35

3.8K 221 11
                                    

Vote dan Pendapatnya, sayang 🤗
Happy Reading 😚

***

Elsa segera menghapus air matanya yang terjun bebas dari kelopak mata, menggunakan jilbab yang ia gunakan.

" Pernah liat gw khawatir banget sama orang gak?, "Elsa.

Ervan mengangguk, karena ia memang pernah melihat Elsa saat memasang wajah cemas, saat Nisa dan risky kecelakaan.

" Tapi sumpah gw gak pernah ngerasain sesek yang bikin sakit. Walau gw khawatir saat tau Nisa kecelakaan, gw gak ngerasain apa-apa kecuali takut kehilangannya ."Elsa.

" Beda saat lu kecelakaan di tempat tugas. Perasaan gw kacau, bener-bener kacau. Semua yang gw lakuin selalu gak bener. Selalu gw bikin kacau karena perasaan itu! Di telfon kan gw bilang ' kalo ada apa-apa bilang ke gw, jangan di umpetin dari gw' tapi?, "Elsa, ia meremas Baju yang ia gunakan untuk menahan amarah nya terhadap Ervan. Tidak suka di bohongi Apapun alasannya.

Elsa menarik nafas nya dan di hembuskan nya dengan pelan. Kemudian ia mengeluarkan sesuatu dari dalam slingbag yang ia bawa. Sebuah Kotak bekal yang bergambarkan Princes Ariel, ya itu adalah barang-barang yang Ervan selalu berikan pada saat Elsa sibuk mengurus Risky di rumah sakit.

" Makan. "Elsa, membuka tutup kotak makan itu, dan menyodorkan nya pada Ervan.

" Kamu juga,"Pinta Ervan.

" Nggak, lu aja yang makan.. gw ke kamar mandi dulu. "Elsa, lalu bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju kamar mandi yang berada dekat dengan dapur.

Setelah Elsa pergi dari ruang keluarga, tante Renata dan Om Winata datang menghampiri Ervan yang masih terduduk diam di sofa ruang tamu.

" Gimana? Mamah udah bilang kan buat kamu kasih tau Echa duluan, dari pada Echa harus tau sendiri gini.."Tante Renata.

" Evan kan gak mau bikin Echa khawatir mah. Yah walau Echa belum ada perasaan apa-apa sama Evan, Evan bakal tetep jaga kepercayaan Echa dan berusaha untuk baik-baik aja di depan Echa. "Ervan.

" Tanda seseorang sudah membuka hati adalah ... Dia bakal khawatir sama kamu, khawatir yang gak pernah dia tunjukkin ke seseorang. "Om Winata.

" Tanpa kamu sadari, kamu udah berhasil buat Echa lebih baik.. "Tante Renata.

" Kamu liat kan gimana kaget nya dia waktu liat keadaan kamu yang kaya gini? Dia care bukan He don't care."Tante Renata.

" Kamu lanjut sama Echa lagi, papah sama mamah mau ke rumah nya Prasetya. "Om Winata.

" Ada apa?."Ervan.

" Pekerjaan."Om Winata. Elsa datang menghampiri mereka bertiga dengan membawa segelas air putih .

Ervan dapat melihat ke dua mata Elsa sembab, tetapi ia tetap menebarkan senyum nya di hadapan ke dua orang tua Ervan.

" Cha.. Tante sama om mendadak ada urusan bisnis, kamu di sini aja ya jagain Ervan. "Pinta Tante Renata pada Elsa.

" Oh iya Tante. Lancar terus ya bisnis nya. "Elsa. Ia mencium punggung tangan kanan Tante Renata dan juga Om Winata secara bergantian.

Ke dua orang tua itu pergi dari rumah, dan meninggalkan mereka berdua di ruang keluarga.

" Ini gw yang masak loh, pak. Gak mau di makan ni?,"Tanya Elsa, saat melihat Nasi dan lauk yang masih utuh di atas Kotak Bekal yang ia bawa.

Mendengar ucapan yang keluar dari mulut Elsa, membuat Ervan segera melahap makanan yang Elsa bawa. Ia tak peduli dengan rasa yang tak karuan di dalam Lauk bikinan Elsa. Elsa memasak Ayam Rica-rica, yang sebenarnya ia pun tak mencicipi masakannya. Ia hanya melihat resep yang ada di Google, tanpa mencicipi rasanya.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now