21

4.1K 233 16
                                    

~Happy Reading ~

Kini Elsa dan Ervan berada di satu ruang yang sama, mereka sedang mendonorkan darah untuk Risky dan juga Shilla, Elsa terus berdiam diri kala mengingat ervanlah yang telah menabrak risky, ia terus mengalihkan wajahnya dari Ervan

" Dari tadi kamu belum jawab pertanyaan aku, apa yang terjadi? Kenapa baju dan jilbab kamu penuh sama darah? Siapa yang kecelakaan Cha? "Ervan

" Boleh panik, tapi keselamatan orang-orang di sekitar juga harus di pikirin, jangan mentang-mentang bapak Brimob Bawa mobil bisa seenak nya aja, tanpa pentingkan keselamatan orang lain " ucap Elsa masih mengalihkan wajahnya dari Ervan

" Maksud kamu? "

" Cek di sekitaran mobil yang bapak bawa, apakah mobilnya masih mulus tanpa lecet dan darah, atau sebaliknya "

" Apa sih maksud kamu? "Ervan

" Permisi mba, donor darah nya sudah cukup ya .. dan darah mba nya akan segera di transfusikan ke pasien yang bernama Risky .. "ucap suster sambil melepaskan selang dari tangan tangan Elsa dengan sangat pelan

" Kapan sus? "Elsa

" Ini akan saya bawa ke ruangan pasien mba .. " Ucap suster itu, dan beralih melepaskan selang yang berada di tangan Ervan

" Mas juga sudah selesai, mba dan mas bisa istirahat dulu di sini, saya permisi .. " Pamit Suster setelah memberi nama di ke-empat kantung, setiap dua kantung tertera nama  Risky dan Shilla

Elsa turun dari ranjang Rumah Sakit dan berdiri di hadapan Ervan dengan membelakangi pria itu

" Seandainya lu mau tanggung jawab dan minta maaf, gw masih bisa maafin pak, sedangkan ini? Jangankan tanggung jawab dan minta maaf, sadar atas kesalahannya sendiri aja kaga .. permisi " Elsa lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan, dan meninggalkan Ervan yang masih terlihat bingung atas apa yang di ucapkan oleh wanitanya ini

" Ada apaan sih? Tiba-tiba ngomong kaya gitu tanpa kasih penjelasan yang lebih.. Elsa Amandhita seharusnya kamu tuh semangati aku yang lagi resah sama keadaannya shilla.. "Ervan pun berlari dan mengikuti Elsa dari belakang

Ia terus mengikuti Elsa dari belakang dengan jarak hanya dua meter saja, langkah kaki Elsa semakin pelan dan semakin kecil, perempuan itu memutuskan untuk duduk di kursi yang memang sengaja di sediakan, Elsa menunduk dan menutup wajahnya dengan menggunakan kedua telapak tangan miliknya itu

" Aaaaaarrrrggh! " Teriak Elsa, sambil membenturkan kepalanya ke dinding rumah sakit, yang membuat Ervan sangat terkejut dan segera berlari, lalu ia menjadikan telapak tangannya penghalang saat Elsa kembali membenturkan kepalanya ke dinding, Elsa masih terus membenturkannya dengan sangat keras

" Aaarrghh " Elsa kembali berteriak, namun kali ini ia memegang dan sedikit meremas kepala belakangnya

" Kamu kenapa? " Ervan, namun Elsa masih meringis tanpa menjawab pertanyaan Ervan, elsa mengatur pernafasannya agar rasa sakit di kepalanya mereda

" Bapak silahkan kembali ke ruang operasi, dan jangan temui saya sebelum sadar akan kesalahan yang bapak buat, sampai saya harus berada di rumah sakit ini .. " ucap Elsa dengan bahasa Indonesia yang baik

" Aku gak tau apa-apa Cha, jelasin ke aku kenapa? "
" Aku ga akan tau apa kesalahan aku kalau kamu ga ngasih tau " lanjut Ervan

" Sabodo teuing, eta mah urusan maneh buat introspeksi diri, geraan ka ruang operasi lamun nte hayang urang balikkeun iyeu cincin ka maneh  (terserah/bodo amat, itu urusan kamu buat introspeksi diri,  cepat ke ruang operasi kalau tidak ingin saya kembalikan ini cincin ke kamu )  "Elsa

🌺Caraku Mencintaimu🌺Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang