37

3.6K 234 20
                                    

WhattSap guys!
Cek Profile aku, Please.

Jangan lupa Vote.
Karena saat nya berhalu ~

Happy Reading😚😚

***

Tak terasa, hari sudah semakin petang. Perempuan ini masih berada di kediaman laki-laki nya. Ervan tidak tahu apa yang di lakukan oleh Elsa dan juga Meira di dalam kamar. Karena setelah ke tiga rekannya pamit untuk melanjutkan tugas. Ia masih berada di ruang keluarga. Sesekali ia memainkan handphone nya hanya untuk mengecek, apa kah Elsa membuat story' WhattSap, Instagram, atau bahkan membuat twitt. Tapi sayang nya, Ervan tak menemukan status terbaru dari calon istrinya ini.

BI Oni keluar dari kamar Mey. Karena ia baru saja ingin merapihkan kamar Mey, tetapi kamar yang biasa nya selalu berantakan setelah Meira bermain dengan mainannya. Saat bi Oni masuk kamar Mey, ia dapat melihat tidak ada satu mainan pun yang berserakan di lantai. Jadi ia memutuskan untuk keluar dari kamar. Dan berniat untuk merapihkan kamar lainnya.

BI Oni berjalan melewati Ervan.

" Kenapa nggak jadi, bi? "Ervan, setelah melihat Bi Oni yang kembali keluar dari kamar Meira.

" Bibi nggak bisa beresin kamar nya Non Meira. "BI Oni.

" Kenapa bi? "

" Kamar nya sudah rapih, jadi bibi keluar lagi. "BI Oni.

" Hah? Biasa nya kalo Mey abis main, selalu berantakan bi. "Ervan.

" Mungkin Non Elsa yang beresin kamar Non Meira, den."

" Bibi, tolong ambilin handuk di Balkon kamar Evan ya, "Pinta Ervan pada Bi Oni.

" Iya, Den. Bibi permisi ke atas dulu. "BI Oni. Lalu melenggang pergi meninggalkan Ervan di ruang Keluarga.

Ervan bangun dari duduk nya, di bantu dengan satu tongkat nya. Ia berjalan menuju kamar Meira. Di pegang nya gagang pintu, dan di buka nya secara perlahan agar tidak mengeluarkan suara berdecit. Ia membuka pintu itu hanya sedikit, dan mengintip ke dalam dari balik pintu itu.

Saat melihat ke kasur adiknya, sudah ada Elsa yang menatapnya tajam dengan mata sedikit berwarna merah. Seperti nya Elsa baru saja terbangun dari tidurnya.

" Mata nya biasa aja, minta di colok pake cinta? " Ervan.

" Sssstt.. Mey masih tidur, nggak usah berisik. "Elsa, dengan suara yang begitu pelan. Ia bangun dari kasur, dan berjalan menghampiri lelaki itu.

" Lu mau mandi ya? Biar gw bantu ke atas nya. "Elsa. Keluar dari kamar Meira. Dan melihat Bi Oni Memberikan Handuk kepada Ervan.

Ervan menerima Handuk itu dari Bi Oni, dan di sangkutkan nya di atas pundak sebelah kirinya. " Makasih bi. "Lalu bi Oni meninggalkan mereka berdua di depan kamar Meira. " Aku bisa ke atas sendiri kok.. Oh ya, mamah telfon aku.. katanya, kamu makan malem di sini aja. "Ervan.

"Sok serba bisa lu. Lagi kaya gini mah pasti butuh bantuan orang lain. Oh ya..  Emang nyokap lu belom balik, pak? "Tanya Elsa.

Ervan tertawa mendengar awal dari ucapan Ervan. Tetapi ia tak menanggapi itu, " Belum. Kemungkinan mamah sama papah nginap di rumah rekan bisnis nya, Cha."

Elsa mengerutkan kening nya. Mengapa lelaki itu malah mengatakan bahwa ke dua orang tua nya menginap di rumah rekan bisnis nya? Lalu siapa yang membantu lelaki itu untuk melakukan sesuatu? Seperti berjalan ke kamar nya yang berada di lantai dua. Ervan harus menaiki satu persatu anak tangga untuk mencapai kamar nya. Tetapi ke adaan nya tidak mungkin jika ia berjalan sendiri ke atas sana, harus dengan bantuan seseorang.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now