana, membantunya untuk bangkit dari posisi terlentang-Nya. Warga juga membantunya untuk membangunkan motornya yang tak jauh dari lubang itu. Dan, mendekatkan motor itu dengan Elsa.
Elsa digotong oleh beberapa warga, untuk duduk di sebuah warung yang memang berada dekat di tempat- Nya kecelakaan.

" makasih banyak ya, bapak-bapak, ibu-ibu, semua-Nya...."ucap-Nya memberikan ' terimakasih ' kepada semua warga yang berada di sekitar sana.

Ia mengambil handphone-Nya yang berada di dalam tas. Dengan mengabaikan rasa perih di kedua punggung tangan-Nya itu, ia mulai meronggah ke dalam tas-Nya, dan mengambil handphone itu secara perlahan. Ia mencari kontak telephone-Nya yang bernama 'Syifaaaaa'. Setelah nama itu di temukan, ia menghubungi Syifa lewat sambungan telephone. Berkali-kali ia mencoba menghubungi nomor itu, tetapi nomor Syifa tidak juga aktif. Dan, pada akhirnya ia memutuskan untuk menghubungi Risky. Tak perlu menunggu lama, Risky telah menjawab telephone-Nya.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now