64

902 50 12
                                    


Semoga masih ada yang mau masuk kedunianya Elsa dan Ervan Ya!

Jangan lupa Vote dan Komentarnya ya❤️

***

Ervan duduk di atas kasur seraya memainkan handphonenya yang tadi berada di atas laci. Ia menunggu Elsa yang masih berada di kamar mandi. Sebelumnya mereka bersama-sama membersihkan kaki, tangan, wajah dan menyikat gigi. Tetapi saat semuanya sudah selesai, Elsa meminta Ervan untuk keluar lebih dulu dari kamar mandi dan menunggunya diluar. Diam-diam Ervan membuka handphone Elsa, lalu ia membuka salah satu aplikasi chatting dan ia membuka satu group teratas. Group yang berisi hanya tiga orang saja, ada Elsa, Syifa dan Balqis.

Ervan membaca didalam group chatt itu, salah satunya yang ia baca adalah ' Pulang dari pantai udah harus jadi benih ya, chut! " Ucap Balqis di group itu yang memang tidak ikut ke pantai dengan mereka. " Ternyata nggak beda jauh ya sama group chatt aku, Cha .."Ucap Ervan sendiri. Karena saat ia membuka group chatt di handphone nya pun isinya tentang ia dan Elsa yang sedang berlibur ke pantai dan bikin adik bayi.

Tiba-tiba saja handphone Elsa berdering dan menunjukan nama kontak mamahnya yang berada di layar handphone. Ervan menjawab panggilan dari Dhita, mamah mertuanya .

  " Assalamualaikum, Mah.. ini Evan . Echa nya masih di dalam kamar mandi, kenapa ya mah? Nanti Evan bilangin deh ke anaknya." Ervan.

" Waalaikumsalam, Van.. nggak kenapa-kenapa kok.. cuma mau telfon kalian saja, kalau gitu mamah matiin ya van."

  " Lah mamah kirain ada apa, serius mah nggak ada apa-apa? "Ervan.

" Iya.. have fun ya anak-anak mamah! Assalamualaikum."

Itulah Mamah Dhita. Semenjak melepaskan Elsa dari genggamannya, ia menjadi lebih sering menghubungi Elsa. Dari hal-hal sekecil apapun sampai hal terbesar selalu menghubungi Elsa. Bagusnya lagi Elsa tidak merasa terganggu dengan telfon dari mamahnya yang mungkin hampir setiap jam menghubunginya.

Ervan melihat Elsa yang baru saja keluar dari kamar mandi. Ia langsung menghampiri Elsa dengan wajah pucat dan langkah yang begitu pelan. Ia membantu Elsa untuk berjalan ke ranjang mereka.

" Mamah tadi telefon aku ya?" Tanya Elsa yang mengabaikan kekhawatirannya Ervan saat melihat dirinya yang sangat pucat.

" I am okey.. aku cuma butuh istirahat saja kok. Tadi mamah telepon kan? Apa kata mamah? Pasti tanyain aku kan? Handphone aku mana? Aku mau ngobrol sama mamah." Elsa dengan raut wajah yang ceria namun dapat di lihat dengan mata kepala Ervan bahwa Elsa sedang menahan sakit.

Ervan menaruh satu tangannya di pipi Elsa dan satu tangan lagi menggenggam tangan Elsa," Sakit? Dimana yang sakitnya? Kasih tau aku, Cha.. aku suami kamu, aku berhak tau semuanya Cha, termasuk apa yang saat ini kamu rasa! Kasih tau aku, sayang.."Ervan dengan tatapannya yang begitu dalam.

" Aku cuma kecapean aja kok." Elsa, Ervan menggelengkan kepalanya bertanda tidak yakin dengan jawabannya yang diberikan oleh istrinya itu.

" Kasih aku makan malam terus kita tidur, pasti nanti pagi aku udah seger lagi. Percaya deh sama aku. "

" Sekarang kamu pesenin makan gih buat aku, aku tuh laper butuh asupan gizi biar enak lagi badannya. "

" Makanan kesukaan kamu ya? "Tanya Ervan dan di anggukan oleh Elsa yang berarti mengiyakan pertanyaan Ervan.

Ervan segera keluar dari kamar dan berlari ke lantai dasar dari hotel yang ia tempati bersama istrinya itu. Ervan menuju restoran hotel dengan terburu-buru hingga ia tidak sengaja menabrak seorang perempuan yang kini tersungkur ke lantai. Tanpa melihat wajah perempuan itu lebih dulu Ervan memilih untuk segera membantunya berdiri dan ia meminta maaf dengan beberapa kali membungkuk. Kemudian Ervan kembali melanjutkan langkah kakinya yang terhenti itu.

🌺Caraku Mencintaimu🌺Where stories live. Discover now