44

3.2K 266 42
                                    

Kali ini lebih panjang, dan aku nuntut kalian buat Vote dulu baru baca 😂
Maksa ini mah 🤣

Maaf lama 😚
Happy Reading 🤗😚

~~~

" apa ketemunya seminggu sekali? "

Pertanyaannya itu tidak di berikan jawaban oleh Mamah-Nya, sampai pada hari H Elsa bertemu dengan desainer pilihan Tante Renata. Padahal setiap hari nya Elsa selalu menanyakan hal yang sama kepada mamah-Nya, ' Mah, apa ketemunya bakal seminggu sekali? ' . ' Mah, kalau ketemunya beneran seminggu sekali gimana? ' . ' Seminggu sekali... Masa iya dia nggak pulang-pulang dalam satu pekan itu? Pasti pulang, kan,  Mah. ' . Pertanyaan-pertanyaan itu membuat kepala mamahnya sakit.

Elsa sedang dalam perjalanan bersama Tante Renata menuju langsung ke kantor tempat desainer itu kerja. Jaraknya lumayan jauh dari kediaman orang tua Elsa, dan membuat perempuan berjilbab ini tertidur selama perjalanan berlangsung. Sementara Tante Renata fokus pada stir mobil yang ia kendalikan.

" Mau punya anak berapa?"ucapnya, " jangan banyak-banyak! ".

Suara itu membuat Tante Renata menoleh ke sumbernya, dari mulut Elsa. Ke dua matanya masih tertutup rapat, dan membuat Tante Renata terkekeh kecil setelah menyadari calon menantunya itu mengigau.

Terlalu di pikirkan membuat kehidupan nyatanya masuk ke dalam alam bawah sadar, mimpi. Elsa memang selalu memikirkan bagaimana kehidupan kedua ia bersama Ervan setelah kehidupan pertamanya bersama kedua orang tuanya. Apa akan bahagia? Apa benar ia akan terlindungi dari orang-orang seperti Fano? Dan, apa benar akan menyiksanya? menyiksa batin karena menahan rindu. Apa itu akan di benarkan setelah mereka berdua resmi menjadi sepasang suami istri?. Hingga pertanyaan yang selalu ia pendam datang ke dalam mimpinya ' Mau punya anak berapa? ' . Yang tanpa sadar di ucapkan selagi ia tertidur.

" Masih jauh lagi.."lirih Tante Renata.

Tante Renata memasuki sebuah Pom Bensin, dan memarkirkan mobilnya.  Bukan ingin mengisi bahan bakar, melainkan ingin ke toilet karena ia ingin buang air kecil.

" Cha..." Tante Renata, seraya menepuk-nepuk paha Elsa. Tante Renata hanya mendapatkan jawaban 'Hemm' dari Elsa yang masih memejamkan kedua matanya.

Tante Renata turun dari mobil, dan melangkahkan kakinya menuju toilet yang berada tidak jauh dari tempatnya memarkirkan mobil.

Sudah hampir lima menit Tante Renata tidak kembali ke mobil, dan Elsa juga masih memejamkan kedua matanya, sebelum akhirnya ada seseorang yang mengetuk jendela kaca dengan keras. Elsa terbangun, kedua matanya merah karena terkejut dengan suara ketukan yang begiu kuat. Elsa menoleh ke jendela kaca, terlihat seorang lelaki berperawakan besar dan dekil terus mengetuk jendela kaca itu.

" Serahin duit lu! " Ucapnya dari luar mobil.

Elsa mengucek kedua matanya, lalu melepaskan sabuk pengaman yang ia pakai dan membuka pintu mobil. Kakinya segera melangkah keluar dari mobil dan berhadapan dengan orang itu.

" Lu butuh duit? Kerja. "Ucap Elsa santai.

" Ini gua lagi kerja! Serahin semua duit dan hp lu ke gua! "

" Kerja? Sini-sini mendekat ke gua. Gua punya barang bagus.." Elsa. Dengan kebodohannya lelaki itu menurut dengan apa yang Elsa ucapkan tadi, ia mendekat ke Elsa.

Seperti ingin membisikan sesuatu, Elsa mendekatkan bibirnya ke telinga lelaki itu, dengan tiba-tiba Elsa menendang bagian sensitive dari lelaki, dan tidak lupa ia menjambak rambut tidak terurus dari lelaki itu.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now